Strategi Psikologi Marketing untuk Menarik Audiens

Di dalam dunia bisnis terutama marketing, strategi psikologi tentunya sangat penting dilakukan, karena hal ini ada kaitannya dengan perasaan emosi calon pelanggan atau audiens yang akan terlibat dalam melakukan aksi atau pembelian kepada produk Anda.

Psikologi marketing atau neuromarketing merupakan suatu pemahaman terhadap motif-motif yang dapat mempengaruhi emosi serta tindakan dalam memandang dan mengambil keputusan pembelian terhadap sebuah produk maupun layanan yang ditawarkan. Lalu, apa saja strategi psikologi marketing yang bisa dilakukan untuk bisnis Anda?

5 Strategi Psikologi Marketing

1. Bangkitkan Emosional Calon Pelanggan

Emosi adalah unsur yang diperlukan dan paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Anda dapat memberitahu dan menunjukkan kelebihan produk Anda kepada audiens dengan menunjukkan fitur dan spesifikasinya. Jika Anda dapat membangkitkan emosional audiens, mereka akan membentuk koneksi dengan brand Anda. Sehingga, penjualan Anda meningkat dan Anda berhasil memberikan kesenangan pada pelanggan Anda.

2. Gunakan Teknik Psikologi Resiprokal

Teknik ini dapat Anda terapkan pada bisnis Anda. Secara pengertian psikologi resiprokal merupakan strategi yang bekerja ketika Anda memberikan sesuatu kepada audiens untuk mendorong pembelian terhadap produk Anda. Contohnya dengan menawarkan produk gratis yang dapat membuat senang pelanggan dan Anda akan mendapatkan pelanggan loyal dari teknik ini.

3. Tunjukkan Social Proof

Social proof merupakan sebuah bukti bahwa brand Anda disukai oleh audiens dan mereka menuliskan reviewnya di akun media sosial atau situs web Anda. Social proof juga bisa terjadi saat audiens memberitahukan kepada orang-orang terdekatnya. Hal ini sangat menguntungkan bisnis Anda karena calon pelanggan akan membeli produk Anda dengan rasa keingintahuannya.

4. Ciptakan FOMO Kepada Audiens

Istilah Fear of Missing Out (FOMO) merupakan istilah yang digunakan untuk membuat audiens merasa takut ketinggalan terhadap sesuatu yang up-to-date. Contoh penerapan FOMO untuk bisnis Anda bisa menggunakan pemilihan kata “Jangan Lewatkan” “Edisi Terbatas” atau kata lainnya yang dapat menimbulkan minat kepada audiens supaya mereka segera melakukan pembelian. Kondisi inilah yang dapat Anda manfaatkan dan terapkan pada bisnis Anda.

5. Lakukan Product Bundling

Product bundling merupakan strategi marketing produk yang di mana produk sudah dikelompokkan bersama menjadi dua atau lebih dalam satu kemasan penjualan dengan satu harga saja. Melalui product bundling, harga yang ditawarkan menjadi lebih ekonomis dari harga kemasan tiap itemnya. Strategi ini biasanya dilakukan pada produk yang kurang laku atau produk baru yang masih kurang dikenal audiens.

Prinsip Psikologi Marketing

1. Decoy Effect

Decoy effect merupakan prinsip psikologis yang sangat kuat dan efektif dengan cara menyediakan beberapa pilihan produk yang hampir sama dengan harga yang berbeda dan akan membuat orang memiliki banyak pilihan sebelum memutuskan membeli barang tersebut.

2. Priming

Priming yaitu suatu keadaan di mana kejadian dapat menambah informasi tertentu yang telah diingat sebelumnya. Contohnya, Anda dapat membantu pengunjung website untuk mengingat informasi penting tentang produk atau brand Anda. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku pembelian audiens.

3. Timbal Balik

Dalam dunia bisnis banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan timbal balik. Seperti, voucher, souvenir, free sample, dan lain sebagainya.

Memahami psikologi marketing saja tidak cukup untuk Anda lakukan, Anda juga harus paham bagaimana menunjukkan atau menampilkan suatu produk dengan menarik. Karena, audiens pada awalnya pasti melihat tampilan terlebih dahulu sebelum mengetahui spesifikasi dari produk Anda.

Baca Juga

Selain itu, dapatkan juga tips dan trik menarik tentang marketing lainnya pada blog kami. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami? Daftarkan diri Anda di sini.

(S.A)