Tips Berkomunikasi dengan Pelanggan Saat Pandemi Coronavirus

Saat ini banyak dari kita tengah menjalani physical distancing dengan tetap berada di di rumah, membatalkan acara, dan menghindari ruang ramai.

Sebagian besar dari kita bekerja dari rumah dengan waktu yang tidak ditentukan kapan kita akan kembali ke kantor kita. Jika Anda bekerja di e-commerce, Anda kemungkinan akan mengalami gangguan pada operasional sehari-hari karena masalah rantai pasokan, perubahan permintaan, dan penutupan ritel.

Selama waktu ini, ada banyak pertanyaan yang muncul seputar bagaimana Anda harus bergerak maju. Apakah Anda harus melanjutkan pemasaran seperti biasa? Haruskah Anda mengatasi situasi saat ini? Apakah Anda harus mengkomunikasikan tentang produk terbaru Anda? dan sebagainya. Tahan dulu, dan cobalah untuk sedikit tenang.

Dalam kondisi krisis seperti saat ini, Anda harus memiliki empati; untuk satu sama lain, komunitas, dan untuk pelanggan Anda. Saat Anda merenungkan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan pelanggan Anda, berikut ini beberapa catatan tentang menampilkan empati selama waktu ini dan bagaimana cara menyampaikan pesan Anda secara efektif dan tepat kepada audiens Anda.

Mengkomunikasikan pembaruan perusahaan
Ada banyak alasan Anda mungkin harus mengirim informasi penting kepada pelanggan. Tetapi juga penting bahwa Anda harus tetap mempertimbangkan seberapa sering Anda menyampaikan pengumuman ini, informasi apa yang Anda pilih untuk dibagikan, dan cara Anda menyampaikan pesan tertentu.

  • Initial Respons
    Sementara banyak industri retail seperti fashion sudah mulai menutup pintu untuk umum, banyak bisnis yang tetap beroperasi karena mereka tidak dapat tutup, memilih untuk tidak tutup, atau mereka menyesuaikan jam atau model bisnis mereka dengan mempertimbangkan keadaan. Anda bisa mengkomunikasikan terkait keadaan saat ini kepada pelanggan, agar mereka mengetahui tentang pembaruan perusahaan/bisnis Anda.

  • Memberi Arahan Kepada Pelanggan
    Bagi banyak brand, tindakan terbaik adalah menutup lokasi ritel fisik untuk membatasi interaksi langsung antara staf dan pembeli lainnya. Hal lain yang mereka lakukan adalah mengarahkan pelanggan mereka ke toko online, memberikan transparansi kepada pelanggan terkait penutupan toko offline, mengkomunikasikan kepada mereka sampai kapan toko Anda akan tutup dan sebagainya. Berikan arahan kepada pelanggan Anda terkait toko Anda, apakah tutup secara utuh atau berpindah ke model bisnis online. Jika berpindah strategi bisnis ke online, maka berikan mereka arahan untuk mengunjungi toko online Anda.

Berbagi Konten yang tidak Terkait dengan Dampak COVID-19
Hanya karena saat ini COVID-19 sedang ramai diperbincangkan, namun bukan berarti Anda harus mengirimkan atau membuat konten yang melulu tentang COVID-19. Semakin lama, pelanggan Anda pun akan jenuh pada konten berbau COVID-19. Oleh karena itu, mungkin inilah saatnya Anda membagikan konten yang sebelumnya telah Anda rancang untuk plan konten 2020 sebelum adanya COVID-19. Misalnya, mungkin akan ada peluncuran produk baru, atau hal lainnya.

Segmentasi berdasarkan relevansi
Satu pertanyaan yang tersisa ketika memikirkan strategi email Anda dan komunikasi pemasaran lainnya adalah "kepada siapa Anda harus mengirim email?".

Orang-orang kewalahan oleh informasi yang datang kepada mereka dari mana-mana; berita, media sosial, keluarga mereka, teman mereka, dan individu serta perusahaan yang mereka ikuti. Meskipun penting untuk mengkomunikasikan informasi dengan pelanggan Anda, pertimbangkan untuk melakukannya berdasarkan kebutuhan untuk mengetahui dengan melakukan segmentasi audiens Anda.

Jika Anda menutup toko ritel Anda, mungkin Anda hanya bisa memberitahu pelanggan yang tinggal di dekat lokasi itu. Misalnya, jika Anda hanya memiliki kehadiran ritel fisik di Jakarta, Anda dapat mengirim email itu secara langsung dengan informasi spesifik tentang penutupan kepada pelanggan Anda yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

Menyesuaikan Strategi Pemasaran
Hanya karena orang lain melakukan sesuatu dengan cara tertentu, bukan berarti Anda harus melakukan hal yang sama. Saran terbaik yang dapat kami bagi ketika Anda menyesuaikan strategi pemasaran Anda dalam menghadapi ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah tetap setia pada siapa Anda sebagai brand.

Jadilah seotentik, empatik, dan setransparan mungkin dengan pelanggan Anda untuk terus membina hubungan yang sudah Anda bangun dengan baik kepada mereka.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi kami di blog.mtarget.co. atau ingin mencoba semua fitur digital markeing MTARGET, segera daftarkan diri Anda melalui mtarget.co Anda juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(J.R)