5 Tips Melakukan Re-Engagement dengan Pelanggan Melalui Email Marketing

Faktanya, pebisnis kehilangan 25% dari email list setiap tahunnya, sebagian berhenti untuk berlangganan. Sementara sisanya tidak aktif sehingga membuat penjualan mengalami penurunan. Oleh karenanya, re-engagement pelanggan dibutuhkan.

Apa itu Re-Engagement Email?

Sederhananya, ini merupakan sebuah aktivitas seorang pemasar untuk mendorong terjadinya interaksi dari subscriber yang pasif. Aktivitas ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan bisnis. Praktiknya, pemasar akan menghubungi pelanggan melalui email. Mengingatkan pelanggan tentang keberadaannya. Sekaligus, memintanya untuk mengambil tindakan seperti membeli atau menggunakan layanannya.

Dalam re-engagement pelanggan, ini melibatkan beberapa hal. Di antaranya menganalisa daftar email, menyortir email, hingga mempersonalisasikan email. Tiga hal ini diperlukan untuk memastikan pelanggan yang masih potensial. Dan tidak masalah jika jumlahnya menjadi berkurang. Tetapi yang pasti, daftar tersebut memang menjadi aset berharga bagi pebisnis.

Setidaknya bila kamu menawarkan barang, pelanggan siap untuk mengambilnya. Dari sini, kamu bisa menentukan berapa banyak penjualan di tiap bulannya. Intinya, kamu perlu menghubungi orang yang sudah berlangganan di tempatmu. Tujuannya untuk menjaganya agar tidak berpaling ke tempat lainnya.

5 Tips Re-Engagement Pelanggan Melalui Email

Mengumpulkan aset berharga ini menyita banyak waktu. Jangan sampai aset tersebut di sia-siakan. Ketika keterlibatan pemilik email menurun, segeralah untuk menerapkan re-engagement pelanggan. Bagaimana cara mengembalikan keaktifannya?

  • Sentuh Emosi Pembaca
    Mengirimi pelanggan dengan pesan yang emosional sangatlah penting. Meskipun terkesan agresif, nyatanya cara ini cukup berhasil. Alasannya, seseorang cukup sensitif. Seseorang tidak ingin melukai perasaan orang lain. Ketika mendapatkan pesan yang menyentuh, penerimanya akan lebih merespons. Contohnya dengan frase sederhana “Kita tidak menyukai perpisahan.”

  • Sematkan Promosi yang Menarik
    Tujuan utama dari pesan ini adalah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Minimal, pelanggan mau berinteraksi dengan pengirim. Di sini, kamu bisa mengingatkannya tentang alasan pelanggan berlangganan pertama kali. Lantas, buka kembali kesempatan itu agar pelanggan kembali tergugah semangatnya untuk mengikutimu. Singkatnya, pesan ini berisi tentang penawaran yang sayang untuk dilewatkan. Contohnya potongan harga untuk pembelian produk.

  • Koreksi Penyebab Subscriber Pasif
    Seseorang memutuskan untuk berlangganan tentunya dilatarbelakangi oleh suatu alasan. Salah satunya, ingin mendapatkan sesuatu yang kamu janjikan dalam form email. Sesuatu yang bernilai seperti hadiah, penawaran khusus, hingga layanan membuatnya bersedia untuk berlangganan. Setelah langganan, pelanggan tidak lagi menunjukkan ketertarikan untuk melanjutkannya. Kondisi ini tentunya perlu dipertanyakan, kamu harusnya mengetahui penyebabnya. Lantas, memperbaikinya supaya email list ini menjadi lebih aktif. Contohnya ketika pelanggan kesulitan dalam proses pembayaran, tentunya ini membuatnya untuk tidak melanjutkan. Pantas saja, tidak terjadi penjualan sama sekali. Untuk memahami perilaku ini, kamu perlu memaksimalkan tools khusus untuk menganalisanya. Yakni tools yang mampu memberi gambaran tentang perilaku subscriber. Mulai dari siapa yang sering membuka email, siapa yang keluar dan statistik lainnya.

  • Tambahkan Pesan Personal
    Tips re-engagement pelanggan ini mengajak kembali pelanggan untuk melakukan pembelian kedua dan seterusnya. Dalam pesan ini, kamu menyebutkan tentang history pembelian di masa lalu. Setelah itu, tawarkan produk serupa dengan penawaran yang lebih menarik.

  • Berikan Opsi
    Mengirimi pesan terus menerus sangat tidak efektif. Terlebih ketika pesan tersebut berisi informasi yang sama, penerimanya akan merasa terganggu. Email yang masuk akan terus diabaikan. Dampaknya, algoritma Google akan menandai pesan ini sebagai spam. Agar pesan tersampaikan dengan sempurna, berikan opsi pada penerimanya. Apa yang dibutuhkan selama ini, itulah yang seharusnya kamu berikan.

Contohnya memberi checklist tentang pesan penawaran atau langganan newsletter. Dari sini, kamu akan mengetahui kebutuhannya. Jadi, pengiriman pesan akan terus dibaca. Sampai waktunya tiba, pelanggan akan merasa telah mendapatkan sesuatu yang bernilai. Kemudian, melakukan pemesanan langsung di situs.

Kesimpulannya, re-engagement pelanggan menjadi cara terbaik untuk menjaga loyalitas pelanggan dalam bisnis. Meskipun telah berhenti cukup lama, kamu bisa menariknya kembali untuk melakukan pembelian serupa sesuai keinginan.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(M.M) Edt (P.J)