Tips Memulai Email Marketing untuk Bisnis

Tahukah Anda jumlah pengguna email 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan pengguna akun Facebook dan Twitter. Selain itu, dikutip dari Campaign Monitor, dibandingkan dengan Twitter dan Facebook, email 40 kali lebih efektif untuk mengubah audiens biasa menjadi pelanggan.

Sebagai seorang pebisnis, Anda mungkin sudah mengetahui bahwa memiliki ROI tinggi dalam berbagai channel marketing dapat membantu Anda untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan untuk bisnis Anda.

Tetapi bagaimana tepatnya Anda memulai hal tersebut? Apa langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk memulai campaign Anda? Jika saat ini Anda berpikir untuk memilih sosial media sebagai channel marketing Anda, maka pertimbangkan hal ini terlebih dahulu. Karena 17% orang lebih suka menerima pesan promosi di media sosial. Namun nyatanya, menurut data dari Marketing sherpa, 72% orang merasa bahwa mendapatkan konten promosi melalui email lebih baik daripada sosial media. Selain itu, jika Anda ingin melihat perbandingan campaign dengan sosial media, Anda bisa baca selengkapnya di sini.

Pada artikel kali ini, kami akan sedikit berbagi tips bagaimana memulai email marketing untuk bisnis Anda. Berikut ini langkah-langkahnya.

1. Pilih penyedia layanan email marketing

Jika Anda serius tentang email marketing, Anda harus bekerja sama dengan penyedia layanan email marketing. Perlu diingat, bekerja sama lah dengan penyedia yang telah dipercaya, dan memiliki track record bagus.

MTARGET selaku penyedia layanan email marketing automation tools memiliki berbagai fitur yang bisa Anda gunakan untuk memulai campaign email marketing. Tools kami diantaranya ada email marketing automation yang akan membantu Anda membuat skenario campaign menarik dan mudah dijalankan. Kemudian, ada juga interactive form yang akan membantu Anda untuk mendapatkan dan mengumpulkan database calon pelanggan dan customer Anda. Selain itu, MTARGET juga memiliki berbagai tools lainnya yang akan membantu kegiatan marketing Anda berjalan dengan efektif seperti, landing page, transactional email, social media management, customer insight, A/B Testing, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selengkapnya, Anda bisa mencoba langsung tools kami di www.mtarget.co

2. Kumpulkan kontak list email Anda

Setelah memilih email marketing tools, selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengumpulkan kontak yang akan dikirimi email. Banyak sekali cara untuk mengumpulkan kontak, salah satunya dengan menggunakan lead magnet. Lead magnet merupakan hal yang kita berikan kepada calon atau customer kita untuk mendapatkan data yang kita inginkan. Misalnya, jika yang kita tawarkan hanya subscribe ke newsletter kita, mungkin data yang kita kumpulkan tidak bisa banyak, hanya nama dan alamat email. Namun, jika lead magnet yang kita tawarkan besar, maka Anda bisa mendapatkan data dari mereka dengan lebih lengkap lagi.

Saran dari kami, jangan sesekali membeli daftar kontak email, karena para penerima email akan merasa terganggu karena mereka tidak pernah memberikan emailnya kepada Anda. Hal terburuknya mereka bisa saja melakukan report as spam terhadap email Anda, dan hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap reputasi email Anda.

3. Tambahkan daftar kontak tersebut ke akun email marketing Anda

Setelah Anda memiliki akun email marketing kini saatnya menambahkan daftar kontak email tersebut ke akun Anda. Jika memungkinkan, kelompokkan daftar email tersebut berdasarkan demografi, interest mereka, dari mana Anda mendapatkan daftar kontak mereka, dan sebagainya. Dengan begitu, Anda dapat mengirimkan email sesuai dengan segmentasi yang telah Anda buat.

4. Siapkan welcome email

Welcome email merupakan pesan pertama yang diterima pelanggan email baru Anda. Welcome email sangat penting karena mereka berfungsi sebagai pemberi kesan pertama Anda dalam menjangkau orang-orang yang terlibat dengan bisnis Anda.

Mulailah dengan salam hangat, berikan overview tentang apa yang bisa mereka dari bisnis Anda, dan tawarkan mereka sesuatu yang bermanfaat segera. Setelah diatur, welcome email dapat dikirim ke semua kontak baru secara otomatis dengan menggunakan email marketing automation.

5. Buat template email

Template email ini dibuat agar setiap email yang pernah dibuat sebelumnya bisa Anda gunakan kembali tanpa perlu membuat ulang dari awal. Luangkan waktu untuk membuat template email yang menarik dengan desain profesional dan sesuaikan dengan kebutuhan setiap campaign Anda.

Dalam tools email marketing MTARGET, Anda bisa menggunakan berbagai template yang telah kami sediakan. Anda juga bisa memodifikasi template tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Seperti mengganti logo, personalisasi, dan sebagainya.

6. Personalisasi email Anda

Personalisasi pada email marketing adalah mengubah cara orang dalam menerima dan merespons suatu email. Misalnya Anda bisa menambahkan personalisasi berdasarkan nama depan, nama belakang, atau nama lengkap, company mereka, dan sebagainya sesuai kebutuhan Anda. Dengan menerapkan personalisasi pada email marketing, tentu penerima akan merasa bahwa dirinya dianggap lebih dekat dengan Anda.

Menurut sebuah studi mengungkapkan bahwa email promosi yang telah dipersonalisasikan memiliki 29% angka open rates yang lebih tinggi dan memiliki CTR lebih tinggi, yakni sekitar 41%. Sebesar 35% dari pelaku bisnis juga mengatakan bahwa komunikasi personal dengan para pelanggan memiliki dampak pendapatan yang signifikan.

7. Kirim tes email sebelum Anda mengirimnya kepada pelanggan

Hal ini dilakukan agar Anda dapat lebih memperhatikan setiap detail yang ada pada email Anda. Mungkin saja Anda lupa menambahkan link penting atau membuat kesalahan ejaan yang memalukan tepat di bagian subjek. Dalam email marketing, Anda tidak dapat membatalkan email yang telah Anda kirim. Oleh karena itu, penting untuk mengirimkan tes terlebih dahulu. Tes ini bisa Anda kirim kepada internal kantor Anda, atau rekan terdekat yang bisa membantu untuk mengevaluasi email tersebut.

8. Kirim email Anda (pada waktu terbaik)

Saat Anda siap mengirim email, waktu adalah faktor penting untuk dipertimbangkan. Setiap audiens memiliki kebiasaan yang berbeda dalam membuka email dan waktu terbaik untuk mengirim akan berbeda berdasarkan siapa yang ada dalam daftar email Anda.

Untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengirimkan email ini adalah dengan melakukan A/B Testing email. Selain itu, Anda juga harus konsisten dalam mengirimkan email, tidak terlalu sering, dan tidak juga terlalu jauh jarak antar pengiriman email satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar penerima dapat mengenali Anda dan terbiasa dengan email yang Anda kirimkan.

9. Pantau report email marketing Anda

Email marketing tidak terhenti ketika Anda mengirimkan email kepada audiens. Karena langkah selanjutnya yang tidak kalah penting menanti Anda, yaitu memantau report dari email marketing yang Anda kirimkan.

Pantai sent rate, open rate, CTR, unopen rate, unsubscribe, bounce rate, dan sebagainya. Analisis report tersebut untuk Anda evaluasi untuk kebutuhan campaign email Anda selanjutnya.

Baca Juga

Nah, itu dia beberapa tips memulai email marketing untuk bisnis. Saat ini, apakah Anda sudah memulai email marketing untuk kegiatan bisnis Anda? Jika belum, yuk coba bergabung bersama kami di MTARGET untuk membuat dan memaksimalkan kegiatan marketing Anda dengan tools email marketing automation kami.

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi kami di blog.mtarget.co. atau ingin mencoba semua fitur digital markeing MTARGET, segera daftarkan diri Anda melalui mtarget.co Anda juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(J.R)