Tips Menulis Cold Email Menarik agar Mendapatkan Konversi

Keberhasilan dalam penulisan cold email bisa dilihat dari seberapa besar hasil konversinya. Meskipun penulisannya tampak mudah, nyatanya hal ini tidak semudah yang dibayangkan. Pesan setidaknya memiliki struktur yang tersusun dengan rapi, ini mengindikasikan bahwa pesannya memang ditujukan untuk memberikan keterangan yang sangat jelas.

Di sini, kami akan menunjukkan bagaimana membuat email copy yang powerful. Tentunya, strukturnya jelas dan isinya dipersonalisasikan dengan sangat baik. Berikut ini susunan dan cara mengoptimalkannya.

Nama Pengirim

Pertama kalinya, kamu perlu untuk menyediakan alamat pengirim yang meyakinkan. Karena, ini merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh penerima. Agar cold email ini tampak meyakinkan, pastikan nama pengirimnya dibuat lebih profesional. Setidaknya, dibuat sebagai representasi perusahaan.
Namanya juga lebih singkat. Kemudian, tidak di privat seperti menolak untuk dibalas. Khususnya ketika pesan yang kamu kirimkan merupakan email promosi atau penawaran. Berbeda jika pesannya berupa verifikasi atau pergantian email. kamu bisa mengaturnya untuk memberi label no-reply.

Subject Line

Elemen ini juga sangat penting dalam mendukung konversi. Setidaknya, elemen tersebut berpengaruh tingginya dalam keterbukaan pesan di mata pelanggan. Pembuatannya memperhatikan pada relevansi dengan isi pesan. Begitu pula, dibuat dengan memanfaatkan kata pada trigger. Misalnya kata yang dapat membantu penerimanya untuk segera merespons.

Kalimat pertamanya sebaiknya berisi informasi yang sangat penting. Setidaknya, kalimat inilah yang akan pertama dicermati oleh penerimanya. Selain itu, usahakan agar subject line tersebut tidak terlalu panjang. Contoh terbaiknya adalah memasukkan sekitar 10 kata saja.

Preheader

Preheader merupakan sebuah teks singkat yang letaknya tepat berada di belakang subject line. Teks ini juga sangat bagus ketika kamu munculkan. Karena, penerapannya mampu mendorong penerima untuk membuka pesan. Perangkat seluler sudah mendukung keterlihatan teks tersebut. Setidaknya, kamu dapat memunculkan sekitar 55 karakter.

Supaya teks ini dapat menarik perhatian pelanggan, upayakan untuk menyisipkan kalimat yang menjadi informasi lanjutan dari subject line. Deskripsi sederhana ini akan membuat penerima sangat penasaran. Pada akhirnya, penerima akan menyempatkan waktu untuk mencari tahu isi pesannya.

Salam Pembuka

Ketika membuat cold email, pastikan untuk mengawalinya dengan salam. Salam ini menjadi bentuk sapaan hangat pada klien. Agar lebih personal dan tampak lebih bersahabat. Dengan begitu, penerimanya akan lebih memprioritaskan untuk menanggapinya. Untuk penggunaan salam ini, kenali lebih dahulu audiensnya. Tujuannya untuk memastikan bahwa salam ini sesuai dengannya. Misalnya pemegang jabatan, tentu saja salam yang tepat adalah menggunakan Bapak/Ibu.

Body Pesan

Isi dari pesan sangatlah menentukan. Karena, inilah yang kamu tawarkan untuk mendorong penerima dalam melakukan sebuah tindakan. Di sini, pahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Setelah itu, buat pesan yang dinilai bermanfaat baginya. Jangan lupa untuk menyisipkan beberapa link yang mengarah ke website. Link ini menjadi jalan terusan untuk mencari informasi lebih detail. Pada bagian akhirnya, sediakan tombol unsubscribe. Ini hanya sebatas opsi untuk menyaring pelanggan. Jika memang kontennya dibutuhkan, tentunya tombol ini tidak akan ditekan.

Call to Action

CTA juga sangat penting dalam cold email, kamu perlu menyisipkannya dalam pesan. Tujuannya untuk mendorong tercapainya tujuan dari marketer. Mengenai penulisannya, gunakan kalimat deskripsi sebelumnya. Deskripsinya harus memicu rasa penasaran. Baru kemudian, buatlah CTA yang mudah dikenali.

Sign Off dan Signature

Sign off merupakan kesimpulan dari akhir penulisan email. Menandai rasa terima kasih marketer pada penerimanya. Contohnya ialah Terima kasih, Best Regards dan lain sebagainya. Setelah itu, bubuhkan signature tepat di bawahnya. Ini berisi tentang nama, nomor telepon bisnis, alamat email hingga url website. Singkatnya, signature ini merupakan profil kamu sehingga tampilannya akan lebih meyakinkan.

Itulah susunan dan cara penulisan cold email. Awali dengan menarik perhatian pada subject line, dan buat kejelasan informasi dalam pesan. Maka, kamu akan memperoleh konversi tinggi dari pendistribusian pesan ke target bisnis.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(M.M) Edt (P.J)