User Persona: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh

Dalam dunia bisnis, seringkali kita mendengar istilah target audiences, potential buyer/user, bahkan 'people' itu sendiri. Istilah-istilah tersebut mengacu pada pihak yang akan Anda sasar saat melakukan pemasaran dan penjualan nantinya. Ini berarti, Anda perlu menciptakan kesesuaian antara ‘people’ di sini dengan produk yang bisnis Anda tawarkan. Metode yang bisa Anda lakukan bermacam-macam, salah satunya dengan user persona.

Apa Itu User Persona?

User persona adalah karakter fiktif atau fiksi yang sengaja diciptakan untuk membantu proses pembuatan produk. Pada perusahaan penyedia layanan software, hal ini identik dengan tim UI/UX dan tim Product itu sendiri. Sebuah user persona dimaksudkan untuk memberi gambaran yang nyata terkait pengguna akhir dari produk yang sedang dirancang atau dibangun.

Sama seperti karakter fiksi dalam cerita karangan, user persona dibuat berdasarkan data yang sangat spesifik. Mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal/domisili, kegemaran, kebiasaan, hingga ke preferensi terhadap hal-hal kecil. Dengan begitu, tim Anda akan terbantu dalam mencapai tujuan dan memenuhi customer expectation dalam produk yang sedang dibangun.

Manfaat User Persona

User persona tidak selalu digunakan dalam setiap perusahaan atau setiap proyek pengerjaan produk. Namun, jika memahami penggunaannya dengan tepat, Anda akan menyadari betapa pentingnya user persona. Berikut ini kami hadirkan beberapa manfaat user persona yang baik.

  • Memberi pemahaman luas dan mendalam tentang siapa end user dari produk yang hendak atau sedang dibuat.
  • Memudahkan tim dalam mengumpulkan data-data terkait calon user atau customer guna membuat hipotesis yang diperlukan dalam proses pembuatan produk.
  • Menjembatani komunikasi antar anggota tim.
  • Menciptakan empati dalam produk yang sedang dikembangkan.
  • Menciptakan produk yang laku di pasaran berkat desain produk dan user experience yang memenuhi ekspektasi pelanggan.

Cara Membuat User Persona

Penting untuk mengerti cara pembuatan user persona yang tepat agar manfaat-manfaat di atas dapat Anda rasakan. Berbeda dari kisah dalam novel, Anda tidak bisa sembarangan untuk membuat karakter fiksi yang satu ini. Ikuti cara pembuatan user persona di bawah ini jika Anda ingin mendapat hasil yang optimal.

1. Lakukan Riset Pengguna

Pertama-tama, yang perlu Anda lakukan adalah riset pengguna. Ini terkait pengguna pasaran yang biasa menggunakan jenis produk tertentu, pengguna seperti apa yang paling membutuhkannya, siapa yang akan sangat terbantu dengan kehadiran produk Anda, dan lain sebagainya.

💡
Tips: Lakukan riset dari pengguna aktual yang Anda miliki demi data yang lebih akurat. Anda bisa menggunakan online form untuk disebarkan ke beberapa platform digital sehingga pengguna dapat melakukan pengisian data. Buat form Anda sekarang juga di sini!

2. Sortir Data

Hasil riset di atas kemudian dapat Anda kumpulkan dan pilah-pilah lagi ke dalam beberapa kelompok. Selalu ingat bahwa tidak semua data perlu Anda gunakan dalam hal ini. Ambil beberapa kelompok data sampel yang ada.

3. Lakukan Analisis dan Hipotesis

Data-data yang Anda miliki sekarang seharusnya sudah mulai dapat menjadi jawaban dari salah satu pertanyaan Anda terkait profil sang user persona. Misalnya, apa jenis kelaminnya dan berapa usianya. Selanjutnya, Anda perlu melakukan analisis mendalam dan membuat hipotesis guna mengetahui untuk siapa produk Anda dibuat.

4. Isi Detail yang Dibutuhkan

Setelah mendapat profil kasarnya, kini Anda perlu mengisi detail-detail yang diperlukan untuk membangun seorang karakter utuh. Sebut saja informasi pendidikan, watak, gaya hidup, minat, hingga keterbatasan dan faktor-faktor penghambat lain yang mungkin dimiliki pengguna asli.

Ciri-ciri fisik juga diperlukan supaya karakter ini lebih realistis. Terakhir yang paling penting, beri nama untuk persona Anda. Tujuannya untuk membangun kedekatan emosi sehingga Anda dan tim dapat benar-benar efektif dalam menggunakan user persona tersebut dalam proses pembuatan produk.

5. Lakukan Penyesuaian Berkala

Satu rahasia umum dalam dunia marketing adalah fakta bahwa tidak ada yang benar-benar selesai. Pekerjaan ini menuntut Anda untuk terus berkontinuitas, begitupun dalam membuat user persona ini. Meski sudah bisa dikatakan selesai dalam tahap empat, Anda masih harus melakukan penyesuaian yang dibutuhkan secara berkala. Persona Anda harus mengikuti perkembangan zaman dan perubahan-perubahan kecil yang terus terjadi dalam lingkupnya.

Contoh User Persona

Setiap proyek mengharuskan persona pengguna yang berbeda. Anda bisa saja sama-sama dengan kompetitor Anda membangun sebuah layanan email marketing. Namun, belum tentu tepat bagi Anda dan kompetitor untuk menetapkan user persona yang sama.

Untuk itu, berikut kami berikan dua contoh user persona untuk produk email marketing tool yang serupa. Harapannya Anda bisa mendapat gambaran yang lebih jelas tentang penggunaan karakter fiksi ini.

1. Email Marketer dari Perusahaan Ritel Pakaian Dewasa

Pertama, Anda bisa menciptakan seorang tokoh dengan profesi sangat spesifik di bidang yang juga spesifik.

Nama Rebecca
Jabatan Email Specialist
Divisi Marketing
Deskripsi Pekerjaan Mengirim email newsletter harian kepada sekian juta pelanggan
Tujuan
  • Mengirim email yang tepat kepada pelanggan yang tepat sehingga menghasilkan nilai konversi yang baik
  • Melakukan pekerjaan secara cepat dan mudah tanpa risiko kesalahan
Hambatan
  • Kerap mengalami writer's block saat harus membuat beberapa jenis email yang berbeda setiap harinya
  • Proses penyesuaian kontak penerima memakan waktu lama

2. Digital Marketer dari Perusahaan Keuangan

Yang kedua, kami memberi opsi seorang user persona dengan jabatan dan bidang pekerjaan yang lebih generik.

Nama Timothy
Jabatan Digital Marketer
Divisi Marketing
Deskripsi Pekerjaan Menjalankan kegiatan marketing, termasuk merancang konten, mengatur penyebaran, dan bertanggung jawab akan strateginya
Tujuan
  • Menyebarkan konten marketing dengan cepat dan tepat sasaran
  • Membuat rancangan strategi yang efektif dan akurat
  • Hambatan
  • Tidak tahu bagaimana cara menyasar target audience secara tepat melalui saluran yang berbeda-beda
  • Kesulitan melakukan penyesuaian dan perubahan strategi mendadak saat terjadi kegagalan di strategi sebelumnya
  • Baca Juga

    Demikian yang dapat kami sampaikan terkait user persona. Apakah perusahaan Anda sudah menggunakan user persona dalam pengerjaan proyek-proyek yang dijalankan? Jika belum, Anda bisa mempertimbangkan untuk membangunnya menggunakan cara di atas.

    Silakan kunjungi blog kami untuk mendapat lebih banyak insight penuh manfaat terkait digital marketing. Jika ingin mencoba layanan kami, misalnya form builder yang sempat kami sebutkan di atas atau layanan lain seperti email marketing, Anda bisa mendaftarkan diri di sini.

    (V.V)