Trigger Based Email Marketing: Manfaat dan Best Practice
Pada artikel-artikel kami terdahulu, Anda bisa menemukan cukup banyak pembahasan mengenai transactional email. Itu didefinisikan sebagai pesan email yang dikirim berdasarkan trigger tertentu dari pelanggan. Nah, trigger-based email marketing ini pada dasarnya memiliki konsep yang sama.
Bedanya, pada transactional email pengiriman pesan dilakukan sebagai respons yang diinginkan pelanggan. Contohnya seperti confirmation emails untuk pembelian, pengiriman, pembatalan, hingga reset password. Trigger yang dipakai pada pengiriman email ini adalah segala jenis kegiatan yang memang membutuhkan email agar bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Lain halnya dengan trigger-based email marketing, pesan dikirimkan berdasarkan tindakan tertentu yang dilakukan pelanggan, meskipun tanpanya pelanggan tidak akan mengalami masalah. Contohnya seperti saat pelanggan meninggalkan keranjang belanjanya, mengisi contact form, berlangganan email newsletter, dan sebagainya.
Agar lebih jelas, kami telah membuat rangkuman penjelasan mengenai pengertian, konsep atau cara kerja, manfaat, hingga best practice dan contoh-contoh trigger-based email. Baca terus artikel ini, ya!
Apa Itu Trigger-Based Email Marketing?
Trigger-based email marketing adalah jenis email yang secara otomatis dikirim secara real time ke pelanggan atau prospek berdasarkan tindakan tertentu yang mereka lakukan. Contoh yang paling umum misalnya mendaftar, melakukan pembelian, meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan transaksi, termasuk hari-hari spesial seperti birthday & anniversary berlangganan, dan lain sebagainya.
Tindakan serta kejadian khusus itulah yang kemudian disebut sebagai trigger atau pemicu. Itulah mengapa email semacam ini diberi istilah trigger-based email, yaitu email yang dikirim berdasarkan pemicu tertentu.
Setelah trigger ini terjadi, email otomatis akan dikirimkan dengan pesan yang sudah ditentukan sebelumnya. Tujuan utama dari trigger-based email adalah untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memperkuat hubungan antara pelanggan dan bisnis Anda.
Tidak heran jika trigger-based email masuk dalam jajaran sebagai salah satu strategi email marketing yang paling efektif. Dengan cara ini, Anda dapat secara efektif mengirimkan pesan yang personal dan relevan kepada pelanggan, yang dapat meningkatkan peluang untuk membuat penjualan atau menjaga pelanggan tetap loyal.
Manfaat Trigger-Based Email Marketing
Di awal, kami sempat menyinggung bahwa ada dan tidaknya trigger-based email tidak selalu menyebabkan masalah di sisi customer. Jadi, mengapa Anda harus mengirimkannya? Tentu saja untuk kebaikan bisnis Anda sendiri! Di samping ada beberapa kondisi di mana customer juga akan diuntungkan dengan pengiriman pesan ini.
Di bawah ini adalah beberapa manfaat trigger-based email marketing yang perlu Anda ketahui.
1. Meningkatkan Penjualan
Percaya atau tidak, email yang dikirimkan berdasarkan trigger tertentu ini dapat—bahkan ampuh—meningkatkan penjualan bisnis. Dengan trigger yang ada, email dikirimkan ketika pelanggan membutuhkan informasi tentang produk atau layanan tertentu. Ini dapat meningkatkan kesadaran pelanggan tentang produk atau layanan, dan dapat meningkatkan peluang mereka untuk melakukan pembelian.
Coba Anda bayangkan, ketika seorang pelanggan hanya berniat melihat-lihat website bisnis Anda. Mereka mengunjungi halaman produk, melihat-lihat dan menandai beberapa yang menarik, kemudian tanpa rencana nyata menambahkan satu sampai dua item ke keranjang belanjanya.
Sampai di situ, besar kemungkinan pelanggan tersebut akan melupakan produk-produk tersebut. Bahkan, semakin lama waktu berlalu, bukan tidak mungkin mereka akan turut melupakan bisnis Anda.
Skenarionya akan berbeda jika Anda mengirim email segera setelah pelanggan tersebut keluar dari website Anda dengan kondisi keranjang belanja yang ditinggalkan. Cantumkan barang apa saja yang ia tinggalkan dan berikan penawaran khusus dengan batas waktu tertentu sebagai encouragement agar si customer mau melanjutkan proses transaksi.
Pada banyak kasus, cart abandonment emails cukup ampuh untuk menghasilkan konversi. Jika pun tidak secara langsung, pesan yang Anda kirimkan akan tetap memberi dampak pada alam bawah sadar pelanggan. Mereka akan cenderung mengingat brand Anda, dan berkemungkinan kembali untuk melakukan transaksi di waktu mendatang.
2. Meningkatkan Customer Engagement
Dengan trigger email marketing, pesan dikirimkan pada waktu yang tepat, yang memungkinkan pelanggan merespons pesan dengan lebih baik. Ini dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan membantu dalam membangun hubungan yang lebih kuat antara pelanggan dan merek bisnis Anda.
Ini sejalan dengan tujuan peningkatan performa bisnis, termasuk dari sisi penjualan. Kualitas hubungan yang baik antara bisnis dan pelanggan akan membuat brand Anda menempel lebih kuat di ingatan mereka.
Sudah ada cukup banyak bukti, di mana seorang pelanggan memutuskan membeli produk atau memakai service dari bisnis A dibanding kompetitor B, C, dan lainnya hanya karena customer experience memuaskan yang tercipta dari hubungan baik yang tercipta di antara keduanya.
Tanpa perlu memungkiri, kualitas produk tetap menjadi yang utama, namun kondisi psikologi pelanggan juga memegang peran yang tak kalah besar. Anda bisa membuktikannya sendiri dengan mulai melakukan trigger email campaigns Anda.
3. Membantu Peningkatkan Marketing Strategies
Pesan email marketing yang dikirimkan berdasarkan tindakan nyata pelanggan akan memungkinkan mereka menerima email yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Artinya, personalisasi dapat dicapai secara lebih mudah melalui pengiriman email jenis ini.
Tak hanya itu, melalui campaign ini, Anda bisa mendapat data-data yang bisa dianalisis terkait kecenderungan pelanggan. Ketika data menjadi apa yang paling penting dari penyusunan marketing strategy, maka aman dibilang bahwa trigger-based email akan membantu Anda meningkatkan strategi marketing bisnis.
Best Practice Trigger-Based Email Marketing
Bagaimana? Sudah mulai memahami betapa pentingnya trigger-based email dalam perkembangan bisnis Anda? Kini waktunya Anda mempraktikkan sendiri metode marketing yang satu ini. Tapi sebelum itu, pelajari dulu best practice-nya di bawah ini.
- Hindari mengirim email terlalu sering
Terlalu sering mengirim email dapat membuat pelanggan merasa terganggu dan memilih untuk tidak menerima email dari bisnis Anda lagi. Lebih buruknya, mereka mungkin saja menandai email Anda sebagai spam. Untuk itu, pastikan Anda menentukan frekuensi pengiriman email yang sesuai untuk setiap jenis trigger dan sesuaikan dengan preferensi pelanggan Anda.
- Fokus pada relevansi
Pastikan email yang Anda kirimkan sesuai dengan tindakan atau perilaku pelanggan. Gunakan data dan informasi yang tersedia untuk membuat pesan yang relevan dan menarik bagi pelanggan. Lebih bagus lagi jika Anda bisa menyisipkan informasi khusus yang berkaitan dengan pelanggan tersebut untuk lebih menyita perhatiannya.
- Tulis subjek yang sulit dilewatkan
Subjek email yang menarik dapat meningkatkan pembukaan email, yang mana menjadi batu loncatan pertama sebelum Anda bisa mengharapkan konversi dan sales. Pastikan untuk menggunakan email subject line yang provokatif namun tetap sesuai dengan konten email agar menarik perhatian pelanggan tanpa menghancurkan kepercayaan mereka.
- Buat desain email yang menarik
Desain email yang menarik dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan membuat pesan Anda lebih mudah dipahami. Pastikan untuk menggunakan desain email yang sesuai dengan merek dan konten email yang akan dikirimkan. Jika butuh referensi, Anda bisa melihat-lihat template email marketing kami, atau coba langsung di dashboard kami sekarang juga.
- Sertakan Call-to-Action (CTA) yang jelas
Jika tujuannya untuk conversion rates, maka setiap email yang Anda kirimkan harus memiliki CTA yang jelas dan persuasif. Pastikan untuk membuat copy dan desain CTA yang sesuai dengan tujuan email, juga perhatikan penempatannya agar mudah ditemukan dan diikuti oleh pelanggan. Lebih lengkap, silakan pelajari tips pembuatan CTA di artikel terdahulu kami.
- Tes dan optimalkan email
Lakukan A/B testing untuk membandingkan berbagai versi email dan menentukan yang paling efektif. Lakukan juga analisis terhadap respons pelanggan dan gunakan data tersebut untuk memperbaiki dan mengoptimalkan email di masa depan.
- Pastikan email teroptimasi untuk mobile device
Semakin banyak orang membuka email dari perangkat mobile. Pastikan email teroptimasi dan mudah dibaca dan diakses dari perangkat mobile. Hanya dengan cara ini email Anda tidak akan ditinggalkan oleh pelanggan.
Tips: Gunakan Bantuan Email Marketing Tools
Ayo mulai compose trigger-based email marketing Anda dan rasakan peningkatan performa bisnis Anda ke depannya. Manfaatkan bantuan email marketing tools demi hasil yang efektif dan memuaskan. Anda bisa menggunakan email marketing service kami yang telah dilengkapi Digital Intelligence Assistant (DIA) yang akan membantu penulisan subjek, preheader, dan body email Anda.
Lengkapi juga dengan layanan transactional email kami untuk mendapatkan pilihan template instan, fitur automation, penjadwalan, dan pemantauan dari analytic tools yang terintegrasi di dalamnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan perihal trigger-based email marketing. Anda bisa mempelajari hal-hal lainnya seputar email marketing dan transactional email berikut best practice dan rekomendasi tools-nya di blog kami.
Jika Anda tidak ingin bingung memilih, coba saja layanan kami secara gratis dengan mendaftarkan diri Anda di sini. Atau, dapatkan konten-konten dan event bermanfaat setiap harinya dengan berlangganan email newsletter kami di bawah.
(V.V)