5 Cara Membuat Email yang Memiliki CTR Tinggi

Tahukah Anda bahwa tingkat konversi rata-rata untuk perusahaan B2B adalah 2,23%? Jika tolok ukur ini tampaknya terlalu tinggi, inilah saatnya bagi Anda untuk mengencangkan sabuk pengaman.

Jelas, memiliki click-through rate (CTR) yang rendah menghasilkan lebih sedikit konversi. Ini adalah penyebab umum kekhawatiran di perusahaan. Tapi mari kita pahami dasar-dasarnya sebelum beralih ke tips.

Apa Itu Email Click-Through Rate?

CTR email mengacu pada jumlah penerima yang mengambil tindakan dan secara aktif mengeklik tautan di email Anda setelah mereka selesai membacanya. Faktanya, ini adalah salah satu metrik email terpenting untuk dilacak.

Bagaimana Cara Menghitung Email Click-Through Rate?

Menghitung CTR email cukup mudah.

Pertama, bagi jumlah pelanggan yang mengklik email Anda dengan jumlah email yang dikirim. Lalu, kalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentasenya.

CTR yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak relevansi bagi pembaca Anda.

Berapa Email Click-Through Rate yang Baik?

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan CTR, kini saatnya mengetahui berapa itu CTR email yang baik. Menurut sebuah penelitian, CTR rata-rata untuk sebagian besar marketer adalah 7%. Jika tingkat Anda lebih tinggi dari itu, maka selamat! Kami mendukung Anda walaupun ini tampaknya agak sulit untuk dicapai.

Sekarang, tidak ada click-through tanpa pembukaan. Jadi, Anda pasti penasaran ingin tahu apa itu email open rate yang bagus, bukan? Meskipun bervariasi di seluruh industri, tingkat email open rate rata-rata adalah antara 15% dan 25% dalam email marketing.

5 Tips untuk Meningkatkan Email Click-Through Rate

Sekarang setelah Anda memiliki gambaran tentang CTR email, mari kita lihat bagaimana Anda dapat meningkatkannya.

1. Kirim konten yang relevan

Sangat jelas bahwa Anda dapat menghasilkan klik yang lebih tinggi hanya ketika penerima menemukan konten Anda yang relevan.

Misalnya, seorang insinyur sipil akan relate lebih baik dengan email yang membandingkan 3 software konstruksi teratas daripada situs web yang menawarkan layanan akuntansi. Ini berarti bahwa email Anda harus beresonansi dengan baik dengan prospek. Hanya dengan begitu Anda dapat mengharapkan respons positif.

2. Uji Email Subject Line Anda

Karena subject line atau baris subjek adalah hal pertama yang dilihat penerima email Anda, maka penting untuk membuat mereka tertarik dengannya. Jadi, optimalkan subject line sebelum Anda mulai mengincar CTR yang lebih tinggi.

Tapi hindari ini: Terkadang email marketer mencoba membuat baris subjek yang menarik tetapi tidak memiliki relevansi dengan isi email. Meskipun ini dapat memberi Anda CTR yang baik, hal ini juga memiliki risiko membuat email Anda ditandai sebagai spam. Singkatnya, menipu penerima email Anda adalah kesalahan yang tidak boleh Anda lakukan. Plus, ini dapat berdampak buruk pada reputasi pengiriman email Anda.

3. Manfaatkan Preheader Sebaik-baiknya

Email marketers sering menggunakan preheader untuk memberikan intipan tentang email mereka. Ini membantu dalam menarik perhatian pembaca Anda. Bagusnya lagi, Anda bisa mendapatkan CTR yang wajar dengan menjaga agar preheader Anda relevan dengan tautan di dalam email Anda.

4. Gunakan Personalisasi

Jika Anda mengirim email ke prospek bernama Aldi, mana di antara dua kalimat pembuka di bawah ini yang lebih mungkin menarik perhatiannya?

A: Halo prospek, terima kasih atas minat Anda pada produk kami …

Atau.

B: Hei Aldi, kami senang kamu mampir. Terima kasih, ya …

Tidakkah Anda merasa bahwa B adalah pemenangnya di sini? Ini adalah bagian kecil dari personalisasi, yaitu mencantumkan nama prospek dalam email.

Tambahkan sebanyak mungkin elemen personalisasi ke konten email Anda. Contoh menunjukkan bahwa menggunakan nama depan mereka sekali di baris subjek dan beberapa kali di badan email dapat meningkatkan CTR And. Itu membuat mereka merasa istimewa dan email yang didapat eksklusif. Alhasil, mereka terdorong untuk membukanya.

Sangat penting untuk mengetahui prospek yang Anda targetkan. Pelajari semuanya termasuk perincian perusahaan mereka, peran mereka, masalah yang dihadapi, produk atau software yang digunakan. Selain itu, temukan detail pribadi, seperti preferensi, minat, dan apa pun yang dapat Anda gunakan untuk membangun hubungan baik dengan mereka.

Mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang prospek akan membantu Anda memberikan penawaran yang relevan. Akibatnya, ini akan memberi Anda CTR yang lebih tinggi. Prospek juga akan senang melihat Anda berusaha mempelajarinya sebelum menghubungi mereka.

5. Tambahkan Hanya Satu Call-to-Action di Email

Pernahkah Anda menambahkan banyak Call-to-Action (CTA) dalam email? Jangan merasa bersalah jika Anda pernah melakukannya!

Kami memahami bahwa ini sangat menggoda Anda untuk melakukannya. Anda mungkin mendapat kesan bahwa penerima setidaknya akan mengklik salah satu ketika ada banyak pilihan.

Nah, sayangnya, bukan itu masalahnya. Sebaliknya, itu bisa menjadi bumerang bagi Anda karena penerima akan kewalahan oleh terlalu banyak CTA. Mereka mungkin tidak mengeklik apa pun.

Tambahkan hanya satu CTA ke email Anda sehingga penerima hanya fokus pada satu tindakan. Pastikan juga bahwa isi email Anda mendorong pembaca untuk mengambil tindakan yang disebutkan dalam CTA.

Penempatan CTA juga penting dalam mendapatkan CTR tinggi. Dengan menempatkan CTA di sisi kanan email, Anda dapat melihat peningkatan CTR!

Baca Juga

Dapatkan tips dan trik menarik seputar email marketing lainnya di blog kami. Ingin memulai menggunakan produk kami? Daftarkan diri Anda di sini.

(A.F)