9 Landing Page Best Practices untuk Performa Terbaik
Membuat landing page bukanlah sesuatu yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Butuh keahlian dan praktik yang baik dan benar agar dapat mencapai tujuan dalam campaign Anda. Maka dari itu, artikel ini hadir untuk membahas landing page best practice sebagai panduan bagi Anda dalam mencapai tujuan dengan tepat sasaran.
1. Fokus pada Headline
Buat judul yang sesuai dengan minat pengunjung. Judul Anda merupakan hal pertama yang akan pengunjung baca dan harus ditulis secara jelas serta ringkas untuk dapat mengkomunikasikan landing page dari penawaran Anda. Pengunjung diharapkan memahami dan mengetahui keuntungan apa yang didapatkan setelah membuka landing page tersebut.
Mengenai pemilhan kata dan tata bahasanya, Anda bisa sesuaikan dengan model bisnis, tujuan campaign, dan sasaran audiens. Misalnya Anda menjalankan campaign untuk penyelenggaraan event kenegaraan yang melibatkan instansi-instansi formal, maka bahasa dalam headline Anda harus menyesuaikan formalitasnya.
Meski begitu, jangan sampai headline menjadi terlalu kaku dan justru tidak menarik. Pasalnya, ini adalah poin yang menentukan apakah pengunjung mau melanjutkan aktivitas di halaman tersebut atau tidak. Jika Anda membuatnya tidak menarik, bisa dipastikan yang Anda peroleh hanya bounce rate yang tinggi.
Lalu, bagaimana cara membuat headline yang catchy?
Ada beberapa metode yang bisa Anda pakai. Pertama, gunakan pendekatan emosional dengan menyisipkan pain point atau hal-hal yang berbau kegagalan. Dengan begitu, rasa penasaran pengunjung akan terpantik dan mereka menjad termotivasi untuk mencari jawabannya di bagian selanjutnya dari halaman tersebut.
Cara lainnya, Anda bisa memanfaatkan tren. Manusia memiliki kecenderungan untuk mengikuti tren, terutama yang menghibur. Anda bisa memanfaatkan jargon-jargon viral sebagai sentuhan dalam headline Anda. Yang perlu Anda perhatikan dalam hal ini adalah kehati-hatian untuk tidak sampai melewati batas.
Hindari menggunakan tren yang berpotensi menjatuhkan bisnis Anda. Juga, perhatikan mengenai aturan yang berlaku, jangan sampai campaign Anda justru bermasalah di urusan legal.
2. Ilustrasikan Penawaran dengan Menarik
Landing page best practice yang selanjutnya adalah untuk memilih gambar yang menarik sesuai produk yang akan Anda tawarkan. Anda harus selalu menambahkan gambar, tujuannya untuk menyampaikan bagaimana perasaan pengunjung setelah mereka menerima tawaran Anda.
Gambar juga menjadi salah satu hal yang akan dilihat oleh pengunjung sebelum mereka benar-benar membaca semua pages yang telah Anda buat. Maka dari itu, pilihlah gambar yang paling baik. Apa maksudnya baik di sini?
Jika Anda menjual produk, Anda bisa menambahkan foto produk Anda. Jika ada terlalu banyak jenis produk yang Anda tawarkan dalam campaign tersebut, pilihlah satu atau beberapa yang merupakan produk unggulan Anda. Jangan lupa untuk membuat fotonya semenarik mungkin, dari segi angle, pencahayaan, proporsi, komposisi, dan lain sebagainya.
Jika Anda menjual service, Anda bisa membuat ilustrasi yang mewakili layanan tersebut. Misalnya, Anda menawarkan aplikasi pengelola keuangan, Anda bisa membuatnya sederhana dengan hanya menambahkan gambar uang. Jika tidak, Anda bisa juga menampilkan interface aplikasi Anda.
3. Buat Landing Page Copy yang Interaktif
Tidak hanya judul dan gambar saja yang harus Anda perhatikan, namun juga Anda harus membuat tulisan yang menarik, mengajak pengunjung untuk menerima tawaran Anda melalui landing page. Contohnya seperti menggunakan kata “Anda” atau “milik Anda” kepada pengunjung untuk membuat mereka merasa terlibat.
Secara keseluruhan, gaya penulisan yang Anda gunakan dalam satu halaman harus konsisten. Jika Anda memlih menggunakan bahasa Indonesia santai, maka jadikan seperti itu dari judul hingga deskripsi. Ini juga berlaku untuk sapaan seperti “Anda”, “kamu”, “Bapak/Ibu”, dan lain sebagainya.
Ini penting, kaitannya dengan menjaga pengunjung tetap berada di dalam halaman dan melanjutkan aktivitas seperti yang Anda harapkan. Bayangkan jika Anda menyasar golongan pejabat di rentang usia 40 hingga 50-an tahun. Apakah menurut Anda mereka akan terkesan dengan penawaran yang memiliki nada kekinian?
4. Buat CTA Button yang Jelas
Dalam setiap landing page best practices yang Anda baca, pembahasan mengenai Call-To-Action (CTA) akan selalu muncul. Ini sejalan dengan tujuan landing page itu sendiri, yaitu mengajak pengunjung untuk melakukan aksi tertentu, seperti subscribe, order, atau daftar.
Tampilkan tombol CTA yang menarik dengan menggunakan warna yang kontras dan tambahan elemen lainnya pada halaman. Gunakan kata kerja tentang apa yang ingin pengunjung lakukan, seperti “submit”, “download”, “get it now” atau, “click here”.
Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati dalam memilih kata-kata yang ingin Anda gunakan. Alih-alih menggunakan kata yang terlalu memaksa, Anda bisa memancing rasa penasaran pengunjung. Hindari juga kata-kata yang nadanya menyuruh seperti “kamu harus”, “cepat!”, dan semacamnya. Sebagai gantinya, akan lebih baik jika Anda mengajak dengan kata-kata seperti “ayo”, “mari”, “yuk”, dan sebagainya.
5. Buat Penawaran yang Relevan
Anda harus bisa membuat isi yang sesuai dengan bisnis Anda, namun judul yang Anda buat tidak menunjukkan secara jelas bahwa pengunjung dipaksa untuk membeli penawaran produk Anda. Landing page best practice yang satu ini biasa dikenal dengan istilah “soft selling”.
Contohnya seperti “Tips Baking Anti Gagal”. Dari judulnya, Anda jelas bernada ingin membantu pengunjung yang membutuhkan pelajaran tentang hal itu. Namun, isi di dalamnya bisa Anda arahkan ke promosi produk atau layanan yang Anda miliki. Misalnya dengan memberi tips untuk menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, dan di bagian contoh Anda bisa sebutkan brand Anda.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah metode ini tidak bisa diterapkan ke semua jenis campaign. Pasalnya, tren marketing sekarang pun kian bergeser seiring dengan audiens dan customer yang semakin cerdas untuk mendeteksi mana iklan dan mana bukan.
Maka, tidak ada salahnya jika Anda justru menerapkan hal yang sebaliknya, dengan terang-terangan menegaskan bahwa itu adalah iklan. Jika Anda dapat mengemasnya dengan baik, bukan tidak mungkin pengunjung akan mencari iklan Anda dengan sengaja.
6. Link CTA Fokus Hanya 1 Tujuan
Landing page Anda harus memiliki satu tujuan. Anda harus menghapus tautan lain yang tidak berkaitan dengan penawaran yang berada di landing page untuk menarik semua perhatian pengunjung pada tombol CTA yang sudah ditampilkan pada halaman. Mengapa demikian?
Ini sebenarnya merupakan landing page best practices yang sangat umum dan seharusnya sudah diketahui oleh semua orang, terutama marketer. Bahwa satu halaman landing page hanya boleh digunakan untuk satu campaign atau satu tujuan. Tujuannya tentu untuk meningkatkan user experience. Menghindari distraksi dan kebingungan yang justru bisa menyebabkan pengunjung pergi.
Jadi, jika Anda ingin menyelenggarakan sebuah event dan diskon di waktu yang bersamaan, Anda perlu membuat dua landing page. Satu halaman Anda gunakan untuk pendaftaran event dengan dilengkapi form serta CTA yang mengarah ke sana. Sementara halaman lainnya Anda gunakan untuk order page atau mengarah ke katalog produk-produk diskon Anda.
7. Optimasi Pencarian
Anda harus memikirkan dan memakai kata kunci yang sesuai, sehingga ketika pengunjung sedang mencari suatu kata kunci tertentu, mereka akan langsung membuka website, web page, dan landing page yang telah Anda buat.
Hal ini kaitannya dengan Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). Anda bebas memilih ngin menggunakan metode yang mana untuk membuat halaman Anda berada di peringkat teratas Google.
Anda bisa melakukan ini dengan bantuan tools SEO dan SEM yang tersedia, seperti Semrush. Jika masih buta sama sekali tentang keduanya, silakan pelajari konsepnya terlebih dahulu melalui artikel-artikel yang pernah kami tulis sebelumnya tentang SEO dan SEM.
Pastikan juga kalau landing page Anda bisa diakses dengan baik melalui mobile device.
8. Gunakan Thank-You Page
Thank-you page adalah pesan terima kasih pada halaman bagian terakhir. Tujuannya yaitu untuk memberikan penawaran yang Anda janjikan dan sebagai kesempatan untuk berterima kasih kepada mereka atas minat pengguna kepada penawaran tersebut.
Meski terkesan sepele, nyatanya sentuhan terima kasih bisa memberi pengaruh yang cukup signifikan pada hubungan bisnis Anda dengan customers. Customers akan merasa dihargai dan diberi tempat yang spesial. Akan lebih bagus lagi jika Anda bisa membuatnya lebih personal dengan menambahkan nama depan pengunjung yang diperoleh dari data form atau email yang mereka isi.
Detail-detail kecil semacam ini, jika terus dilakukan secara konsisten dapat meningkatkan reputasi brand Anda. Bukan tidak mungkin, seorang pelanggan mau melakukan transaksi ulang hanya berkat sentuhan akhir yang ramah. Mencari produk yang baik mungkin mudah, namun bagaimana dengan customer experience? Jika Anda bisa memiliki keduanya, mengapa tidak?
9. Gunakan Bantuan Landing Page Builder
Bukannya Anda tidak boleh membangun landing page secara manual menggunakan coding. Namun, untuk apa membuang waktu di urusan teknis jika sudah ada tools bantuan yang dapat sangat memudahkan Anda? Alih-alih begitu, fokuskan saja pada perencanaan desain dan konten di dalamnya.
Sebagai rekomendasi, kami memiliki layanan No-Code Microsite Builder yang dapat membantu Anda membuat landing page serta thank you page secara mudah. Hanya dengan beberapa klik, Anda bisa memiliki sebuah halaman online yang di-publish dengan custom domain.
Itu dia 9 rekomendasi landing page best practices yang bisa Anda coba. Dapatkan informasi lebih lanjut terkait landing page lainnya di blog kami.
Selain itu, dapatkan juga tips dan trik menarik lainnya seputar digital marketing pada blog kami. Jika Anda tertarik mencoba layanan No-Code Microsite Builder kami, daftarkan diri Anda di sini.
(S.A) edited by (V.V)