5 KPI Email Marketing untuk Mengukur Keberhasilan Campaign

Mengenai analitik email, ada berbagai macam metrik yang bisa Anda lacak untuk menentukan keberhasilan campaign email marketing Anda. Ada beberapa alasan mengapa KPI email marketing penting untuk Anda, diantaranya untuk membantu memantau hasil dari setiap pengiriman email marketing dan Anda stay on track, memilah strategi pengiriman mana yang harus diulang dan mana yang harus dibuang. Berikut adalah KPI email marketing yang perlu Anda perhatikan.

  • Email Delivery Rate

Memiliki daftar kontak email yang besar berupa prospek/pelanggan selalu bagus untuk bisnis. Mengapa? Karena Anda dapat menjangkau mereka kapanpun Anda mau dengan biaya yang lebih sedikit. Namun perlu diingat; mengirim email ke daftar kontak email yang banyak bukan berarti semua email Anda terkirim. Meskipun berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkan email ke daftar kontak email Anda, tidak mungkin tingkat pengirimannya mencapai 100%. Jadi, jika tingkat pengiriman Anda adalah 75%, itu berarti 25% email yang tersisa tidak dapat dijangkau atau tidak ada.
Delivery Rate
Alasan lainnya apabila email tidak terkirim 100% adalah karena adanya reputasi sender yang rendah, yang merupakan skor yang diberikan oleh penyedia layanan internet kepada email sender. Akan ada saat di mana beberapa email Anda berakhir di folder spam/junk. Hal ini bisa disebabkan oleh penyedia layanan email Anda atau karena menggunakan kata pemicu spam dalam body email Anda.

  • Open Rates

Open rates merupakan indikasi bahwa email marketing yang dikirimkan telah dibuka oleh subscriber. Perlu Anda ketahui, jika open rate semakin tinggi menunjukkan bahwa email marketing yang telah dikirimkan semakin menarik perhatian banyak orang. Begitu pula sebaliknya, jika open rate Anda rendah maka hal tersebut menunjukkan tingkat ketertarikan orang terhadap email marketing yang telah dikirimkan juga semakin rendah. Menurut Ellen Roumeliotis team dari Aston Social mengatakan salah satu hal penting yang mempengaruhi open rate suatu email bisa dilihat dari subject dari email tersebut. Dikutip dari Mailchimp, rata-rata open rate email marketing dari semua industri berada di angka 21.33%.

  • Click-Through Rate

Click-Through-Rate (CTR) pada email menandakan persentase orang yang mengklik tautan di email Anda dari semua orang yang membuka email. Nicolas Straut dari Fundera melacak metrik ini karena tujuan sebagian besar email marketer adalah untuk mendapatkan pelanggan untuk mengonversi pada halaman web setelah mengklik tautan. Ia Mengatakan “jika Anda berhasil meyakinkan pelanggan untuk mengikuti tautan, selanjutnya Anda harus meyakinkan mereka di halaman lain untuk mengonversi dan melakukan pembelian atau menyelesaikan beberapa tujuan lain."

Dikutip dari Constant Contact, tingkat CTR rata-rata untuk email adalah 7,77% (ditambah tambahan 14% jika subjek dipersonalisasi). Pendapat lain dari Mallory Fetchu dari Smart Bug Media semakin banyak orang mengklik, semakin besar peluang Anda untuk membuat orang itu mengambil tindakan yang diinginkan."

  • Unsubscribes

McCall Robison dari Best Company mengatakan, jika unsubscribe rate Anda tinggi itu berarti ada sesuatu yang salah dan Anda harus segera memperbaikinya agar campaign email marketing Anda selanjutnya sukses. Dalam KPI email marketing, tingkat unsubscribe adalah salah satu metrik yang tidak boleh diabaikan karena secara langsung terkait dengan kegiatan email marketing Anda. Unsubscribe rate memberitahu Anda tentang jumlah subscriber yang mengklik link ‘berhenti berlangganan’ di email Anda. Karena jumlah orang yang tidak ingin menerima email Anda sama pentingnya dengan jumlah orang yang ingin tetap berada di daftar kontak email Anda, maka tingginya angka unsubscribe dapat menjadi ancaman bagi daftar kontak email Anda.

  • Bounce Rate

Bounce rate mewakili persentase total email yang dikirim namun tidak terkirim ke penerima email. Tingkat bouncing membantu Anda mengevaluasi pengiriman email dengan cermat. Saat terjadi bounce back, pengirim email akan mendapatkan pemberitahuan otomatis bahwa email gagal dikirimkan karena suatu kesalahan.

Baca Juga

Ada dua jenis bounce back yang diketahui yaitu soft bounce dan hard bounce. Soft bounce adalah email yang gagal dikirimkan sementara. Soft bounce biasanya terjadi ketika kotak masuk email sudah penuh atau ketika mail server sedang tidak tersedia. Soft bounce bisa diatasi dengan mengirim kembali email di lain waktu. Sedangkan hard bounce adalah email yang gagal dikirimkan secara permanen. Hard bounce biasanya terjadi ketika alamat email yang dikirimkan tidak sesuai atau tidak ada dalam servernya.

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi kami di blog.mtarget.co. atau ingin mencoba semua fitur digital markeing MTARGET, segera daftarkan diri Anda melalui mtarget.co Anda juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(J.R)