Ini Dia Cara Memulai Email Automation dengan Baik

Perkembangan teknologi selalu menyediakan inovasi-inovasi yang dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Terlebih di era digital ini yang dimana kita telah sangat bergantung dengan internet. Internet juga cukup membantu dalam efisiensi kerja. Sebuah metode yang terlahir dari internet dan juga berguna untuk membantu efisiensi kerja, terutama di perusahaan-perusahaan, adalah digital marketing.

Kini digital marketing telah banyak digunakan oleh banyak perusahaan. Mulai dari UMKM, hingga ke perusahaan berskala besar. Kenapa digital marketing banyak digunakan? Karena digital marketing mampu memberikan efisiensi yang lebih kentara di bidang pemasaran yang biasanya dikerjakan secara tradisional, kini telah dikerjakan secara otomatis melalui digital marketing. Salah satu produk digital marketing adalah email automation.

Email automation merupakan bagian dari marketing automation tools yang dapat membantu kebutuhan digital marketing terutama dalam mengirimkan email marketing secara otomatis sesuai dengan flow yang ditentukan. Untuk membuat email automation flow yang kompleks memang diperlukan pengujian berulang kali untuk memastikan apakah telah sesuai dengan goals Anda atau belum. Diperlukan sebuah strategi untuk menyusun email automation flow yang sesuai dengan tujuan. Tanpa strategi, berarti tidak ada tujuan. Tidak ada tujuan, berarti flow yang Anda gunakan di email automation hanya akan berjalan tanpa adanya sebuah acuan yang berarti akan menjadi sia-sia.

Pada artikel ini kita akan sedikit membahas tentang bagaimana membuat strategi email automation apa saja yang perlu diperhatikan saat akan menggunakan email automation, dan beberapa contoh email automation flow yang dapat Anda gunakan.

Apa itu email automation?

Email automation adalah bagian dari email marketing. Hanya saja, email automation sangat bergantung dengan flow yang ditentukan untuk mengirimkan email, sedangkan email marketing tidak bergantung flow. Contohnya adalah ketika Anda pertama kali register pada MTARGET, Anda akan mendapatkan email berupa sambutan selamat datang dan terima kasih karena telah menggunakan MTARGET. Form registrasi menjadi trigger untuk memulai email automation. Setelah data masuk, email automation akan secara otomatis merespon dan mengirimkan email ke user. Itu adalah salah satu contoh email automation bekerja.

Cara Memulai Email Automation

Setelah Anda mengetahui apa itu email automation dan apa manfaatnya, saatnya untuk memulai menyusun flow sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk membuat email automation. Ini merupakan garis besar untuk menyusun email automation flow, selebihnya dapat Anda modifikasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

1. Buat Rencana

Seorang marketer tentunya tahu langkah pertama dalam membuat campaign yang baik adalah menciptakan landasan rencana yang kuat agar campaign berjalan dengan sukses. Dalam hal ini, Anda akan memerlukan rencana untuk memandu campaign email automation. Kekuatan dari automation terletak pada penggunaan data yang tepat untuk mengotomatiskan proses.

Sebaiknya Anda mencari tahu data apa yang dimiliki untuk menyamakan tindakan pelanggan dengan email yang relevan. Atur email Anda dengan trigger, misalnya Anda dapat membuat automation: welcome email setelah registrasi, re-engage email setelah beberapa waktu tidak aktif, pengingat pembaharuan dengan waktu yang ditentukan. Rules dan trigger merupakan dasar untuk membuat campaign yang dapat bekerja. Jadi, membuat rencana data apa yang akan digunakan, dari mana asalnya, dan bagaimana caranya untuk masuk ke sistem automation email marketing Anda sangat penting.

2. Atur Alur Kerja Anda

Setelah menyusun rencana seperti apa email automation akan bekerja, saatnya untuk mengatur pesan email otomatis yang ingin dikirimkan ke pelanggan Anda. Tools seperti MTARGET juga dapat membuat automated workflow yang simpel untuk Anda. Dimulai dengan trigger untuk memulai email automation. Lalu action, untuk menentukan aksi apa yang ingin dilakukan setelah user melakukan trigger, seperti mengirimkan email. Langkah terakhir lalu menentukan response, untuk menentukan respon apa yang possible dilakukan oleh user. Misalkan user membuka email, klik pada call to action (CTA), atau bahkan melakukan unsubscribe.

3. Ukur

Langkah terakhir adalah dengan menguji dan menyempurnakan upaya Anda. Sebagian besar email marketing tools memberi Anda data komprehensif tentang metrik yang terkait dengan email, seperti siapa saja yang sudah menerima email, siapa saja yang sudah membuka email, siapa saja yang melakukan action pada email, dan sebagainya, semua data ini juga bisa Anda lihat pada report campaign email dengan menggunakan tools MTARGET. Setelah mengetahui hasil performa campaign ini, Anda mendapatkan gambaran tentang campaign tersebut apakah bekerja dengan baik atau kinerjanya kurang bagus. Jika bekerja dengan baik, maka Anda bisa membuat campaign serupa kembali. Namun, jika kinerjanya kurang bagus, maka Anda dapat memperbaiki dan terus meningkatkan performa email automation yang dikirim.

Baca Juga

Selain itu, dapatkan juga tips dan trik menarik seputar email automation lainnya di sinii. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami? Daftarkan diri Anda di sini.
(J.R)