Email Marketing 101 : Opt-in
Well, pada artikel kali ini kami akan bagi-bagi informasi mengenai istilah yang mungkin sering Anda dengar, tapi mungkin belum Anda pahami. Yups, opt-in dan opt-out. Apa sih itu opt-in? Single Opt-In? Double Opt-in? Oleh karena itu, mari simak artikel ini!
Opt In
Secara sederhana, opt-in adalah suatu istilah yang merujuk pada saat pelanggan secara sukarela memberikan alamat email-nya. Itu berarti, pelanggan memang ingin menerima email dari perusahaan Anda. Opt-in biasanya berupa form yang berada di tempat yang menarik subscriber. Kami pun pernah menuliskan artikel mengenai di mana sebaiknya form opt-in berada, yang dapat Anda baca di sini.
Dengan opt-in, Anda dapat meningkatkan jumlah email dalam daftar email list dan itu berdasarkan kemauan dari pelanggan, sehingga kontak Anda pasti berkualitas. Berdasarkan jumlah konfirmasi nya, opt-in dibagi menjadi 2 jenis, yaitu single dan double.
-
Single Opt-In
Disebut juga sebagai unconfirmed opt-in. Dengan menggunakan opt-in jenis ini, pengguna dapat melakukan subscribe cukup dengan memasukkan alamat email saja, tanpa perlu melakukan konfirmasi ulang mengenai status mereka, seperti sudah terdaftar atau belum, email yang dimasukkan valid atau tidak. -
Double Opt-In
Disebut juga sebagai confirmed opt-in. Perbedaan dengan unconfirmed opt-in, pengguna diharuskan mengkonfirmasi email mereka ketika melakukan subscribe. Semisal, pengguna ingin berlangganan konten email Anda, lalu pada saat mereka melakukan subscribe, pengguna akan menerima email konfirmasi dari pihak Anda untuk konfirmasi ulang sekaligus menegaskan keputusan mereka dalam berlangganan.
Pada dasarnya kedua hal di atas memiliki peran dan fungsi yang sama, namun masing-masing pastinya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, seperti:
- Single opt-in meningkatkan resiko Anda mendapatkan email palsu, sehingga akan terjadi hardbounce. Sedangkan jika menggunakan double opt-in, hal seperti itu mustahil terjadi sehingga meningkatkan konversi email list Anda.
- Single opt-in memberikan kepercayaan dan kenyamanan bagi pelanggan Anda, karena memungkinkan pelanggan untuk langsung menikmati konten yang Anda berikan. Sedangkan, double opt-in terkesan lebih mempersulit pelanggan untuk mendapatkan hal tersebut.
Apakah opt-in dapat dideteksi sebagai spam?
Sebenarnya, opt-in tidak dapat dikategorikan sebagai spam, karena dalam kasus ini opt-in dapat terjadi karena adanya keinginan dari pengguna. Namun, jika Anda terlalu banyak mengirimkan konten-konten promosi yang berlebihan maka email Anda bisa saja dianggap sebagai spam, terlebih jika sampai membuat pelanggan terganggu dengan pesan Anda.
So, begitulah penjelasan dari kami mengenai opt-in dalam email marketing 101. Perhatikan hal-hal yang telah kami bagikan, karena itu dapat bermanfaat untuk marketing campaign Anda. Nantikan artikel berikutnya dalam email marketing 101! Cheers!
Sudahkah Anda susbcribe newsletter kami? Jika belum silakan klik di sini. Dapatkan info email marketing 101 lainnya dengan bergabung ke channel telegram MailTarget. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya di blog MailTarget.
MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.