Haruskah Ucapkan Selamat Tinggal pada Inactive Subscriber?
Di dunia yang ideal, setiap kontak dalam daftar email perusahaan pasti ada yang aktif, sibuk dan sering membeli produk Anda. Tetapi tidak selamanya demikian. Subscriber akan semakin tumbuh dan berkembang, kemudian tidak menutup kemungkinan menjadi tidak aktif seiring berjalannya waktu.
Jadi, apa yang akan Anda lakukan pada subscriber tidak aktif? Ini merupakan topik hangat saat ini dengan dua pemikiran yang berbeda.
Dulu, aturan yang dilakukan adalah dengan “prune” atau memangkas subscriber tidak aktif dari daftar guna menghindari masalah. Masalah seperti apa? Mengirim email pada subscriber atau pelanggan Anda yang tidak aktif dapat menyakiti deliverability Anda. Jika google atau yahoo melihat Anda mengirim email lain setelah email yang sebelumnya belum dibuka, mereka akan mengkategorikan email Anda sebagai spam.
Singkatnya, beberapa email marketer melihat subscriber yang tidak aktif hanya akan membuang-buang waktu dan sumber daya mereka. Apa untungnya memberikan fokus pada kontak yang tidak tertarik lagi pada perusahaan Anda?
Menariknya ada satu lagi point of view dalam cara menangani subscriber tidak aktif ini. Memiliki subscriber tidak aktif lebih baik ketimbang tidak memiliki apapun bukan? Biaya yang dibutuhkan untuk menarik pelanggan baru lima kali lebih banyak dari pada mempertahankan yang sudah ada.
Pada beberapa titik, butuh waktu bagi subscriber tidak aktif untuk dapat memberikan dampak pada delivery rates. Sebuah bisnis yang baik dalam praktiknya mampu menumbuhkan daftar penjualannya, apabila sebelumnya tidak memiliki masalah akan lebih mungkin untuk mengubah pelanggan tidak aktif menjadi pelanggan aktif lagi dengan menggunakan cara reactivation or re-engagements strategies.
Jadi, perlukah kita “ucapkan” selamat tinggal pada subscriber tidak aktif?
Namun, apa yang harus dilakukan? Tidak semua pelanggan yang tidak aktif dapat disamaratakan. Seorang subscriber tidak aktif yang tidak pernah berhubungan sama sekali atau membeli produk dari Anda, akan sangat berbeda dengan subscriber yang pernah membeli tapi tidak melakukannya lagi selama enam bulan terakhir.
Keputusan untuk tetap menjaga subscriber tidak aktif bukanlah keputusan yang mudah, tetapi ada tiga kategori subscriber tidak aktif untuk memudahkan Anda dalam mengambil keputusan untuk tetap mempertahankannya atau meninggalkan subscriber tidak aktif.
Apa saja itu?
1. Tipe subscriber tidak aktif : Never active subscriber a.k.a Ghost
Definisi : never active subscriber hanya tertarik pada bisnis Anda dan mendaftarkan emailnya kepada Anda. Mereka akan bergabung kemudian menghilang. Mereka tidak pernah membuka email, klik link, atau membeli sesuatu.
Aksi : kirimkan mereka re-commitment email campaign.
Kirim subscriber tipe ini sebuah email yang menanyakan apakah mereka masih tertarik menjadi bagian dari daftar kontak Anda. “Re-commitment email” akan mengirim subscriber ke preference center Anda, sehingga dia akan menentukan apakah mereka akan tetap berada di dalam daftar Anda dan juga seberapa sering mereka ingin menerima pesan dari perusahaan Anda.
Secara berkala ubah subjek email dan CTA pada automated recommitment emails dan pilih mana yang akan memberikan respon terbaik, tetapi pertimbangkan juga lamanya waktu mereka menjadi “ghost”.
Jika beberapa subscriber tidak aktif memilih tetap berada dalam daftar Anda, ini adalah kabar bagus. Mereka tidak hanya membuka email tetapi membuat upaya untuk mengunjungi preference center anda. Tentu saja harus mempertahankan mereka dalam daftar. Tetapi jangan terlalu terkejut jika email yang Anda kirim tidak dibalas. Dalam kasus ini, inilah saatnya Anda mengucapkan selamat tinggal, dan hilangkan mereka dari list Anda.
2. Tipe subscriber tidak aktif : Sleepy
Definisi : Kategori kedua dari subscriber tidak aktif adalah “sleepy”. Mereka aktif dan selalu terhubung, tetapi sangat tenang hingga Anda bertanya-tanya apakah mereka akan kembali atau tidak. Subscriber tidak aktif ini paling banyak memiliki potensial. Mereka yang paling memungkinkan untuk tetap membuat mereka menjadi subscriber aktif lagi.
Aksi : buat re-engagement campaign dengan cepat.
Anda tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada subscriber tipe ini, cobalah untuk mendapatkan mereka kembali. Kirim serangkaian email yang di desain agar subscriber tertarik pada email marketing dan bisnis anda. Anda dapat menggunakan automation agar email ini dapat terkirim pada waktu yang tepat saat subscriber tidak beraktivitas.
Waktu sangat berguna disini. Kirimkan campaign email kepada “sleepy” subscriber ini sebelum mereka menjadi 100% tidak aktif.
3. Tipe subscriber tidak aktif : Zombies
Definisi : kategori ketiga dari subscriber tidak aktif adalah mereka yang dulu pernah aktif, pelanggan tetap, tapi sekarang menghilang. Subscriber ini tidak membuka, klik, atau melakukan bertransaksi kembali. Kategori ini memiliki paling kecil kemungkinan untuk tertarik dengan email Anda lagi.
Aksi : renungkan dengan baik, seiring waktu.
Jika subscriber ini hilang dalam waktu yang sangat lama tanpa berhubungan dengan (membuka, atau klik) email Anda, mereka tidak serta merta akan langsung tertarik pada kupon yang Anda kirim. Tetapi hal ini bukan berarti Anda harus mengucapkan selamat tinggal.
Sri Somachi dari Gmail merekomendasikan pendekatan ramp-down.
- Jika Anda mengirim email harian, ubah menjadi perminggu
- Jika Anda mengirim email perminggu, ubah menjadi satu atau dua kali tiap bulan
- Jika jika tetap tidak ada respon, kirimkan pertanyaan : apakah anda ingin tetap mendapatkan kabar dari kami? Jika tetap tidak ada jawaban, Gmail merekomendasikan Anda untuk mengucapkan selamat tinggal.
Jadi, bagaimana? Tertarik kah Anda untuk mencoba tricks di atas?
Anda dapat bergabung di MailTarget Newsletters untuk mendapatkan newsletter berisi tips dan artikel seputar email marketing. Atau baca artikel-artikel lain di MailTarget Blog , joint juga ke channel telegram MailTarget.