Alasan dan 5 Cara Menghindari Email Marketing Spam

Menurut sebuah penelitian, 89% pebisnis menyebut email sebagai metode utama mereka untuk lead generation. Email marketing dianggap efektif karena sifatnya yang personal.

Namun, para pebisnis juga mengalami tantangan tersendiri dalam menggunakan email marketing, karena tidak semua email marketing yang mereka buat dan kirimkan ke pelanggan masuk ke dalam kotak masuk utama. Ada yang masuk dalam folder promosi, junk folder bahkan ada juga yang masuk folder spam.

Pada artikel ini, kami akan membahas tentang email marketing spam dan cara menghindari email yang Anda kirimkan masuk ke folder spam. Cari tahu caranya lebih lanjut di sini ya!

21% email tidak masuk ke kotak masuk utama karena banyak pengirim email tidak tahu dan tidak menerapkan strategi pengiriman email yang tepat. Email yang masuk folder spam bisa tidak terbaca dan akan otomatis terhapus setelah 30 hari.

Alasan Mengapa Email Anda Masuk Spam

1. Status Pengiriman

Email yang Anda kirim kepada email address tujuan akan diterima oleh penerima email melalui pengecekan atau filtering terlebih dahulu oleh penyedia layanan email seperti Gmail, Outlook, dan lainnya sebelum ditentukan akan ditolak, diterima ke inbox, atau masuk ke spam folders.

2.  Faktor Pengecekan

Gmail, Outlook, dan sebagainya melakukan pengecekan dari sisi pengirim email dan penerima email. Apa saja yang di cek?

  • Pengirim Email

IP reputation (reputasi server pengiriman), IP Address atau domain reputation (reputasi domain pengirim), dan email content. Apakah email content Anda memuat kata-kata spam? Seperti pada subject line hingga body email.

  • Penerima Email

Contact status (status kontak pengirim), recipient engagement (bagaimana interaksinya).

Jadi, email Anda masuk spam bisa karena berbagai faktor. Bisa karena penyedia layanan email mengidentifikasi server pengiriman atau domain yang Anda gunakan tidak dalam reputasi baik, atau karena konten email Anda yang mengandung unsur-unsur spam, atau karena penerima email Anda tidak engage dengan email-email yang Anda kirimkan sehingga email Anda akhirnya masuk spam.

Lalu, bagaimana agar email Anda tidak ditandai sebagai spam? Berikut ini beberapa tipsnya untuk Anda.

1. Jangan Membeli Subscriber atau Email Lists

Jika Anda membeli database email dan mengirimkan konten kepada mereka yang tidak pernah mengetahui apapun tentang bisnis Anda, tidak menutup kemungkinan email Anda akan masuk folder spam. Karena Anda mendapatkan email mereka tanpa seizin mereka dan email mereka. Selain itu, membeli subscriber juga berisiko melanggan Undang-Undang CAN-SPAM Act, yang diberlakukan oleh Federal Trade Commission.

Secara keseluruhan, mengirim email yang tidak diminta atau tidak diinginkan oleh penerima merupakan strategi terburuk. Selain dampak hukum, hal tersebut juga akan mempengaruhi reputasi brand Anda.

Jika ingin membuat email list dan membangun subscriber secara organik, Anda bisa mencoba produk kami. Kami memiliki Conversational Data Collection sebagai online form yang akan membantu Anda mengumpulkan data dan informasi dari calon pelanggan Anda.

Anda juga bisa membuat Conversational Data Collection sebagai order form yang bisa Anda tempelkan dalam website atau landing page Anda. Tenang, ketika Anda berlangganan tools kami, Anda juga bisa menggunakan No-Code Microsite Builder sebagai landing page ketika Anda belum memiliki website. Anda bisa langsung mencobanya!

2. Batasi Frekuensi Pengiriman Email

Sebagai seorang pebisnis, tentunya Anda ingin pelanggan Anda selalu mengingat tentang brand Anda. Namun, mendistribusikan email promosi setiap hari tidak akan membantu Anda untuk diingat oleh pelanggan Anda dalam hal positif. Karena mengirimkan email marketing terlalu sering bisa membuat email Anda ditandai sebagai spam. Anda harus selektif saat mengirim email marketing.

Untuk mengetahui frekuensi terbaik untuk mengirimkan email marketing, Anda bisa melakukan A/B testing email terlebih dahulu. Atau mungkin Anda bisa mengirimkan email survey kepada mereka, tanyakan seberapa sering mereka ingin mendapatkan informasi tentang brand Anda. Anda dapat mengelompokan hasil dari survey ini ke dalam daftar orang-orang yang hanya menerima email dalam periode tertentu. Hal ini dapat membantu Anda untuk lebih dekat dengan pelanggan sekaligus menghindari email Anda ditandai sebagai spam.

3. Gunakan Sender yang Jelas

Beberapa dari Anda mungkin memiliki beberapa alamat email dalam domain Anda, tergantung pada ukuran perusahaan Anda. Misalnya, jika seseorang mengajukan keluhan atau meminta bantuan di situs web Anda, mereka mungkin mendapat balasan dari [email protected]. Tetapi jika mereka mencoba melakukan pembelian atau mengembalikan barang, pertanyaan email mungkin dilakukan melalui [email protected].

Jangan terlalu sering mengubah sender email. Cobalah untuk tetap menggunakan yang paling sesuai untuk pesan promosi Anda. Hindari pilihan-pilihan aneh, seperti [email protected] atau [email protected].

Pastikan Anda membuat reputasi yang kuat untuk sender ini. Hal tersebut akan membangun kepercayaan dengan pelanggan Anda dan bahkan meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan menambahkan alamat ke daftar kontak mereka.

Jika mereka terbiasa menerima email marketing Anda dari alamat pengirim yang sama dan suatu hari itu berasal dari alamat yang berbeda, mereka mungkin berpikir itu adalah spam. Bahkan jika pesan itu datang dari perusahaan Anda, hal tersebut akan membingungkan pelanggan Anda.

4. Pilih Penyedia Layanan Email Marketing Tool yang Tepat

Hal yang harus Anda perhatikan adalah ketika menggunakan jasa email marketing. Baik itu secara server ataupun jasa pengirimannya. Cari tahu dulu sebelum menggunakan jasa mereka, apakah mereka memiliki rekam jejak yang positif dan sender reputation yang baik atau tidak.

Jika Anda ingin menggunakan email marketing tool, Anda bisa mencoba layanan dan produk kami. Kamu memiliki Email Marketing dan juga Purify yang bisa membantu Anda mengirimkan email dan membersihkan email database Anda sehingga email yang Anda kirimkan tidak lagi masuk ke folder spam.

Coba sekarang! Tingkatkan email deliverability, jaga spam score Anda, dan buat email campaigns Anda sukses!

5. Segmentasi Database

Melakukan segmentasi database merupakan hal dasar yang harus Anda lakukan ketika akan mengirimkan email marketing. Mengelompokkan database membantu Anda untuk mengetahui konten apa yang sekiranya cocok dikirimkan kepada pelanggan Anda. Segmentasi ini bisa berdasarkan, demografis, behavior, gender, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan Anda.

Baca Juga

Seperti yang kami lakukan, kami melakukan segmentasi database berdasarkan behavior, gender, kota, dan sebagainya yang kemudian diberikan label pada masing-masing database yang sudah disegmentasikan. Hal tersebut, membantu kami untuk mengirimkan konten yang relevan kepada audiens.

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di sini. atau ingin mencoba semua fitur digital marketing kami, segera daftarkan diri Anda. (J.R)

-----