Tips untuk Mengurangi Email Marketing Unsubscribe Rate Anda

Kita tidak bisa memuaskan semua orang. Hal ini berlaku juga di email marketing. Jadi, wajar saja jika ada subscriber yang memilih untuk berhenti berlangganan newsletter. Tapi, satu hal yang menjadikan email marketing unsubscribe rate tidak wajar adalah jika angkanya tinggi.

Rata-rata unsubscribe rate pengiriman email adalah 0.49%. Artinya, jika unsubscribe rate di bawah itu, kemungkinan besar email sudah tepat. Tapi, jika lebih besar, Anda perlu meninjau ulang strategi email marketing yang dilakukan.

Mengumpulkan database tidaklah mudah, maka sangat disayangkan bila tidak dipelihara dengan baik dan menimbulkan banyaknya jumlah unsubscribe. Meskipun tidak mungkin untuk memiliki 0 unsubscribe, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlahnya.

1. Mengumpulkan Data yang Akurat

Pastikan bahwa data pelanggan Anda akurat dan updated. Kesahalan penulisan pada alamat email atau nama dapat membuat email marketing unsubscribe rate Anda meningkat secara tidak langsung. Pasalnya, orang-orang yang sebenarnya ingin menerima email dari Anda melalui program subscription ini jadi tidak pernah menerimanya karena alamat email mereka gagal terdaftar.

Dari sisi pengirim sendiri, ketidakakuratan alamat email bisa jadi sangat mengganggu. Bayangkan saja Anda merasa telah mengirimkan email ke 100 pengguna terdaftar. Tapi ternyata hanya 50 alamat saja yang berhasil menerima emailnya, dikarenakan 50 alamat sisanya invalid.

Untuk itu, Anda bisa menyiasatinya dengan validasi email address atau database subscriber list Anda. Gunakan Purify - Email Validator kami, maka Anda akan mendapatkan database email subscriber list yang bersih dan siap digunakan secara efektif.

2. Personalisasi Pesan

Personalisasi pesan dapat membuat pelanggan email Anda betah dan ingin selalu menerima email dari Anda. Caranya sederhana saja, cukup cantumkan nama pelanggan dalam email Anda dan berusaha untuk mempersonalisasi pesan sesuai dengan preferensi dan perilaku mereka. Semakin relevan email Anda, semakin kecil kemungkinan pelanggan untuk berhenti berlangganan.

Anda bisa melakukan ini dengan placeholder personalitation, sehingga Anda tidak perlu meng-compose satu per satu email Anda secara manual. Selain itu, pada subscription form, Anda bisa mencantumkan checklist pertanyaan tentang topik atau jenis email apa yang ingin calon pelanggan Anda terima. Dengan begini, Anda bisa menghindari untuk tidak mengganggu mereka dengan email-email yang tidak diinginkan.

Contoh opsi pada formulir subscriber

3. Segmentasi Pelanggan

Bagi daftar email Anda menjadi segmen berdasarkan preferensi, perilaku, atau karakteristik pelanggan. Ini memungkinkan Anda mengirimkan pesan yang lebih relevan kepada setiap segmen, meningkatkan peluang mereka untuk tetap berlangganan.

Setiap orang menyukai hal yang berbeda, termasuk dalam referensi konten email. Jadi, jangan hanya mengirimkan email secara massal ke semua kontak, tapi kirim konten yang memang relevan untuk segmen pelanggan tertentu.

4. Frekuensi Email yang Sesuai

Jangan mengirimkan terlalu banyak email dalam waktu yang singkat. Frekuensi yang berlebihan dapat membuat pelanggan merasa terganggu dan ingin berhenti berlangganan.

Tips pertama, sebaiknya menambahkan keterangan hari apa email newsletter akan dikirim pada keterangan formulir subscribe. Gunanya adalah untuk memberi tahu subscriber kapan kiranya mereka mendapatkan email. Dalam melakukan hal ini pastikan Anda konsisten setelah memilih hari pengiriman email.

5. Konten yang Berkualitas Tinggi

Pastikan bahwa konten email Anda relevan, informatif, dan menarik. Jika pelanggan merasa bahwa mereka tidak mendapatkan nilai dari email Anda, mereka lebih cenderung untuk berhenti berlangganan.

Maksud dari subjek yang normal adalah tidak menggunakan kata-kata yang dianggap spam, huruf kapital, menggunakan re:, fwd:, atau subjek yang tidak menggambarkan isi. Hal-hal tersebut menambah kemungkinan unsubscribe.

6. Pengoptimalan Responsif

Pastikan email Anda dioptimalkan untuk tampil dengan baik di berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar. Jika pelanggan kesulitan membaca atau berinteraksi dengan email Anda, mereka mungkin akan berhenti berlangganan.

7. Bertanya kepada Pelanggan

Saat pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan, berikan opsi untuk memberikan umpan balik. Ini dapat membantu Anda memahami alasan mereka dan meningkatkan strategi email Anda.

Anda bisa mengombinasikan strategi ini dengan double opt-in. Double opt-in merupakan bentuk konfirmasi ketika seseorang mendaftar ke kontak email yang menandakan bahwa mereka memang mau menerima email dari Anda. Tapi selain konfirmasi ketika masuk, dibutuhkan juga konfirmasi ketika keluar. Ketika ada yang klik unsubscribe, kirim email konfirmasi terlebih dahulu untuk menanyakan apakah mereka yakin untuk unsubscribe.

8. Tawarkan Opsi Alternatif

Daripada membiarkan pelanggan berhenti berlangganan sepenuhnya, tawarkan opsi alternatif. Misalnya, mereka dapat memilih untuk menerima email kurang sering atau mengubah preferensi mereka. Untuk ini, Anda bisa membuka segmentasi email baru dengan periode dan tipe pengiriman email yang dikhususkan.

9. Tes dan Analisis

Teruslah menguji berbagai elemen dalam kampanye email Anda, seperti subjek, tata letak, dan panggilan tindakan. Analisis hasilnya dan terapkan pembelajaran untuk meningkatkan kinerja email Anda. Ini tidak akan merepotkan jika Anda menggunakan Email Marketing kami yang sudah dilengkapi fitur A/B testing dan analytic dashboard.

10. Patuhi Peraturan Privasi

Pastikan bahwa Anda mematuhi peraturan privasi seperti GDPR (General Data Protection Regulation) dan CAN-SPAM Act. Pelanggaran privasi dapat menyebabkan pelanggan ingin berhenti berlangganan. Apa lagi, jika Anda mengirimkan email tanpa aturan yang akan berakhir memenuhi kotak spam.

11. Kampanye Re-Engagement

Secara berkala, kirim kampanye khusus untuk mengaktifkan pelanggan yang mungkin sudah lama tidak berinteraksi dengan email Anda. Tawarkan insentif atau konten menarik untuk mendorong mereka kembali berpartisipasi.

12. Pantau dan Tinjau Statistik

Pantau metrik seperti open rate, click-through rate, dan conversion rate. Tinjau data ini secara rutin untuk mengidentifikasi tren dan masalah potensial yang mungkin mempengaruhi tingkat unsubscribe.

Untuk mengurangi unsubscribe, tidak dapat dilakukan dengan sekali coba. 5 cara mengurangi unsubscribe di atas dapat diterapkan dalam prosesnya. Sangat penting untuk mengingat bahwa penerima email adalah manusia, jadi ketika mengirim email, compose email seolah kita berbicara kepada orang tersebut.

Baca Juga

Demikian sedikit tips dari kami untuk menurunkan tingkat email marketing unsubscribe rate Anda. Untuk informasi lain terkait pengiriman email marketing, Anda bisa melihat-lihat artikel yang ada di blog kami. Jika Anda ingin melihat bagaimana kami memperlakukan subscriber kami melalui email, silakan subscribe di sini! Atau rasakan sendiri pengalamannya langsung untuk mengirimkan email melalui tools kami di sini, gratis!

(I.A) edited by (V.V)