Email Open Rates: Pengertian, Tips, dan Cara Menghitungnya
Email marketing adalah salah satu strategi digital marketing yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan atau pelaku bisnis. Channel marketing satu ini terbilang cukup efektif dalam menjangkau audiens dan meningkatkan penjualan produk atau layanan bisnis.
Untuk itu, Anda sebagai pebisnis harus membuat email campaigns yang menarik agar audiens tertarik dengan produk yang Anda tawarkan. Hasil dari kegiatan email marketing campaigns ini adalah open rates.
Open rates merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukkan hasil dari efektivitas email marketing campaigns yang bisnis Anda lakukan. Jadi, open rates di sini juga bisa dikatakan sebagai email campaigns yang Anda kirimkan sudah dibuka para subscribers atau belum. Jika open rates semakin tinggi, artinya email yang Anda kirimkan menarik di mata audiens.
Maka dari itu, open rates disebut metrics penting yang ada pada email marketing. Pada artikel berikut ini, kami akan mengulas mengenai email open rates mulai dari pengertiannya hingga cara menghitungnya yang bisa Anda terapkan untuk email campaigns bisnis yang Anda jalankan.
Apa Itu Email Open Rates?
Open rates merupakan persentase audiens yang membuka email marketing campaigns tertentu dari total jumlah audiens bisnis Anda. Intinya adalah sebuah metrik email marketing yang mengukur tingkat persentase saat email dibuka.
Email open rates juga menjadi indikator kunci untuk melihat keberhasilan email marketing campaigns yang bisnis Anda jalankan. Ini membantu Anda untuk memahami aspek mana saja dari email marketing strategy yang harus Anda tingkatkan.
Terlepas dari pentingnya hal tersebut, open rates sangat berguna untuk mengukur keberhasilan email marketing campaigns seperti click-through rate, unsubscribe rate, the number of spam complaints, dan forwarded emails. Semua metrik ini memberikan pandangan khusus tentang seberapa efektifnya email marketing campaign yang bisnis Anda jalankan.
Jika hasil email open rates pada email marketing campaigns bisnis Anda sangat rendah, Anda mungkin gagal menarik perhatian konsumen baik dari segi subjek konten atau belum menentukan waktu yang tepat.
Maka dari itu, Anda harus mempertimbangkan beberapa metrik dan memikirkan tujuan yang bisnis Anda miliki untuk menggunakan strategi email marketing. Anda tidak harus fokus pada open rates bisnis Anda berdasarkan kategori yang spesifik, melainkan Anda dapat menentukan jenis konten apa yang menarik bagi konsumen bisnis Anda.
Tips Meningkatkan Email Open Rates
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan email open rates dan mendapatkan highest open rates.
1. Verifikasi Mailing List
Melakukan verifikasi mailing list pada email marketing memudahkan Anda untuk meningkatkan pengiriman email marketing campaigns dan reputasi pengirimnya. Ini juga meringankan Anda untuk mengetahui status setiap alamat email di daftar email bisnis Anda dan menerima daftar email baru yang valid.
2. Bersihkan Mailing List
Tips berikutnya adalah membersihkan mailing list pada email marketing. Salah satu alasan rendahnya email open rates adalah mengirimkan email marketing campaigns ke konsumen yang tidak aktif alamat emailnya.
Maka dari itu, jika ada konsumen yang tidak menanggapi email Anda selama tiga hingga enam bulan terakhir, Anda bisa mengirimkan reactivation email campaign. Jika masih belum ada tanda-tanda keaktifan, Anda bisa menghapus kontak yang tidak aktif dari daftar kontak pada email marketing bisnis Anda.
Untuk itu, membersihkan email lists pada email marketing bisnis Anda dari alamat email palsu dan tidak aktif secara teratur dapat meningkatkan open rates.
3. Segmentasikan Mailing List
Segmentasikan audiens bisnis Anda yang lebih tertarget sehingga email marketing campaign yang Anda buat relevan dengan selera audiens. Inti dari segmentasi mailing list ini adalah untuk menawarkan pengalaman marketing yang lebih personal ke audiens bisnis Anda.
Ada banyak cara untuk mengelompokkan segmentation mailing list, Anda perlu mempertimbangkan buyer persona dan membedakan karakteristik mereka semua. Berikut ini segmentation mailing list yang bisa Anda analisis untuk kebutuhan email marketing campaigns mulai dari industri, pekerjaan, geografi, web behavior, riwayat pembelian, dan buyer's journey.
4. Menggunakan Nama Pengirim
Anda harus memiliki nama pengirim pada email marketing campaigns yang bisnis Anda jalankan. Hal tersebut harus Anda lakukan agar bisnis memiliki kredibilitas yang baik di mata konsumen.
5. Memperbaiki Subject Line
Memperbaiki subject line dan preheader text pada email marketing campaigns itu penting. Sebab, dengan membuat subject line dan preheader yang menarik dan stand out dapat menginspirasi audiens untuk membuka email Anda sekaligus melihat apa yang ada di dalamnya.
Maka dari itu, personalized subject lines pada email marketing campaigns Anda untuk meningkatkan email open rates bagi bisnis Anda. Berikut ini contoh subject line yang bisa Anda gunakan.
- “Penawaran Eksklusif untuk Anda”
- “Diskon 25% Barang Favorit Anda”
- “Nikmati Gratis Ongkir Tokopedia di Sini ”
6. Jalankan A/B Testing
Menjalankan A/B testing dapat membantu menunjukkan komponen email mana yang memiliki kelemahan dan perlu perbaikan. A/B testing adalah perbandingan dua email yang sedikit berbeda yang dikirim ke dua grup penerima yang sama untuk mengetahui varian mana dari subject line, preheader, nama pengirim, dan waktu pengiriman email yang menghasilkan email open rates yang tinggi.
7. Mengirimkan Email yang Belum Dibaca Secara Ulang
Anda dapat meningkatkan email open rates dengan melakukan pengiriman email marketing campaign secara ulang sekaligus otomatis ke audiens yang tidak pernah membukannya.
Serta Anda juga bisa melakukan penjadwalan waktu pengiriman email ulang dan mengubah subject line sehingga audiens tidak akan mengenali email tersebut sebagai email marketing campaigns lama yang sama.
8. Buat Email yang Mobile Friendly
Anda harus membuat email marketing campaigns yang mobile friendly. Tujuannya agar audiens membuka email bisnis Anda dengan cepat melalui perangkat apa saja tanpa adanya hambatan.
9. Mengirimkan Email pada Waktu yang Paling Tepat
Waktu menjadi salah satu alasan menurunnya angka email open rates pada email marketing campaigns setiap bisnis. Untuk itu, Anda harus mengirimkan email marketing campaigns di waktu yang tepat. Anda bisa menggunakan fitur scheduling pada layanan email marketing kami.
Dengan menggunakan fitur tersebut, Anda dapat mengetahui waktu terbaik untuk mengirimkan atau menjadwalkan email marketing campaign bisnis Anda.
10. Menggunakan Gambar yang Optimal
Menggunakan gambar dalam isi content pada email marketing campaign bisnis akan membantu audiens lebih mudah memahami isi konten dari email Anda. Gambar bisa cukup sebagai ringkasan konten email Anda dan juga menciptakan keterlibatan yang lebih baik dengan audience bisnis Anda.
11. Memicu Rasa Ingin Tahu Konsumen
Tujuan Anda mengirimkan email marketing campaign ke audiens adalah ingin mereka mengambil tindakan untuk membeli produk bisnis. Untuk itu, cara yang baik agar memastikan mereka mengeklik Call-To-Action (CTA) pada email marketing campaign bisnis Anda adalah menggunakan subject line yang bisa memicu keingintahuan mereka.
Membuat subject line yang menggoda yang dapat menjadi “Trigger” untuk audiens yang membuat mereka mencari tahu apa yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Jika Anda melakukan hal tersebut, maka kemungkinan email yang dikirimkan berakhir pada folder trash/spam dapat berkurang.
12. Buat Konten yang Bermanfaat
Hal tersebut sangatlah penting. Sebab, membuat konten yang informatif, bermanfaat, dan relevan dapat membuat audiens tertarik mengetahui bisnis Anda lebih dalam lagi. Jadi, Anda harus memberikan mereka sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang mereka hadapi.
13. Selalu Buat Email yang Singkat
Buatlah email yang ringkas. Tidak ada yang menyukai email yang panjang dan tidak menarik hingga paragraf terakhir. Untuk itu, Anda harus membuat email marketing campaigns yang memberikan konten yang singkat agar mudah dibaca audiens.
Cara Menghitung Email Open Rates
Adapun cara yang bisa Anda lakukan untuk menghitung email open rates adalah dengan membagi jumlah email terbuka dengan total email terkirim dan dikali 100 untuk membentuk persentase.
Berikut ulasan mengenai email open rates mulai dari definisi, tips meningkatkannya, dan cara menghitungnya yang bisa Anda gunakan untuk kebutuhan marketing bisnis Anda. Untuk mendapatkan informasi lain seputar email marketing, kunjungi blog kami. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami? Silakan daftarkan diri Anda di sini.
(A.B)