5 Elemen Penting Landing Page Framework, Marketer Wajib Tahu

Data menunjukkan bahwa landing pages memiliki conversion rate 160% lebih tinggi dibanding model signup form lainnya. Namun, hal ini bukan tanpa syarat. Anda harus membangun landing page yang baik dalam hal menarik hati pengunjung. Untuk itu, Anda perlu memahami elemen-elemen penting dalam landing page framework.

Kami telah merangkum 5 elemen yang wajib Anda perhatikan dengan saksama dalam perancangan landing page framework sebagai lead generator. Baca terus artikel ini dan pelajari tiap-tiap poinnya.

1. Copy

Saat membicarakan copy, yang kami maksudkan adalah segala hal yang berhubungan dengan tulisan. Dimulai dari headline, deskripsi, sampai keterangan di dalam form. Ikuti tips copywriting untuk landing page framework di bawah ini.

Buat headline yang catchy

Saat membuat headline, Anda harus memikirkan formula kalimatnya sedemikian rupa. Cobalah sebisa mungkin untuk membuat kalimat yang susah diabaikan. Bahkan jika seseorang hanya melihatnya sekilas, headline landing pages Anda harus bisa menarik orang itu untuk melanjutkan membaca dan untuk mengikuti alurnya.

Ada pun jenis headline yang Anda buat harus Anda sesuaikan dengan tujuan landing page framework Anda. Misalnya, jika landing pages Anda berfokus pada pembentukan brand awareness, Anda bisa menggunakan Benefit Headline, Curiosity Headline, atau Versus Headline. Sedangkan untuk tujuan yang lebih besar seperti meningkatkan penjualan, Anda bisa memakai Hiperbolis Headline dan Selective Headline.

💡
Tips: Jadikan pengunjung landing page Anda sebagai ‘tokoh utama’ dalam headline Anda dan kurangi membesar-besarkan bisnis Anda tanpa adanya benefit yang jelas untuk pelanggan yang akan membeli produk Anda.

Buat deskripsi yang ringkas dan jelas

Saat membuat deskripsi produk atau layanan Anda, terkadang Anda ingin menyampaikan semua detailnya. Intensi ini baik dalam rangka mengenalkan dan untuk mempromosikan produk, dan menjual produk Anda kepada pengunjung. Namun, Anda bisa melakukan itu di halaman khusus pada website Anda. Saat membicarakan landing page frmework, yang terbaik adalah untuk membuat semuanya tetap ringkas tentang product or service Anda.

Pengunjung tidak datang ke landing page Anda untuk membaca paragraf panjang. Untuk itu, Anda harus bisa menyusun kalimat yang ringkas namun tetap informatif.

💡
Tips: Tekankan benefit alih-alih hanya membahas hal-hal umum mengenai produk Anda.

Buat instruksi yang menyenangkan

Tidak ada orang yang suka dipaksa, apalagi jika mereka adalah calon pelanggan Anda. Hindari kata-kata yang sifatnya memaksa seperti ‘harus’, ‘cepat’, ‘buruan’, dan lain sebagainya. Sebagai gantinya, Anda bisa membuat kalimat instruksi yang sifatnya mengajak.

💡
Tips: Gunakan kata-kata ajakan seperti ‘ayo’, ‘ikuti’, ‘bergabung dengan’, dan lain sebagainya.

2. Visual

Penelitian menunjukkan bahwa 94% pengguna internet terlebih dahulu menilai suatu website dari desainnya. Hal ini jelas berkaitan erat dengan poin visual.

Dalam landing page framework, Anda harus bisa menerjemahkan pesan yang ingin Anda sampaikan kepada pengunjung ke dalam bentuk visual. Ini bukan hanya tentang mengubah teks menjadi gambar, melainkan bagaimana pengunjung bisa mendapat kesan pertama yang baik saat melihat landing page Anda.

Dalam membuat desain visual, Anda perlu membuat pengunjung tertarik dan mau melanjutkan pembacaan di halaman tersebut. Selanjutnya, Anda harus membuat mereka nyaman saat melakukan aktivitas di dalamnya. Terakhir, pastikan desain Anda tampak profesional sehingga pengunjung percaya dan mau melakukan konversi atau pembelian.

💡
Tips: Sesuaikan desain visual Anda dengan segmentasi audiens yang Anda targetkan.

3. Proof

Baru saja kita menyinggung soal kepercayaan pengunjung dari visual yang Anda tampilkan. Untuk mendukung poin ini, Anda bisa menambahkan bukti sosial dalam landing page framework Anda. Ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih, di antaranya sebagai berikut.

  • Testimoni pelanggan dalam bentuk skala dan deskripsi penilaian.
  • Case study pelanggan saat menggunakan layanan tertentu dari brand Anda.
  • Akreditasi dari lembaga resmi seperti ISO, GDPR, dsb.

4. Call-to-Action (CTA)

Berkaitan dengan copy instruction dalam landing page framework yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda perlu memastikan CTA Anda ramah terhadap pengunjung. Selain itu, buat agar desainnya tampak menonjol namun tidak sampai mengganggu. Anda bisa menjadikannya sebagai button demi memudahkan pengunjung melakukan aktivitas yang Anda harapkan.

5. Layout

Semua elemen landing page framework di atas akan sia-sia jika Anda asal menyusun layout. Layout memegang peranan yang sangat besar dalam menciptakan pengalaman pengunjung yang menyenangkan. Dimulai dari headline di atas tengah halaman dengan proporsi yang cukup besar untuk menarik perhatian pengunjung. Dilanjutkan dengan poin-poin deskripsi, social proof, dan CTA.

💡
Tips: Tempatkan hal-hal paling penting di tempat yang paling menonjol dan besarkan ukurannya atau gunakan font cetak tebal.

Catatan untuk Anda yang merasa tips di atas sulit dilakukan

Lewati semua step yang menyulitkan itu dengan berlangganan Marketing-as-a-Service (MaaS) kami. Anda cukup memberi instruksi, maka tim ahli kami akan mengerjakannya untuk Anda. Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan ini!

Baca Juga

Itu dia elemen-elemen penting dalam landing page framework. Kunjungi blog kami atau subscribe newsletter kami untuk mempelajari hal-hal menarik lainnya seputar landing page dan strategi digital marketing atau pemasaran media sosial lainnya. Untuk memulai email marketing campaign dengan kami, daftarkan diri Anda di sini.

(V.V)