Unsubscribe Atau Report Spam, Apa Perbedaannya?

Setiap harinya, ada banyak sekali email yang masuk ke inbox. Mulai dari email kantor, email keluarga, email notifikasi, email promosi dari brand tertentu, hingga email tidak jelas siapa pengirimnya. Dari semua jenis yang masuk, mungkin ada email-email yang tidak diinginkan. Terdapat dua cara agar email tersebut tidak lagi diterima, dengan unsubscribe atau melaporkannya sebagai spam.

Kebanyakan orang akan memilih Report as Spam dari pada Unsubscribe dengan berbagai alasan. Salah satunya yaitu takut jika alamat email akan disalahgunakan, hal ini karena dengan klik link unsubscribe maka secara sadar kita mengindikasikan kepada pengirim email bahwa alamat email kita adalah alamat aktif.
Selain itu, melakukan unsubscribe mengharuskan kita untuk membuka email terlebih dahulu, yang artinya, pengirim email dapat mendapatkan data kita, seperti negara asal.

Sebenarnya, tidak semua pengirim email adalah spammer yang menyalahgunakan data kita. Suatu brand biasanya memiliki kebijakan yang mengatur hak privasi bagi subscribernya (seperti MailTarget). Jadi meskipun ada subscriber yang melakukan unsubscribe, privasi data mereka tetap terjaga. Jadi, mana yang lebih baik, unsubscribe atau report as spam?

Baca Juga

Kapan sebaiknya melakukan unsubscribe?

Ketika menyukai suatu brand, biasanya kita akan subscribe untuk mendapatkan update atau promo terbaru. Tapi seiiring berjalannya waktu, akan ada perasaan bosan menerima email yang dikirim oleh brand tersebut karena berbagai alasan. Jika kita mempercayai kebijakan yang diberikan brand terhadap privasi subscribernya maka unsubscribe lebih baik dari pada melaporkannya sebagai spam.

Kapan sebaiknya melakukan report spam?

Jika pilihan unsubscribe dapat dilakukan pada brand yang dikenal, email yang sebaiknya dilaporkan sebagai spam adalah email yang tidak jelas siapa pengirimnya, atau email yang dianggap mengganggu.

Dari sisi brand, jika ada subscriber yang melaporkan email yang dikirim sebagai spam, maka pihak email service yang digunakan seperti Gmail, Yahoo, dll akan menandai pengirim sebagai spammer. Dampaknya, reputasi pengiriman menjadi buruk dan pengiriman email selanjutnya memiliki kemungkinan besar akan masuk spam. Hal ini tentunya akan sangat merugikan pengirim email.

Jadi, sebelum memutuskan untuk unsubscribe atau melaporkan email sebagai spam, ada baiknya kita perhatikan terlebih dahulu dari mana email tersebut berasal. Jika email berasal dari brand yang dapat dipercaya dan tidak mungkin membagikan privasi kita, maka pilihan terbaiknya adalah unsubscribe. Tapi, jika pengirim email tidak jelas, dan email justru mengganggu, bukanlah hal yang buruk untuk melaporkannya sebagai spam.

Mau tahu informasi selanjutnya? Subscribe newsletter kami di sini dan channel telegram MailTarget di sini. Baca artikel lainnya di blog MailTarget.

(I.A)