Definisi dan Manfaat Digital Marketing Funnel bagi Bisnis

Kesulitan untuk membeli sebuah produk atau layanan merupakan hal yang membuat pelanggan frustrasi, baik dari akses, cara pembelian, dan cara menjangkau brand. Karena kesulitan tersebut, pada akhirnya hanya sedikit pelanggan yang melakukan pembelian. Maka dari itu, sebagai marketer penting halnya untuk membuat akses semudah mungkin agar konsumen dapat melakukan keputusan pembelian.

Salah satu digital marketing strategy untuk memudahkan pembelian bagi konsumen yakni dengan strategi marketing funnel. Digital marketing funnel adalah saluran pemasaran digital yang menjelaskan langkah-langkah yang diambil pengguna untuk beralih dari calon pelanggan menjadi pelanggan. Meskipun ada beberapa strategi marketing funnel, sebagian besar mencakup tahapan yang berfokus pada kesadaran, pertimbangan, pembelian, dan retensi. Bisnis dapat menggunakan saluran apapun untuk memandu upaya marketing bagi perusahaan mereka.

Mengapa Digital Marketing Funnel Penting bagi Bisnis?

Marketing atau sales funnel yang terdefinisi dengan baik membantu Anda untuk menyajikan informasi yang relevan pada waktu yang tepat serta melalui saluran yang tepat. Strategi ini memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dipikirkan target audience Anda, apa yang mereka ketahui, dan tingkat minat mereka terhadap merek Anda.

Dengan melacak funnel Anda secara cermat serta bagaimana target audience bergerak melewatinya, Anda dapat menentukan cara mendekati setiap prospek, produk/layanan mana yang akan dipromosikan, dan pesan apa yang paling tepat sasaran.

Dengan menggunakan strategi ini, Anda juga dapat mengurangi risiko kehilangan existing customers. Mendapatkan komunikasi dan waktu yang tepat yakni Anda cenderung tidak memberikan penawaran yang sulit kepada orang-orang terlalu awal atau membombardir mereka dengan terlalu banyak detail. Inilah sebabnya mengapa memindahkan target audience melalui funnel disebut ‘nurturing’.

Tercatat, 87% pembeli bisnis mengharapkan sales reps bertindak sebagai penasihat tepercaya. Dan ini hanya mungkin jika Anda mengetahui kebutuhan calon pelanggan pada saat yang tepat.

Manfaat Digital Marketing Funnel bagi Bisnis

Upaya digital marketing seringkali gagal mencapai potensinya karena kekurangan arah dan struktur. Digital marketing funnel menyediakan struktur bagi bisnis Anda agar mengetahui arah dan tujuan. Tak hanya itu, ada beberapa manfaat dari penerapan pendekatan sederhana digital marketing funnel, yakni sebagai berikut.

1. Memproduksi konten marketing yang tepat untuk setiap tahap

Anda dapat mengadopsi marketing funnel yang telah ada maupun membuat marketing funnel khusus untuk bisnis Anda. Apapun kasusnya, Anda dapat memeriksa setiap tahapan funnel dan mencocokkannya dengan konten yang paling memenuhi kebutuhan pelanggan dan membantu memindahkan mereka melalui funnel.

2. Menetapkan target dan metrik yang lebih bermakna

Dengan mengelompokkan pendekatan marketing Anda ke dalam tahapan yang berbeda, Anda juga dapat membuat serangkaian tujuan terpisah untuk setiap tahapan. Kemudian, Anda dapat mengidentifikasi metrik terbaik untuk melacaknya. Melakukan hal ini akan memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang campaign Anda dan strategi yang berhasil maupun gagal.

3. Memanfaatkan peluang untuk terlibat lebih baik dengan konsumen

Setiap tahapan digital marketing funnel mewakili serangkaian peluang berbeda untuk terhubung dengan pelanggan. Misalnya, pada tahap penelitian dan evaluasi, pelanggan ingin meyakini bahwa produk Anda akan menyelesaikan masalah mereka.Pada tahap ini, tim marketing dapat mengubahnya menjadi peluang dengan menyediakan konten pemasaran yang tepat waktu seperti video demonstrasi produk dan testimoni pelanggan.

4. Mengidentifikasi letak masalah

Jauh lebih mudah untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam digital campaign Anda jika upaya tersebut dibagi menjadi beberapa tahap. Di setiap tahap, Anda dapat menggunakan analitik dan pengumpulan data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja marketing. Pendekatan ini akan memberi Anda wawasan yang lebih spesifik untuk dijelajahi ketika kampanye berkinerja buruk.

5. Perencanaan kebutuhan konten

Kalender konten hanya berguna jika Anda mampu memahami jenis konten apa yang Anda perlukan dan berapa jumlahnya. Hal-hal tersebut jauh lebih mudah untuk diprediksi ketika Anda mengatur upaya digital marketing ke dalam beberapa tahap dan mengidentifikasi konten yang akan melengkapi masing-masing upaya tersebut. Tim konten dapat melihat karya yang menunggu untuk dipublikasikan, lalu menggunakan informasi tersebut untuk menentukan konten yang masih perlu dibuat.

Proses Digital Marketing Funnel

Untuk melakukan digital marketing funnel, terdapat langkah-langkah yang perlu dijalani bagi seorang marketer, yakni sebagai berikut.

1. TOFU (Top of the Funnel)

TOFU adalah tahap awareness pada stage of the funnel, di mana Anda memiliki audiens yang luas serta umum. Anda mencoba untuk membangun audiens dan menarik banyak orang yang memiliki permasalahan dan mencari informasi lebih lanjut alasan mengapa masalah tersebut terjadi.

Menurut Adweek, lebih dari 80% pembeli melakukan riset online, seperti melalui social media maupun blog post sebelum melakukan pembelian, jadi pada tahap ini, Anda perlu memastikan bahwa Anda adalah sumber informasi mereka. Gunakan keyword planning seperti menggunakan Search Engine Optimization (SEO) untuk menemukan topik dan kata kunci TOFU content guna memastikan konten tersebut relevan bagi pembeli. Tahap ini merupakan kesempatan pertama bagi calon pelanggan untuk menemukan Anda.

TOFU content harus murni mendidik dan tidak boleh menyertakan apa pun yang terkait dengan promosi penjualan. Pembeli belum siap untuk menghadapi promosi penjualan pada tahap awal, karena banyak yang masih mencoba memahami sepenuhnya masalah yang mereka hadapi. Jadi jangan menyebutkan perusahaan maupun produk yang Anda jual. Berikan saja informasi berguna untuk menjawab pertanyaan atau masalah mereka.

Berikut beberapa ide untuk jenis konten TOFU yang sesuai:

1. Media sosial: Ketahui saluran tempat pembeli Anda berada dan fokuskan upaya Anda sesuai dengan itu.

2. Infografis: Tawarkan format visual untuk membantu pembeli memahami masalah atau pertanyaan yang mereka hadapi.

3. Blog post: Lakukan riset kata kunci Anda untuk membuat ikhtisar postingan blog tentang masalah atau masalah tertentu yang mudah ditemukan oleh pembeli.

4. Video: Video harus pendek pada tahap ini dan hanya membahas masalah, bukan solusi Anda.

5. Kuis: Pelajari lebih lanjut tentang pembeli Anda dengan mengajukan pertanyaan tentang masalah yang mereka hadapi.

6. E-book/whitepaper: Buat artikel yang lebih mendalam tentang masalah yang dihadapi calon pelanggan Anda.

Contoh yang dapat Anda lakukan yakni dengan menulis blog tentang alasan mengapa Anda perlu meningkatkan pengalaman pembeli. Unggahan ini murni mendidik dan membahas masalah yang dihadapi organisasi penjualan.

2. MOFU (Middle of the Funnel)

Banyak yang menganggap tahap ini merupakan tahap paling penting dari digital marketing funnel karena sekarang Anda memiliki beragam calon pelanggan yang berminat dan memenuhi syarat. Pada tahap consideration/evaluasi ini, orang-orang telah menerima bahwa mereka mempunyai masalah khusus yang harus dipecahkan dan secara aktif mencari solusi, yang berarti Anda memiliki audiens yang ditargetkan. Mereka sedang meneliti pilihan-pilihan yang berbeda dan mempertimbangkan nilai masing-masing pilihan dengan hati-hati.

Sekarang Anda dapat membawa produk atau layanan Anda sendiri ke dalam konten yang telah Anda buat. MOFU content harus terus mendidik, tetapi juga harus menjelaskan mengapa Anda adalah solusi terbaik. Prospeknya hangat, jadi gunakan kesempatan ini untuk menyampaikan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu mereka.

Tahap ini juga bisa menjadi peluang bagus untuk menawarkan konten yang terjaga keamanannya untuk mengumpulkan informasi kontak dari pembeli. Berikut adalah contoh konten yang dapat Anda buat untuk MOFU content.

1. Blog: Jawab pertanyaan spesifik yang berhubungan langsung dengan produk atau layanan Anda.

2. Case studies: Bantu pembeli melihat produk atau layanan Anda beraksi dengan menunjukkan manfaat yang diberikan produk atau layanan tersebut kepada perusahaan lain.

3. Whitepaper: Sertakan informasi mendetail tentang suatu topik untuk mengetahui mengapa solusi Anda adalah pilihan terbaik.

4. Webinar: Berikan pelatihan tentang suatu topik, dan pastikan untuk memberikan waktu untuk bertanya.

5. Email drip: Ciptakan aliran email nurturing yang menawarkan konten khusus untuk pembeli.

6. Konten How to: Menawarkan petunjuk langkah demi langkah tentang cara memecahkan masalah.

7. Template: Biarkan pembeli melihat sendiri bagaimana produk atau layanan Anda dapat memecahkan masalah mereka.

8. Perbandingan: Pada tahap ini, Anda perlu membandingkan solusi, jangan bandingkan perusahaan atau vendor Anda dengan kompetitor.

Contoh yang dapat Anda lakukan untuk MOFU content yakni mengenai mengapa Anda memerlukan account maps untuk mengoptimalkan customer’s experience. Setelah itu kaitkan produk Anda dan jelaskan bagaimana Anda dapat membuat account maps.

3. BOFU (Bottom of the Funnel)

BOFU adalah golden age, dikarenakan Anda sekarang memiliki target audiences yang berprospek. Mereka telah melakukan riset dan tertarik dengan produk Anda, tetapi terdapat kemungkinan besar mereka masih membandingkan produk Anda dengan beberapa opsi lain. Tawaran yang tepat dapat menjadi dorongan yang mereka butuhkan untuk mengambil keputusan pembelian terhadap produk Anda.

Anda perlu menampilkan produk Anda pada BOFU content. Selain itu Anda juga perlu menunjukkan cara kerjanya, memamerkan fitur, dan menguraikan manfaat spesifik yang akan diterima pelanggan apabila mereka melakukan keputusan pembelian. Pada tahap ini merupakan waktu untuk menunjukkan bagaimana produk atau layanan Anda mengatasi masalah mereka serta lebih unggul daripada produk kompetitor..

Berikut beberapa ide untuk konten BOFU:

1. Demo produk: Ini digunakan untuk membantu calon pelanggan melihat cara kerja produk Anda sebenarnya. Baik di tempat atau dalam video, tampilkan fitur dan kaitkan kembali dengan manfaat, dan tunjukkan bagaimana Anda mengungguli pesaing.

2. Perbandingan produk: Bantu pembeli memahami keunggulan produk atau layanan Anda dengan menguraikan secara jelas perbedaan antara Anda dan pesaing.

3. Free trial: Pembeli tidak akan tahu keunggulan produk Anda sampai mereka mencobanya sendiri. Biarkan pembeli menguji produk Anda tanpa membuat komitmen besar.

4. Testimonial dan case studies: Kisah pelanggan juga berharga dalam tahap akhir ini, karena merupakan konten yang mengubah dan memberikan validasi pihak ketiga atas penawaran Anda.

Di tahap ini, pembeli mengharapkan pengalaman pembelian yang baik. Anda tidak dapat melakukan cold calling dan memberikan pressure terhadap mereka. Sebaliknya, Anda harus fokus pada mendidik dan menyediakan sumber daya seiring kemajuan mereka secara logis melalui funnel.

Perkembangan Digital Marketing Funnel pada Bisnis

Digital marketing funnel terus berkembang menjadi mulai bersifat sirkular, dengan tahap after-sales memainkan peran penting untuk mengubah existing customers menjadi long term customers. Ini berarti tim marketing dan sales memerlukan strategi khusus mengenai cara mereka mempertahankan pelanggan dan mengubah mereka menjadi pendukung setia dan brand ambassador.

Dengan berkembangnya digital marketing funnel akan membuka data yang mengungkapkan apa yang diinginkan, dibutuhkan, dan dipedulikan oleh potential customer Anda.

Baca Juga

Jika Anda masih ragu, mungkin ada baiknya Anda mencoba saja melakukan email marketing. Selain lebih personal, email digunakan oleh semua kalangan, dari yang muda sampai yang tua. Yuk, coba sekarang di sini! Atau, pelajari terlebih dahulu lebih banyak mengenai pengiriman email melalui blog kami. Ingin mendapatkan update reguler terkait artikel baru atau pembaruan produk dan pengumuman event? Subscribe newsletter kami

(J.R) edited by (V. A)