Pengertian Return on Investment (ROI), Rumus, dan Manfaatnya

Salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pemilik bisnis adalah memahami pengertian Return On Investment (ROI) atau yang disebut dengan tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dalam sebuah bisnis.

Di artikel kali ini, kami akan membahas tentang apa itu ROI dalam bisnis lengkap dengan manfaat dan rumus yang perlu digunakan. Adapun alasan utama dari pentingnya memahami hal ini yaitu karena merupakan tolok ukur dari keuntungan bisnis yang paling tepat.

Dengan mengetahui tingkat pengembalian investasi, semua kegiatan operasional bisa dievaluasi tingkat pengembalian investasinya. Bahkan beberapa pakar keuangan yang ada di Indonesia menganggap ROI sebagai uang atau aset yang didapatkan atau hilang dalam proses investasi dari suatu bisnis.

Dalam hal ini, investasi mengacu pada pembelian aset, modal, dan juga anggaran yang dibutuhkan sebagai gaya investasi. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, yuk simak informasi yang ada di bawah ini.

Apa Itu Return on Investment (ROI)?

Return on Investment adalah sebuah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Pada umumnya, rasio yang ditunjukkan pada ROI adalah hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan perusahaan dengan mengabaikan sumber pendanaan dan diukur dengan ukuran persentase.

Tujuan penggunaan ROI adalah untuk menghitung berapa nilai suatu investasi. Seperti ketika investor ingin mengetahui potensi nilai yang dapat kembali dari suatu investasi sebelum memberikan dana sepeserpun kepada perusahaan.

Dengan kata lain, ROI adalah alat ukur efisiensi dari suatu investasi. Dengan melakukan hal ini, maka setiap investasi yang dilakukan bisa memiliki peluang risiko yang rendah serta dapat memperkirakan peluang keuntungan yang didapatkan.

Salah satu tujuan dari perhitungan ROI adalah untuk membantu Anda dalam mempertimbangkan kembali rencana investasi suatu aset. Jika nilai yang dihasilkan adalah positif, maka hal itu adalah pertanda baik.

Semakin tinggi nilai hasil perhitungan yang didapatkan, maka semakin baik. Namun, jika hasil menunjukkan kebalikannya, lebih baik Anda memikirkan ulang atau tidak sama sekali meneruskan investasi, sebab hal ini hanya menimbulkan kerugian.

Seperti Apa Rumus Return on Investment (ROI)?

Untuk lebih memahami apa itu ROI, penting untuk mengerti bagaimana cara menghitungnya. Perhitungan ini bisa dilakukan dengan rumus yang sederhana, yakni cukup dengan mengetahui berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang akan diterima.

Walaupun sederhana, dalam memasukkan angka ke dalam rumus harus lebih teliti. Bisa saja dalam praktiknya, ada perbedaan istilah padahal inti yang dimaksud sama. Di bawah ini adalah rumus yang bisa digunakan untuk menghitung ROI.

Cara menghitung Return of Investment (ROI)
ROI = (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi) / Biaya Investasi X 100%

Selain itu, tentukan pula waktu pengembalian biayanya. Hal itu berguna untuk memberikan batasan terhadap perhitungan yang dilakukan. Perkiraan pendapatan juga bisa diketahui dengan lebih jelas.

Perhatikan contoh berikut ini:

Misalnya, jika investasi sebesar Rp10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp5.000.000.

Maka, secara sederhana perhitungan return on investment dalam persentase menggunakan rumus atau formula di atas adalah:

ROI = (Rp15.000.000-Rp10.000.000)

Rp5.000.000x 100%

ROI = 50%

Dari perhitungan sesuai rumus atau formula di atas, dapat disimpulkan tingkat return on investment adalah sebesar 50%.

Manfaat Return on Investment (ROI)

Return on Investment adalah metrik keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Manfaat ROI digunakan untuk mengukur efektivitas suatu investasi atau kegiatan bisnis dengan membandingkan faktor berikut.

1. Efisiensi Penggunaan Dana

Fungsi pertama adalah saat sebuah perusahaan sudah menjalankan praktik akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisis ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan.

2. Mengetahui Kelemahan Perusahaan

Manfaat berikutnya adalah dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui di mana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Mengukur Rasio Profitabilitas Perusahaan/Produk

Jika sebuah perusahaan menggunakan “product cost system” yang baik, dari perhitungan modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai-bagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, maka akan memudahkan dalam dihitung profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan.

4. Sebagai Alat Kontrol

Fungsi terakhir adalah sebagai alat kontrol untuk melihat bagaimana prospek saat ini sehingga bisa mendapatkan bayangan langkah apa yang selanjutnya bisa diambil oleh perusahaan.

Faktor yang Memengaruhi ROI

Lalu, faktor apa saja yang bisa memengaruhi ROI? Secara garis besar, terdapat 2 faktor yang memengaruhi Return on Investment yaitu tingkat turnover dan juga profit margin. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kedua faktor di atas.

1. Tingkat Turnover dari Operating Asset

Tingkat turnover biasa ditentukan dari tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasional setiap harinya. Ini adalah hal yang menjadi fundamental dalam sebuah bisnis.

2. Profit Margin

Faktor selanjutnya yang memengaruhi ROI adalah profit margin yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Anda bisa melihat besar keuntungan bersih atau laba bersih dari perusahaan untuk menyimpulkan sebuah perusahaan bisa memiliki ROI yang sesuai atau tidak.

Melalui 2 faktor ini, Anda akan bisa mendapatkan 2 informasi mengenai keuntungan bersih yang dihasilkan dan juga seberapa efektif jumlah aktiva yang ada di sebuah perusahaan.

Kelebihan & Kekurangan ROI

Perhitungan ROI yang baik dapat menjadi indikator performa bisnis yang dijalankan. Jika perkembangan nilai konsisten mengalami peningkatan, artinya bisnis berkembang dengan baik.

Begitu pun sebaliknya, jika nilai yang didapat terus mengalami penurunan, berarti ada masalah yang menghambat operasi bisnis berjalan dengan baik. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan ROI yang harus Anda pelajari.

Kelebihan

  • Perhitungan lebih mudah dan sederhana.
  • Memberikan gambaran mengenai prospek bisnis di masa depan.
  • Rumus yang digunakan general dan bisa diterapkan di berbagai industri.
  • Mampu mengukur efisiensi investasi dari segala aspek seperti modal, biaya operasi, hingga transaksi.
  • Membantu Anda membuat keputusan dan juga strategi bisnis yang lebih efektif.

Kekurangan

  • Bisa memengaruhi dividen kas dengan signifikan.
  • Sulit menentukan investasi mana yang dampaknya paling besar, karena semua investasi akan dipukul rata, sehingga tidak bisa mendapatkan detail investasi mana yang paling menguntungkan.
  • Perhitungan rawan tidak akurat karena tidak memasukkan metrik lainya seperti inflasi, pajak, dan sejenisnya. Sehingga bisa jadi, perhitungan menjadi tidak aktual dengan keadaan yang ada di lapangan saat ini.
  • Jika Anda ingin membandingkan ROI dari waktu ke waktu, rumus yang digunakan justru semakin rumit.

Demikian penjelasan mengenai return on investment (ROI), lengkap dengn manfaat, rumus menghitung, serta kelebihan dan kekurangnya bagi investasi bisnis. Semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin memahami lebih jauh mengenai apa itu return on investment.

Baca Juga

Dapatkan tips dan trik menarik seputar ROI email marketing di sini atau ingin memulai email marketing campaign bersama kami? Daftarkan diri Anda di sini. Selain itu, subscribe juga newsletter kami untuk updates dan informasi lainnya.

(A.A)