Berapa Conversion Rate Digital Marketing per Industri?

Ternyata, hanya ada sekitar 22% bisnis yang puas dengan conversion rate perusahaannya. Hal ini menimbulkan dilema mengenai bagaimana suatu conversion rate digital marketing yang harus didapatkan ketika menggunakannya sebagai strategi bisnis.

Hal ini tak luput dari kurangnya pengetahuan marketers mengenai berapa rata-rata conversion rate digital marketing yang dihasilkan oleh tiap industri. Padahal, ini sangat penting diketahui apabila Anda ingin terus meningkatkan produktivitas bisnis dan menjaga agar bisnis Anda mampu bersaing di pasar.

Namun sebelum membahas lebih lanjut mengenai rata-rata conversion rate yang harus dihasilkan, terlebih dahulu Anda perlu memahami apa yang dimaksud dengan conversion rate secara umum.

Apa Itu Conversion Rate?

Singkatnya, conversion rate merupakan suatu persentase pengukuran seberapa besar efektivitas strategi digital marketing yang Anda lakukan untuk membuat audiens Anda melakukan suatu tindakan yang menjadi goals perusahaan Anda.

Ini juga merupakan salah satu parameter keberhasilan dari strategi digital marketing yang selama ini telah Anda lakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda.

Maka dari itu, ketika tingkat konversi berada di angka yang begitu rendah, maka Anda dapat menyimpulkan bahwa strategi digital marketing yang Anda lakukan memiliki kelemahan tertentu karena hanya memberikan tingkat keberhasilan rendah.

Ketika conversion rate dari suatu bisnis dinyatakan rendah, maka Anda perlu mengevaluasi lebih lanjut apa saja hal-hal yang mungkin menjadi faktor rendahnya tingkat konversi digital marketing yang dilakukan oleh perusahaan Anda.

Berapa Rata-Rata Conversion Rate Digital Marketing di Tiap Industri?

Untuk mengukur rata-rata conversion rate yang dihasilkan dari suatu strategi digital marketing, terlebih dahulu Anda perlu memahami karakteristik dari setiap channel yang Anda gunakan. Dengan demikian, ada berbagai pendapat yang mengungkapkan bahwa tingkat konversi terbaik adalah berada di atas angka 10%.

Lalu, bagaimana dengan rata-rata yang dihasilkan oleh tiap-tiap industri? Ini juga perlu diperhatikan kemana tujuan pertanyaan Anda melangkah. Misalnya Anda ingin mengetahui varietas rata-rata yang dihasilkan oleh saluran e-commerce, Growcode telah menjabarkannya dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Sementara itu, berbeda halnya dengan rata-rata conversion rate digital marketing yang dihasilkan oleh situs web dari berbagai bisnis dari setiap industri. Unbounce menjabarkan berapa rata-rata yang dihasilkan oleh tiap industri dalam setiap situs web melalui grafik berikut:

Maka dari itu, diketahui bahwa setiap industri memiliki rata-rata yang beragam dalam menggambarkan tingkat konversi yang dihasilkan oleh bisnis mereka. Hal ini juga tak luput dari setiap karakteristik channel yang mampu membuat perbedaan rata-rata ini menjadi lebih terlihat.

Dengan demikian, Anda hanya perlu memandang grafik di atas untuk menentukan seberapa besar tingkat konversi yang setidaknya Anda dapatkan untuk mencapai titik keberhasilan dari strategi digital marketing yang Anda lakukan.

Namun, grafik diatas adalah rata-rata yang dihasilkan di tiap industri. Anda tidak bisa hanya terpaku pada data tersebut dan memutuskan untuk tidak melakukan digital marketing karena industri Anda menghasilkan sangat kecil dari digital marketing. Nyatanya, saat ini digital marketing campaign sangat diperlukan, berikut ini cara meningkatkannya!

Cara Meningkatkan Conversion Rate Digital Marketing

Anda bisa melakukan conversion rate optimization dengan melakukan beberapa cara di bawah ini.

Buat Call-to-Action (CTA) yang Jelas

Call-to-action (CTA) adalah hal yang harus Anda perhatikan. Ini adalah button atau link yang mengajak orang-orang untuk menggunakan produk atau layanan Anda. Meskipun konten atau campaign yang Anda hasilkan sangatlah bagus, jika tidak ada konversi semuanya akan sama saja.

Meskipun Anda sudah menyematkannya di dalam campaign Anda, hal yang harus Anda perhatikan adalah apakan CTA yang Anda buat sudah jelas dan mudah untuk terlihat dan diakses. Ini menentukan seberapa besar CTA tersebut akan di klik.

Jangan biarkan CTA tenggelam diantara tulisan-tulisan yang Anda berikan di dalam campaign Anda. Atau ketika Anda membuat email marketing campaign, jangan sampai CTA tersebut tenggelam di akhir email Anda. Karena ketika hal ini terjadi, tidak akan ada yang mengeklik CTA Anda.

Meningkatkan Page Load Website Anda

Ketika melakukan digital campaign, hal yang akan Anda lakukan adalah mengajak mereka untuk mengunjungi website Anda. Jika Anda menggunakan landing page, Anda bisa langsung mengajak mereka untuk melakukan pembelian. Namun, jika Anda tidak memiliki landing page, Anda bisa mengajak para audiens untuk mengunjungi website Anda.

Hal yang harus Anda perhatikan ketika mengajak para audiens untuk mengunjungi website Anda adalah kecepatan website Anda untuk diakses. Ketika Anda memiliki website yang lamban, akan terjadi bounce. Mereka akan segera keluar dari website Anda. Hasilnya, Anda tidak akan mendapatkan konversi karena calon pelanggan pergi dari website Anda.

Untuk itu, tingkatkan page load atau kecepatan website Anda untuk diakses oleh seluruh calon pelanggan Anda.

Lakukan A/B Testing

A/B Testing adalah sebuah cara dan juga strategi untuk menentukan tipe campaign Anda yang cocok untuk bisnis Anda. Anda bisa membuat dua campaign dengan tujuan yang sama, namun Anda bisa membedakan mulai dari headline, hingga isi konten yang akan Anda publish untuk para target audience Anda.

Pada akhirnya, Anda bisa melihat report dari A/B Testing yang Anda jalankan. Setelah Anda melihat hasilnya, Anda bisa menentukan campaign seperti apa yang cocok untuk menarik audiens. Anda bisa memfokuskan pada tipe campaign dengan hasil terbaik.

Conversion Tracking

Hal yang perlu Anda lakukan ketika melakukan optimasi conversion rate adalah conversion tracking. Dengan adanya conversion tracking, Anda dapat melihat apakah seluruh effort yang Anda lakukan bisa memiliki konversi yang baik atau tidak. Sehingga, jika Anda belum menghasilkan konversi yang baik, Anda bisa melihatnya dan mencoba strategi baru.

Itulah 4 cara untuk meningkatkan conversion rate optimization yang merupakan cara meningkatkan conversion rate. Sekali lagi, grafik rata-rata conversion rate bukanlah sesuatu yang bisa Anda jadikan patokan. Anda bisa meningkatkannya dengan 4 cara ini.

Inilah rata-rata conversion rate digital marketing di tiap industri yang harus Anda ketahui. Sehingga, Anda tidak perlu takut untuk menentukan benchmark ketika Anda melakukan sebuah campaign.

Baca Juga

Dapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing di blog kami. Ingin memulai menggunakan produk kami? Daftarkan diri Anda di sini. Jangan lupa subscribe ke email newsletter kami di sini untuk mengetahui artikel, produk, event, dan promosi baru kami.(K.A)