Bulls Eyes: Product Designer yang Muda, Beda & Berbahaya
Kembali lagi bersama kami di rentetan program #StoriesWorthTelling. Dalam Bulls Eyes kali ini, kami bersama Rio Surbakti akan mengupas tuntas tentang perjalanan hidupnya hingga berada di titik sekarang. Pelajari ups and downs dari perjalanan hidup Rio Surbakti, hanya di #StoriesWorthTelling Bulls Eyes.
Sekilas Tentang Rio Surbakti
Laki-laki yang bernama Rio Surbakti ini sekarang menjadi Product Designer. Saat ini beliau menjadi Product Designer di Kartu Prakerja dari tahun 2021 hingga saat ini. Namun, berada di titik saat ini merupakan bukan hal yang dituju oleh Rio sejak awal. Rio merupakan seorang Graphic Designer pada awalnya, dengan cakupan yang sangat luas dan liar.
Lalu, apa yang membawa Rio pada akhirnya menjadi seorang Product Designer seperti sekarang ini?
Sarjana Manajemen Informatika Membuat Rio Sadar
Rio merupakan lulusan Manajemen Informatika di Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun, ilmu yang didapat dalam kuliahnya tidak semata-mata membuat ia ingin melanjutkannya. “Aku benci coding”, katanya. Menyadari hal itu, Rio secara sadar dengan segera mengubah haluannya agar tidak lagi bertemi dengan “coding.”
Setelah kelulusannya, Rio langsung menempuh jalan untuk karirnya dalam dunia design, dalam hal ini, Graphic Designer. Rio menjadi “anak desain” di suatu agency sebagai internship. Dari tahun 2015 menjadi seorang Graphic Designer. Pada akhirnya, Rio melakukan lompatan menjadi seorang Product Designer.
Transisi dan Adaptasi dari Graphic Designer Menjadi Product Designer
Tentu tidak mudah bagi Rio ketika melakukan transisi dan adaptasi dari Graphic Designer yang mana cakupannya lebih luas, liar, dan keren menjadi seorang Product Designer yang memangku kepentingan banyak orang. Namun, bukan tujuan Rio pada awalnya untuk menjadi seorang Product Designer.
Banyaknya project di kantor membuat Rio akhirnya masuk ke dalam dunia product. Karena manpower UI/UX Designer belum ada di kantornya, Rio akhirnya ditunjuk oleh atasannya untuk membuat atau mendesain suatu product. Awalnya Rio disuruh mencoba, seiring berjalannya waktu, Rio ketagihan.
Darimana Rio belajar semua hal tentang desain suatu product? Rio punya mentor yang unik.
Mentor yang unik
Menurut Rio, belajar atau menimba ilmu tidak melulu dari bangku sekolah. Banyak hal di luar sana yang bisa di-explore. Rio memiliki mentor yang bernama YouTube. Ia menyelami YouTube untuk melakukan hal-hal yang positif, menimba ilmu tentang Product Designer.
Dari belum mengerti tentang apa itu Product Designer, fokusnya ke arah mana, dan seperti apa cara kerjanya, Rio pelan-pelan mulai belajar dari sana. Hingga akhirnya Rio menemukan kalau ini adalah hal yang lebih kompleks dari sekedar design. Dan pada akhirnya ilmu selama masa perkuliahannya sedikit-sedikit dapat berguna di dalam Product Designer.
Momen Rio Jatuh Cinta Pada Product Design
Walaupun kompleks dan ada banyak hal yang harus disesuaikan dengan kebutuhan orang banyka dan juga demi kelangsungan bisnis, seperti memetakan user-flow. Rio tampaknya sangat passionate dan jatuh cinta ketika mendesain suatu product.
Rio memiliki kepuasan yang tidak bisa dibendung ketika product yang ia hasilkan banyak yang menggunakan, mendapat feedback yang baik dan juga berguna bagi masyarakat luas. Saat itu, RIo jatuh cinta dan mulai menggeluti bidangnya lebih dalam lagi. Hingga akhirnya beliau dapat menggambarkan bahwa dirinya adalah Product Designer yang Muda, Beda, dan Berbahaya.
Penasaran bagaimana cerita Rio tentang challenge, duka, dan senangnya ketika menjadi seorang Product Designer? Anda bisa tonton selengkapnya dengan klik tombol di bawah ini.