9 Tahapan Email Journey dalam Marketing Campaign

Apa yang ada di bayangan Anda ketika mendengar istilah email marketing? Mengirim sebuah pesan email untuk tujuan pemasaran kepada sejumlah audiens? Betul. Namun, apakah cukup sampai di situ? Tidak. Email marketing terdiri atas serangkaian tahapan yang perlu dilalui demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Tahapan-tahapan tersebut adalah apa yang akan kita pelajari dalam artikel ini. Ya, email journey, sebuah perjalanan yang harus Anda tempuh sebagai seorang email marketer untuk meyakinkan audiens hingga mencapai tujuan akhir bisnis Anda. Bagaimana proses email journey dilakukan dan apa saja tahapan di dalamnya?

Apa Itu Email Journey?

Kami akan memulai pembahasan ini dengan dasar yang Anda butuhkan. Apa itu email journey? Email journey merupakan serangkaian langkah atau tahapan yang dirancang untuk mengirim pesan email kepada pelanggan atau prospek potensial dalam rangka membangun hubungan yang lebih baik. Tujuannya untuk meningkatkan tingkat keterlibatan mereka dengan merek atau produk yang Anda tawarkan.

Email journey erat kaitannya dengan customer journey. Sebab, email ini memang dikirimkan sesuai tahapan customer yang ada. Misalnya, pada tahap awareness, Anda perlu mengirim email pengenalan yang berisi overview bisnis serta product/service yang Anda tawarkan. Selanjutnya, di tahap edukasi Anda bisa mulai mengirim email newsletter untuk menjaga engagement pelanggan bisnis Anda.

Tahapan Email Journey

Tahapan-tahapan yang telah kami sebutkan di atas akan terus berlanjut sampai hasil akhir yang bisnis Anda inginkan tercapai. Nah, untuk melihat gambaran umumnya, berikut ini kami sajikan tahapan email journey yang banyak dipakai oleh bisnis-bisnis di luar sana.

1. Awareness

Pertama, tentunya tahap awareness atau pengenalan, di mana audiens mulai mendengar dan menemukan merek Anda. Tahap ini biasanya ditandai dengan kunjungan audiens ke website atau channel bisnis Anda, termasuk social media dan chat platform.

Anda bisa mengirimkan email selamat datang atau ucapan selamat atas bergabungnya mereka dengan bisnis Anda. Sebagai sisipan, Anda bisa mencantumkan gambaran besar bisnis Anda. Apa yang Anda coba jual, bagaimana manfaatnya di sisi customer, serta penjelasan mengenai langkah-langkah selanjutnya yang harus audiens Anda lakukan.

📖
Note: Pastikan Anda mengirim email atas concern pengguna. Jika seorang audiens telah menyatakan dirinya enggan menerima email lanjutan, maka Anda harus mundur. Hal ini kaitannya bukan hanya soal reputasi bisnis, namun bisa menyerempet ke ranah hukum.

2. Acquisition

Sedikit lebih jauh dari tahap sebelumnya, di poin ini audiens tidak hanya melihat-lihat melainkan sudah ‘mengambil’ sesuatu dari bisnis Anda. Lead magnet ini bisa jadi apa saja, seperti pendaftaran event, pengunduhan e-book/whitepaper, dan langganan newsletter.

Kami akan memberi contoh skenario email journey yang harus Anda kirimkan sebagai respons di tahap lead acquisition ini. Misalnya, seorang pengunjung melihat e-book yang Anda tawarkan dan berniat mengunduhnya. Maka, pertama-tama mereka diharuskan mengisi data diri berupa nama dan email address.

Dari situlah Anda mendapat prospek qualified lead. Selanjutnya, tugas Andalah untuk menjaga mereka dengan mengirimkan email terima kasih telah mengunduh e-book, dilanjutkan email yang berisi file atau link e-book tersebut, hingga penawaran e-book lainnya.

3. Research

Di tahap ketiga dari customer journey, mereka telah memiliki cukup pengetahuan dan pemahaman akan produk bisnis Anda. Lanjutannya, mereka akan mulai melakukan research terkait esensi produk/layanan itu sendiri. Apa manfaatnya dan apakah mengatasi pain points mereka, bagaimana cara memakainya, sepenting apa itu untuk dirinya, dan lain sebagainya.

Dalam rangka mendukung research yang pengguna lakukan, Anda bisa mengirimkan email-email edukatif. Akan lebih mudah ketika pelanggan di tahap ini sudah subscribe email newsletter Anda. Anda bisa mengirimkan konten reguler yang berkaitan dengan produk Anda.

Katakanlah bisnis Anda menjual kosmetik. Anda bisa membagikan konten edukatif tentang manfaat bahan-bahan tertentu di dalam kosmetik, tips makeup untuk specific look, hingga rekomendasi shade lipstik dan channel beauty vlogger.

Dengan upaya Anda ini, leads tidak hanya akan memperoleh edukasi terkait hal yang mereka cari. Mereka juga akan lebih terikat dengan bisnis Anda, berkat bantuan yang Anda berikan.

4. Consideration

Nah, apa yang kira-kira akan terjadi ketika leads atau potential customers Anda sudah merasa terikat dengan bisnis Anda? Mereka akan melanjutkan ke tahap consideration, di mana mereka mulai mempertimbangkan untuk menggunakan produk atau layanan bisnis Anda.

Biasanya, proses consideration ini dilakukan bersama komparasi dengan kompetitor Anda. Leads akan mulai mempelajari keunggulan dan unique selling point produk bisnis Anda. Sebagai pesannya, Anda bisa mengirimkan konten komparasi yang Anda buat sendiri.

Anda bisa mengambil dari artikel blog yang pernah Anda publish, atau jika bisnis Anda memiliki satu halaman website yang dikhususkan untuk ini maka akan lebih baik. Tentunya, perbandingan yang Anda lakukan harus tetap objektif. Bandingkan fitur-fiturnya dan jelaskan mengapa produk Anda lebih unggul.

Bandingkan juga harganya, jikapun ternyata produk Anda lebih mahal mengapa itu tetap pilihan terbaik bagi pelanggan. Cobalah untuk menonjolkan sebanyak mungkin keunggulan produk Anda yang berkaitan langsung dengan benefit yang akan diterima oleh pelanggan.

5. Purchase

Akhirnya sampai juga di tahap pembelian dalam email journey ini. Ini merupakan tujuan besar pertama dalam setiap kegiatan marketing, termasuk yang melalui channel email ini. Perlu Anda ketahui terlebih dahulu bahwa tahapan ini merupakan hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya yang telah Anda lakukan.

Di tahap pembelian, Anda bisa mulai melibatkan transactional emails dalam email journey Anda. Ini dapat Anda kirimkan sebagai serangkaian email bergantung pada jenis bisnis dan produk yang Anda jual. Anda bisa mencoba menggunakan Transactional Email kami di sini, gratis!

Pada bisnis retail, misalnya. Anda perlu mengirimkan email konfirmasi pembelian, pembayaran, notifikasi pesanan berhasil, detail informasi pengiriman, hingga pembatalan jika terjadi. Ini akan berbeda pada bisnis layanan software, Anda mungkin hanya perlu mengirim email sampai di tahap tagihan pembayaran dan informasi langkah selanjutnya.

6. Onboarding

Berbicara soal langkah selanjutnya setelah pembayaran dalam bisnis layanan seperti IT dan software, artinya Anda berbicara soal onboarding. Ini merupakan satu tahap atau proses di mana pelanggan dan bisnis Anda ‘bertemu’ untuk menjelaskan tata cara pemakaian produk.

Adapun media dan metode pertemuan itu bisa bermacam-macam. Bisa jadi tatap muka, teleconference, maupun hanya melalui email. Pada opsi terakhir, biasanya Anda hanya perlu menuliskan pengantar email yang dilengkapi dengan file yang berisi tata cara tersebut, entah dalam bentuk handbook maupun slide presentation.

7. Upsell dan/atau Cross-Sell

Apakah perjalanan email marketing Anda berhenti sampai di tahap deal dan onboarding? Jangan senang dulu. Anda masih bisa dan perlu mengirimkan beberapa email lanjutan untuk mencapai upsell dan cross-sell.

Secara garis besar, upsell berarti peningkatan nilai jual, seperti pembelian produk serupa yang lebih mahal atau perpindahan langganan package ke yang lebih mahal. Sementara itu, cross-sell merupakan penjualan produk-produk dukungan dari produk utamanya. Misalnya Anda berhasil menjual kaus kaki kepada pelanggan yang sebelumnya hanya berniat membeli sepatu.

Jika dalam tahapan-tahapan sebelumnya customer journey dan email journey tiba secara hampir bersamaan, di tahap ini email harus menjadi yang lebih dahulu. Untuk itu, Anda sebagai email marketer lah yang paling bertanggung jawab. Anda harus bisa membuat upselling & cross-selling email yang persuasif.

📖
Note: Lihat contoh-contoh email berikut sebagai inspirasi Anda.

8. Retention

Nah, setelah sebelumnya mencapai purchase dan mencapai conversion rate, sekarang kita berada di tujuan besar kedua dalam segala kegiatan marketing: Retention! Ini adalah bagaimana Anda meyakinkan customer untuk terus memakai bisnis Anda.

Caranya jelas berbeda dari pencapaian purchase sebelumnya. Di titik ini, customer bukan hanya sudah tahu akan produk-produk Anda, mereka bahkan sudah merasakannya. Oleh karena itu, email sebenarnya hanya menjadi salah satu cara yang bisa mendukung Anda mencapai retention goals. Sementara sisanya berada di tangan berbagai tim yang turut terlibat.

Email yang bisa Anda kirimkan di tahap ini adalah pesan informasi loyalty program. Anda bisa mengadopsi campaign yang dilakukan merek-merek besar seperti Starbucks yang memberlakukan sistem poin untuk ditukar dengan produk baru.

9. Advocacy

Membaca artikel ini saja rasanya bisa membuat Anda lelah, ya. Bahwa ada begitu banyak tahap yang harus Anda lakukan sebagai email marketer dalam upaya marketing campaign yang sukses. Anda bahkan mungkin sampai bertanya, “Bisa tidak orang lain saja yang melakukannya?”

Jawabannya ternyata bisa lho. Anda bisa membuat loyal customer Anda menjadi semacam ‘asisten marketer’ yang akan dengan senang hati mempromosikan bisnis Anda kepada orang-orang terdekatnya. Caranya dengan membuat mereka jatuh hati pada bisnis Anda melebihi diri Anda sendiri. Ini bisa dicapai dengan menjaga kualitas produk dan memberikan customer service serta customer experiences yang memuaskan.

Mengenai pesan email yang harus Anda kirimkan, jenis yang mengandung pesan-pesan penuh ‘keramahan’ dalam rangka menjaga hubungan dengan customer adalah opsi terbaik. Anda juga bisa menyajikan layanan yang memuaskan melalui respons-respons terhadap keluhan mereka. Satu yang perlu Anda perhatikan, jangan sampai Anda mengirim terlalu banyak email yang justru akan membuat customer Anda terganggu.

Baca Juga

Demikian artikel ini membahas tentang email journey dalam marketing activity. Bagaimana? Menarik, bukan? Silakan kunjungi blog kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar email marketing. Anda juga bisa mendaftarkan diri di sini untuk mencoba layanan transactional email kami secara gratis.

(V.V)