Tips dalam Penerapan Strategi Email Automation untuk Bisnis
Tidak bisa dipungkiri bahwa memiliki database email dari audiens yang tertarik pada produk kamu merupakan nilai plus. Karena, dengan data tersebut kamu bisa menggunakan strategi email automation untuk menjangkau mereka secara langsung melalui jalur pribadi.
Tentu saja penggunaan strategi email automation ini akan mampu meningkatkan penjualan produk dan layanan yang kamu tawarkan melalui email yang dikirim dengan personalisasi yang sesuai dengan audiens tersebut.
Forbes menyebutkan bahwa saat ini hanya 10% bisnis di seluruh dunia yang menjalankan strategi email automation. Ini merupakan salah satu fakta menarik yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis. Lalu, bagaimana cara menggunakan email automation agar mempengaruhi penjualan produk dan layanan kamu? Ini tips yang bisa diperhatikan.
Mengelompokkan Data Audiens
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika akan menggunakan strategi email automation yaitu melakukan pengelompokkan data audiens sesuai dengan ketertarikan mereka. Pengelompokkan ini bisa didasarkan dari channel mana mereka masuk atau dari campaign penawaran yang sebelumnya dijalankan. Dari pengelompokkan ini nantinya, kamu bisa menjangkau audiens dengan penawaran yang sesuai dengan minat mereka dan tentunya akan membuat open rate email automation yang dikirimkan meningkat.
Menentukan Waktu Pengiriman Email
Kemudian, untuk mendapatkan konversi yang bagus dari data yang kamu miliki, maka lakukan uji coba dengan mengirimkan beberapa email dalam kurun waktu tertentu dalam format judul dan waktu yang berbeda. Sebagai contoh, pada hari Senin cobalah mengirimkan email pada pagi hari ketika orang sarapan. Lalu bandingkan dengan email yang dikirim pada esok hari pada hari Selasa pada jam makan siang dan email pada hari Rabu ketika audiens pulang kerja. Bandingkan juga dengan email pada hari Kamis yang sudah disetting untuk dikirimkan pada waktu makan malam. Dari banyaknya tes yang dilakukan, kamu akan menemukan timing pengiriman email yang pas sesuai dengan produk dan layanan yang kamu tawarkan.
Menggunakan Email dengan Format Text
Tips lain yang perlu kamu tahu yaitu jangan gunakan terlalu banyak gambar pada email automation yang dikirimkan kepada pelanggan. Karena, ketika banyak gambar algoritma email biasanya akan memasukkan email tersebut kedalam folder spam. Ketika hal ini terjadi, tentu saja strategi email automation yang digunakan akan sia-sia. Untuk menghindari hal tersebut, maka cukup gunakan format text pada pengiriman email kepada pelanggan. Sertakan hanya gambar yang menurut kamu relevan dengan penawaran yang disebutkan dalam email atau jika tidak email kamu akan bersarang di folder spam dan tidak terbaca oleh audiens.
Memberikan Audiens Kebebasan Untuk Memilih Preferensi Email
Sebagai pelaku bisnis, kamu juga perlu melihat dari sudut pandang audiens sebagai penerima email. Biasanya, banyak audiens yang kesal dengan email automation karena tidak diberi ruang untuk memilih email apa saja yang bisa diterima oleh mereka. Maka dari itu, kamu harus memberikan opsi kepada audiens untuk memilih informasi tentang apa yang ingin mereka dapatkan dari perusahaan kamu. Keunggulan memberikan kebebasan kepada audiens dalam memilih preferensi yaitu terbentuknya segmentasi secara otomatis pada database email automation.
Mencari Solusi Terbaik untuk Bisnis Kamu
Tips kelima yaitu bagaimana kamu memilih sebuah tools yang akan digunakan untuk keperluan email automation. Banyak sekali pelaku bisnis kecil dan menengah yang tidak memperhatikan kebutuhan dan membayar mahal sebuah tools email marketing yang bahkan fiturnya belum mereka butuhkan. Maka dari itu, solusi terbaik untuk pelaku bisnis kecil dan menengah adalah mencari sebuah software yang sesuai dengan budget yang dimiliki dan tentu saja memiliki fitur yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis tersebut.
Mengevaluasi Daftar Audiens
Ketika sudah menjalankan email automation campaign, kamu harus melakukan evaluasi dari data yang diperoleh pada setiap campaign yang dijalankan. Perhatikan siapa saja yang sering membuka email penawaran yang dikirimkan, lalu lihat juga siapa saja yang jarang membuka email penawaran tersebut. Ketika ada audiens yang jarang membuka email, maka perlu dilakukan maintenance dengan memberikan penawaran yang berbeda dengan melihat perilaku user tersebut selama ini. Inilah salah satu peran penting penggunaan email automation karena data yang didapatkan bersifat transparan dan bisa dijadikan acuan untuk melakukan evaluasi oleh perusahaan.
Menanyakan Kebutuhan Audiens
Tips terakhir yang cukup sederhana namun sering dilupakan oleh pelaku marketing yaitu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh audiens. Maka dari itu, ketika pertama kali audiens masuk ke dalam list yang kamu siapkan, tanyakan apa yang mereka inginkan setelah berlangganan pada website kamu. Setelah mendapatkan jawaban tentang apa yang dibutuhkan, barulah kamu bisa memikirkan penawaran seperti apa yang cocok untuk audiens tersebut dan membuat sebuah email dengan personalisasi yang lebih detail untuk menarik audiens menjadi loyal customer.
Itu dia 7 tips yang bisa kamu coba untuk memaksimalkan penggunaan strategi email automation kamu. Untuk membuat email automation, MTARGET merupakan tujuan kamu! Yuk pelajari produk email automation MTARGET dan sesuaikan dengan kebutuhan perusahaanmu.
Selain itu, dapatkan juga tips dan trik menarik seputar email marketing lainnya pada blog kami. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami? Daftarkan diri Anda di sini.
(M.M) Edt (P.J)