AI dan ChatGPT, Kawan atau Musuh Tim Sales?

Dalam era digital yang semakin maju, kehadiran Artificial Intelligence (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, termasuk dalam dunia bisnis dan sales. Salah satu aplikasi AI yang semakin populer belakangan ini adalah generative AI.

Dalam konteks penjualan, generative AI dapat memberikan kontribusi positif dalam membantu dan meningkatkan efisiensi upaya penjualan perusahaan. Namun di sisi lain generative AI atau AI itu sendiri tidak dirancang untuk menggantikan peran manusia dalam berjualan, kecuali kalau kita sendiri yang memang terlalu malas dan melemparkan tanggung jawab tersebut ke AI.

Selain itu, alasan mengapa AI tidak menggantikan peran manusia dalam berjualan karena selama objek penjualan kita masih manusia, maka komunikasi terbaik adalah melalui sentuhan manusia. Kecuali di masa depan nantinya kita berjualan ke AI, maka tentu sales yang paling cocok untuk berjualan adalah AI itu sendiri.

Lalu, apa peran AI dalam membantu meningkatkan penjualan pada bisnis kita?

Perlu diketahui lebih dulu bahwa waktu terbesar dalam seluruh kegiatan berjualan adalah melihat kondisi apa yang paling sering terjadi secara umum di tim sales.

Persentase bagaimana sales representative menghabiskan waktu mereka

1. Menghemat Waktu

Seperti yang kita lihat, kebanyakan waktu yang digunakan oleh tim sales representative adalah kegiatan untuk mempersiapkan dan engage dengan calon customer. Salah-satu di antaranya adalah dengan melakukan cold email dan cold call. Generative AI bisa sangat membantu di sini.

Alih-alih berjam-jam dihabiskan untuk drafting dan berkorespondensi, generative AI dapat menolong kita untuk meng-compose cold email. Tidak saja cepat, namun email ini dapat dibuat personalize sesuai dengan posisi dan kebutuhan dari masing-masing calon user. Peran Ai di sini juga dapat menolong untuk memberikan respons cepat dan konsisten kepada calon pelanggan. Dalam dunia penjualan, waktu adalah aset berharga. Respons yang cepat ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan/calon pelanggan dan tentunya mempercepat proses penjualan.

2. Membantu Menyiapkan Materi

Berikutnya, AI dapat menolong tim sales representative untuk mempersiapkan materi proposal yang sesuai dengan masalah dari client. Dengan prompt yang tepat, AI dapat menolong kita dalam menganalisis data pelanggan, memberikan rekomendasi produk yang relevan, memberikan informasi tambahan, dan tentunya membantu dalam pengambilan keputusan pembelian.

Ini juga yang mendorong kami menghadirkan DIA (Digital Intelligent Assistant), sebuah tool email with AI, untuk membantu para marketers atau sales dalam membuat konten email. Dengan begitu, baik email campaign maupun cold email dapat dibuat dengan cepat, relevan, dan massive, sehingga dapat menjangkau audiens secara lebih luas.

3. Memberikan Pelatihan/Training

Selain menolong secara aktif, generative AI pun dapat memperlengkapi tim sales representative dengan memberikan pelatihan dan training, khususnya yang berhubungan dengan pengetahuan produk secara umum. Modul-modul training yang digunakan oleh tim sales kami dibuat dengan bantuan generative AI.

Hambatan yang dapat ditimbulkan oleh AI dalam kegiatan sales

Meskipun generative AI menawarkan banyak manfaat, ada juga beberapa hambatan yang perlu diperhatikan.

1. Keterbatasan Memahami Konteks

Pertama, kecerdasan AI masih memiliki keterbatasan dalam memahami konteks dan nuansa percakapan manusia. Meskipun telah dilakukan banyak peningkatan dalam pemodelan natural language, generative AI belum dapat sepenuhnya memahami konteks kompleks dan mungkin memberikan respons yang tidak relevan atau salah kepada pelanggan. Ini dapat mengurangi kepercayaan pelanggan dan menghambat penjualan. Itu sebabnya peran manusia dibutuhkan di sini.

2. Menyebabkan Hilangnya Sentuhan Manusia

Selain itu, terlalu bergantung pada generative AI dapat menyebabkan kehilangan sentuhan manusia yang sangat penting dalam penjualan. Beberapa pelanggan mungkin menghargai interaksi pribadi dengan penjual yang dapat memberikan saran yang lebih terarah atau menawarkan solusi yang disesuaikan. Penggunaan berlebihan chatbot AI dapat membuat pengalaman pelanggan terasa terlalu steril, sehingga akhirnya justru tidak memberikan ruang untuk agile dan improvisasi.

Quote oleh Joh Juda terkait peranan AI sebagai tools yang akan meningkatkan produktivitas manusia.

Pada akhirnya manusia adalah makhluk dengan tools. Sejak zaman prasejarah hingga milenium, manusia dapat berada di puncak hierarki makhluk hidup dan menjadi makhluk yang produktif karena dibantu dengan tools (kapak batu, tombak, tembikar, kereta kuda, mobil, komputer, email, dll).

AI pun demikian, salah-satu dari tools cerdas yang manusia temukan. Jadi, gunakan AI sebagai tools yang menolong Anda mempermudah melakukan pekerjaan Anda. Artikel ini salah-satu contohnya. Di draft menggunakan ChatGPT, namun tetap perlu sentuhan saya untuk mengedit dan membuatnya berharga untuk dibaca.

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait leadership lainnya? Kunjungi blog kami di sini!