Email Masuk ke Folder Spam? Atasi dengan 4 Langkah Berikut!
Pada era digital seperti saat ini, email merupakan salah satu marketing channel yang paling banyak digunakan. Namun, tak jarang kita mengalami fenomena email yang tidak masuk ke inbox. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah email tersebut masuk ke folder spam.
Sebuah email dianggap sebagai spam apabila mengandung atau melanggar faktor-faktor tertentu yang sudah disepakati dalam server email. Pesan-pesan promosi biasanya memang akan cenderung dideteksi sebagai spam karena berpotensi mengganggu dan menjurus ke penipuan. Maka dari itu, menjadi penting bagi Anda mengetahui celah agar email marketing Anda tidak terbaca demikian oleh sistem. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Penyebab Email Masuk ke Folder Spam
Email spam adalah email yang tidak diinginkan dan biasanya berisi promosi atau penipuan. Email spam dapat mengganggu dan dapat menimbulkan risiko keamanan. Namun, bagaimana sebenarnya sebuah email bisa dideteksi sebagai email spam? Ini dia beberapa alasan yang menyebabkan email Anda masuk ke folder spam.
Dari sisi pengirim, email dapat masuk ke folder spam jika:
- Alamat email pengirim tidak dikenali oleh penerima.
- Email dikirim dari domain yang tidak dikenal atau mencurigakan.
- Isi email berisi promosi atau penipuan.
- Email dikirim secara massal.
- Email menggunakan bahasa yang kasar atau tidak sopan.
- Sistem pengiriman email Anda bermasalah (misalnya memiliki IP reputation buruk atau belum mengaplikasikan email authentication).
Dari sisi penerima, email dapat masuk ke folder spam jika:
- Penerima tidak memiliki izin untuk menerima email tersebut.
- Penerima tidak tertarik dengan konten email tersebut.
- Penerima telah melaporkan email tersebut dan ditandai sebagai spam di masa lalu.
Berikut adalah beberapa contoh email yang dapat masuk ke folder spam:
- Email promosi dari perusahaan yang tidak dikenal.
- Email penipuan yang menawarkan hadiah atau pinjaman.
- Email yang berisi konten pornografi atau kekerasan.
- Email yang berisi spam atau malware.
Cara Mengatasi Jika Email Masuk ke Folder Spam
Berdasarkan penyebab dan contoh-contoh email yang berpotensi masuk ke folder spam di atas, Anda tentu dapat menyimpulkan sendiri apa-apa saja yang sebaiknya Anda lakukan. Misalnya, tidak lagi mengirim pesan email ke alamat yang sudah jelas menolak kiriman email dari Anda. Atau menghindari email yang berisi konten-konten pornografi dan kekerasan dalam kampanye Anda.
Masalahnya, jika Anda hanya berniat mengirimkan email marketing sebagai upaya bisnis Anda dalam mengenalkan dan menawarkan produknya, bagaimana? Anda pasti tidak mau kan membuang-buang kuota pengiriman email Anda hanya untuk mereka terjebak di folder spam? Tidak usah khawatir, kami sudah memiliki beberapa solusi yang bisa Anda lakukan di bawah ini untuk menghindari email marketing masuk ke folder spam.
1. Konfigurasikan profil pengirim agar tampak kredibel
Tidak ada yang suka menerima email promosi dan penawaran dari orang asing. Makanya, penting sekali bagi Anda untuk mengatur nama pengirim (sender name) pada alamat email yang Anda gunakan untuk kegiatan marketing. Anda bisa menggunakan nama perusahaan atau brand Anda secara langsung, atau coba tambahkan nama orang agar terkesan lebih personal.
Sebagai pihak yang juga kerap menerima email pemasaran dari company lain, Anda pasti pernah kan melihat mereka menuliskan “Nadine from MTARGET” atau “John Doe from ABCDEF”. Dengan begitu, audiens Anda bisa mengenali ketika Anda mengirimkan pesan dan tidak menandainya sebagai spam.
2. Gunakan dedicated IP dan domain milik pribadi
Salah satu penyebab email tersangkut spam email filter adalah karena chaos yang terjadi selama perjalanan email itu dikirimkan dari server pengirim ke server penerima. Jika Anda menggunakan shared server, Anda mungkin akan mendapatkan shared IP yang menyebabkan kemacetan atau tabrakan pada email Anda. Hal itu pada akhirnya bisa membawa email Anda masuk ke folder spam alih-alih inbox utama penerima.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda sebaiknya menggunakan dedicated server dengan dedicated IP dan domain milik pribadi. Dari sisi bisnis, domain pribadi juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan Anda, karena hal itu seolah menunjukkan profesionalitas Anda dalam menjalankan bisnis.
3. Lakukan warming up domain jika Anda pemula dalam hal ini
Jangan langsung mengirimkan email dalam jumlah yang fantastis pada hari pertama Anda. Lakukanlah secara bertahap agar sistem Anda terbiasa. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi risiko pengiriman email yang gagal, tidak sampai, dan masuk ke folder spam. Misalnya, pada hari pertama Anda bisa mengirimkan 300 email, hari berikutnya 700 email, 1.000 email, 1.500, 2.000, dan seterusnya.
4. Gunakan layanan pengiriman email yang terbukti kualitasnya
Solusi yang paling aman dan meyakinkan adalah dengan menyerahkannya ke ahli. Alih-alih membangun sistem pengiriman email Anda sendiri, bagaimana jika Anda menggunakan layanan email marketing dan/atau transactional email yang sudah terbukti rekam jejaknya.
Seperti layanan Email Marketing kami, dengan teknologi Layang SMTP, dedicated server, standar keamanan internasional, dan konfigurasi SPF, DKIM, & DMARC, email Anda akan terbebas dari jeratan folder spam. Tidak ada lagi kuota email yang terbuang sia-sia atau customer yang kecewa karena tidak kunjung melihat kode OTP di inbox mereka.
Anda bisa langsung mencoba mengirimkan email melalui dashboard kami di sini atau pelajari terlebih dahulu materi lainnya seputar email marketing di blog kami. Jika tertarik melihat langsung bagaimana perusahaan email mengirimkan email marketing-nya, silakan subscribe newsletter kami di sini!
(V.V)