7 Steps to Deal with Rejection

Dalam dunia sales representatif, penolakan adalah bagian tak terhindarkan yang pasti sering dialami oleh orang-orang yang bekerja di bidang ini. Meskipun sulit, mengatasi penolakan adalah kunci keberhasilan dalam menjual produk atau layanan yang Anda miliki.

Ini adalah momen ketika seorang sales harus berpikir cepat, memperkuat ketahanan, dan memperkaya product knowledge-nya. Tujuannya tak lain agar bisa tetap fokus pada close the deal akhir. Dalam artikel ini, saya akan memberikan tips “how to deal with rejection” melalui 7 langkah penting untuk mengatasi penolakan dalam penjualan.

Langkah 1: Jangan Personalisasi Penolakan

Penolakan dalam penjualan bukanlah penolakan terhadap diri Anda secara pribadi. Penting untuk memahami bahwa calon pelanggan mungkin memiliki alasan ketidakcocokan terhadap penawaran atau produk yang Anda tawarkan. Ini bisa jadi karena terbatasnya anggaran, waktu yang tidak tepat, atau hanya karena tidak cocok dengan kebutuhan mereka. Jadi, jangan mengambilnya secara pribadi.

Tips 2: Mantapkan Mental Positif

Ketika menghadapi penolakan, penting untuk menjaga mental yang positif. Alihkan pikiran Anda dari kegagalan ke peluang berikutnya. Ingatlah bahwa setiap penolakan membawa Anda lebih dekat ke penjualan yang berhasil.

Langkah 3: Evaluasi dan Pelajari

Setelah menghadapi penolakan, luangkan waktu eveluasi untuk memahami kembali kebutuhan dan keinginan klien berdasarkan KYC (know your customer) yang sudah didapatkan. Tinjau kembali proses penjualan dan pertimbangkan apakah ada hal yang bisa diperbaiki. Belajarlah dari pengalaman ini untuk menjadi penjual yang lebih baik.

Langkah 4: Tetap Menjalin Relasi dengan Calon Klien

Sering kali, penolakan bukanlah akhir dari cerita. Lakukan follow up dengan prospek atau pelanggan setelah beberapa waktu. Kondisi atau kebutuhan mereka mungkin telah berubah, dan mereka mungkin lebih bersedia untuk mempertimbangkan penawaran Anda di masa depan.

Langkah 5: Stop Melakukan Penekanan

Tidak ada yang suka merasa terlalu ditekan. Jika prospek menolak penawaran Anda, jangan terus-menerus mengirim pesan atau menghubungi mereka dengan tekanan berlebihan. Ini dapat merusak hubungan dan membuat mereka semakin enggan untuk berbicara dengan Anda.

Langkah 6: Keep Learning

Bukan hanya pelanggan yang perlu mendapatkan hal atau wawasan baru terhadap produk yang kita miliki. Cobalah untuk mendapatkan hal baru dari prospek atau pelanggan yang menolak penawaran Anda. Ini bisa memberi kita wawasan berharga tentang apa yang mungkin harus diperbaiki atau ditingkatkan dalam pendekatan penjualan ataupun produk Anda.

Langkah 7: Pertahankan Fokus pada Tujuan Akhir

Yang terpenting, jangan biarkan penolakan mengganggu kesempatan dalam melakukan close the deal. Tetap fokus pada hasil yang ingin Anda capai dan terus berusaha mencapainya dengan ketekunan dan tekad.

Quote oleh Patrick Jensen, "Don't let rejection define you. Let it refine you."

Mengatasi penolakan dalam penjualan adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan keberhasilan Anda sebagai penjual. Dengan menjalani 7 langkah ini, Anda akan lebih siap untuk menghadapi penolakan dengan kepala tegak dan tetap bergerak maju menuju kesuksesan penjualan yang lebih besar. Ingatlah bahwa setiap penolakan adalah pelajaran yang membawa Anda lebih dekat ke penjualan yang berhasil di masa depan.

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait sharing-sharing MPeople lainnya? Kunjungi blog kami di sini! Atau subscribe newsletter kami untuk dapat update terbarunya di email Anda.

Patrick Jensen - Sales Development Representative, MTARGET