Perbedaan Barcode dan QR Code, Bukan Cuma Soal Bentuk

Saat ini, semua orang sudah familier dengan barcode atau kode hitam putih yang menampilkan serangkaian garis vertikal untuk dipindai di kasir. Sama halnya dengan QR code yang saat ini sedang sangat populer digunakan dalam metode pembayaran. Sehubungan dengan itu, artikel kali ini akan mengupas perbedaan barcode dan QR code yang sering tertukar.

Perbedaan Barcode dan QR Code

Baik barcode dan QR code digunakan untuk menyimpan data atau informasi tentang suatu barang atau produk dalam format yang dapat dibaca mesin. Barcode dan QR code dapat dengan mudah dipindai dengan perangkat scanner yang biasa dipakai di kasir atau melalui aplikasi yang ada pada smartphone. Namun, tahukah Anda apa perbedaan antara keduanya? Yuk, simak di bawah!

Perbedaan 1: Definisi, Konsep, dan Bentuk

Secara kasat mata, Anda dapat menjumpai perbedaan yang cukup mencolok antara barcode dan QR code. Sesuai namanya, barcode terdiri dari batangan-batangan berwarna hitam yang memiliki ketebalan berbeda-beda, dijejerkan dengan ketinggian yang sama di atas background putih.

Contoh tampilan barcode

Sementara itu, Quick Response (QR) code terbentuk atas pixel kotak-kotak hitam dengan pola yang berbeda-beda di dalam outline persegi dengan background yang juga putih.

Contoh tampilan QR Code

Disebabkan oleh perbedaan bentuknya, scanner yang digunakan untuk keduanya pun turut berbeda. Saat ini, yang banyak ditambahkan sebagai fitur dalam smartphone adalah QR code.

Perbedaan 2: Fungsi dan Pemanfaatan

Dari segi informasi yang dapat disimpan oleh kedua kode ini, antara barcode dan QR code memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Garis-garis vertikal pada barcode merupakan perwakilan data yang digunakan untuk mengkodekan angka atau kombinasi angka dan huruf.

Kode jenis ini umum digunakan dalam industri ritel untuk menandai jenis-jenis produk. Anda bisa melihatnya di balik kemasan produk, mulai dari makanan, peralatan, bahkan mungkin di belakang perangkat smartphone atau laptop yang Anda gunakan untuk membaca artikel ini. Biasanya, itu digunakan oleh kasir untuk melabeli harga produk.

Di sisi lain, QR code dapat menyimpan lebih banyak informasi. Pada perkembangannya, pemanfaatan jenis kode yang satu ini juga kian melebar. Tidak hanya menandai, Anda bisa menggunakan QR code untuk menuju suatu situs tertentu dan melakukan aksi setelahnya.

Contoh yang paling umum dan relevan dijumpai saat ini adalah penggunaan QR code sebagai metode pembayaran, atau yang kita kenal dengan istilah QRIS. QRIS sendiri merupakan kependekan dari Quick Response Code Indonesian Standard, yaitu kode QR dengan standar tertentu sesuai yang telah diatur untuk sistem pembayaran resmi dari Bank Indonesia.

Perbedaan 3: Kapasitas

Bukan tanpa alasan barcode disebut konvensional dibanding QR code yang cenderung lebih modern. Bukan hanya soal bentuk dan pemanfaatan, nyatanya kapasitas penyimpanan data yang dimiliki keduanya pun berbeda. Kapasitas penyimpanan barcode sangat terbatas, di mana ia hanya mampu untuk sejumlah karakter dengan ambang batas atas relatif kecil.

Ini berbanding jauh dengan QR code yang mampu menyimpan hingga ribuan karakter, membuat QR code lebih fleksibel dalam menyimpan informasi yang lebih kompleks. Mulai dari teks, nomor telepon, bahkan data yang berukuran besar seperti gambar dan video dapat dimuat di sini.

Oleh karena itu, Anda mungkin sering menjumpai pemanfaatan QR code sebagai pengganti URL untuk menuju suatu halaman online. Didukung perkembangan fitur smartphone, cara ini lebih banyak dipilih oleh misalnya penyelenggara acara, atau pemilik website dengan informasi tertentu yang ingin disebarkan, untuk mempermudah audiens dalam mengaksesnya.

Perbedaan 4: Kemudahan dan Kecepatan

Pada perbedaan pertama tadi sudah sempat kami sebutkan bagaimana scanner kedua kode ini juga berbeda. Barcode biasanya harus dipindai secara langsung dengan alat khusus, seperti laser scanner atau cable scanner. Ini membatasi pengguna yang dapat mengakses informasi di dalam barcode. Namun, dari sisi kecepatan, selama pemindai yang Anda gunakan dalam kondisi baik, tidak akan ada masalah pada waktu tunggu untuk informasi ditampilkan.

Namun, lagi-lagi, QR code harus menang dalam perbandingan ini, karena kemudahan dan kecepatan aksesnya. Pembacaan kode ini dapat lebih cepat karena ia dipindai melalui kamera smartphone, yang secara kemudahan juga lebih unggul karena Anda tidak perlu membeli scanner khusus.

Perbedaan 5: Pembuatan

Untuk yang satu ini, secara objektif keduanya dapat dilakukan dengan sama mudahnya. Ada berbagai macam layanan yang menyediakan fitur generator untuk kedua jenis kode ini. Hanya saja, berkat perkembangan penggunaannya saat ini, akan jauh lebih mudah bagi Anda menemukan tool pembuat QR code. Contohnya saja yang dapat Anda coba langsung adalah milik kami.

Klik di sini untuk mencoba QR code generator kami. Anda dapat mengubah URL atau membuat terlebih dahulu halaman Anda dan membagikannya dalam bentuk QR code.

Kelebihan dan Kekurangan Barcode dan QR Code

Dari perbandingan yang telah kami jelaskan di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa di sini QR code jauh lebih unggul dibanding barcode. Namun, nyatanya barcode masih juga banyak dipakai untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Maka, alangkah lebih baik kita menyelami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kode di bawah ini.

Kelebihan dan Kekurangan Barcode

Kelebihan Kekurangan
Kecepatan pembacaan tinggi Kapasitas terbatas
Biaya cetak rendah, baik pada produk fsik maupun label terpisah Rentan terhadap kesalahan pembacaan yang disebabkan oleh kerusakan barcode/pemindai
Dapat dibaca dengan berbagai jenis scanner yang dijual di pasaran Informasi terbatas pada teks dan kombinasi karakter

Kelebihan dan Kekurangan QR Code

Kelebihan Kekurangan
Kapasitas penyimpanan tinggi Kompleksitas visual
Kemudahan dan pembacaan, tanpa perlu pemindai khusus Diperlukan koneksi internet
Mampu menyimpan beragam jenis data, termasuk gambar dan video

Mana yang Sebaiknya Anda Gunakan?

Sesungguhnya, pertanyaan semacam ini hanya memiliki satu jawaban: Tergantung!

Anda tidak harus memilih salah satunya hanya karena ia memiliki lebih banyak keunggulan. Sesuaikan penggunaannya dengan kebutuhan Anda. Jika Anda mengelola bisnis ritel yang butuh labeling harga di setiap produk yang Anda jual, Anda bisa memilih barcode.

Lalu, kapan harus menggunakan QR code?

Anda bisa memilih kode jenis ini ketika Anda:

  • Hendak membuat sistem registrasi event yang lebih simpel. Anda bisa menggunakan QR code untuk mengarahkan calon peserta dan peserta ke form pendaftaran/pendaftaran ulang.
  • Mengelola ruang/gedung yang memiliki mobilitas pengunjung tinggi. Anda bisa menggunakan QR code untuk mendata siapa saja dalam tanggal tertentu yang berkunjung ke sana.
  • Ingin mempromosikan atau menjual suatu produk yang memerlukan informasi. Anda bisa menggunakan QR code untuk mengarahkan customer ke halaman dokumentasi/video tutorial produk Anda.
Baca Juga

Itu dia penjelasan mengenai perbedaan barcode dan QR code. Anda dapat mengakses beragam artikel menarik lainnya seputar bisnis dan marketing, termasuk rekomendasi tools-nya di blog kami. Atau subscribe newsletter kami untuk menerima update reguler terkait informasi menarik terbaru yang kami sampaikan.

Ingin mengubah URL Anda menjadi QR code? Atau membuat form dan landing page yang dapat langsung dibagikan sebagai QR code? Yuk, coba di sini!

(H.A) edited by (V.V)