Perjalanan Transendensi: Dari Graphic Designer menjadi Product Designer

Dalam ranah penciptaan kreatif, transformasi dari satu disiplin ke disiplin lainnya mirip dengan metamorfosis yang mendalam dari jiwa. Begitu pula dengan transisi seorang Graphic Designer menjadi Product Designer. Melalui artikel ini saya akan menceritakan proses transformasi ini menggunakan pendekatan konsep Inferno milik Dante Alighieri.

Perpindahan disiplin dari Graphic ke Product Design adalah salah satu perjalanan seperti itu, di mana semangat seniman memulai perjalanan transformatif mirip dengan penurunan jiwa ke ‘Inferno’ dan kembali sebagai sosok yang terlahir kembali. Artikel ini menjelajahi perumpamaan ziarah perpindahan seorang desainer, mencerminkan jalan perjuangan penemuan diri dan evolusi yang sulit.

Penurunan ke Jurang: Graphic Design

Selayaknya perjalanan Dante melalui Inferno, jalan seorang Graphic Designer sering dimulai dengan rasa ingin tahu dan rasa lapar yang tidak terpuaskan untuk ekspresi kreatif. Dengan membawa palet piksel dan kanvas di layar, desainer memasuki dunia digital, menciptakan narasi visual yang membangkitkan emosi, mengomunikasikan ide, dan merangsang indra. Seorang Graphic Designer belajar menguasai seni bercerita visual, merajut kisah-kisah rumit dengan warna, tipografi, dan komposisi.

Ketika Jurang Memanggil: Krisis Identitas dan Eksplorasi

Namun, seiring perkembangan keterampilan dan kerinduan untuk tantangan baru, jiwa seorang desainer akan merindukan wilayah-wilayah yang belum dijelajahi. Kerinduan ini menimbulkan serangkaian krisis—keraguan yang mengguncang inti identitas artistik mereka. Paralel dapat diambil dengan penurunan jiwa ke Inferno, di mana jiwa menghadapi ketakutan dan ketidakpastian terdalamnya.

Dalam fase ini, seorang Graphic Designer mulai mencari pengetahuan baru, lebih tepatnya memulai ekspedisi ke ranah Product Design. Perjalanan jiwa yang dilakukan akan mirip dengan eksplorasi desainer terhadap bentuk, fungsi, dan pengalaman yang berpusat pada pengguna.

Ketidaknyamanan dalam menghadapi hal-hal yang tidak diketahui mencerminkan penurunan jiwa ke jurang Inferno, di mana jiwa berjuang dengan diri masa lalunya, membersihkan gagasan-gagasan yang telah terbentuk untuk mempersiapkan transformasi.

Kelahiran Kembali di Tengah Api: Merangkul Product Design

Saat desainer semakin mendalami Product Design, api kreativitas mulai memurnikan keterampilan mereka. Jiwa, setelah menyeberangi lingkaran-lingkaran Inferno, mulai naik, setelah belajar pelajaran yang tak ternilai selama perjalanan.

Demikian juga, Product Designer menyerap prinsip-prinsip kegunaan, ergonomi, dan desain empatik—pengetahuan yang diperoleh dari trial and error. Sensibilitas yang sebelumnya fokus pada grafik meluas untuk mencakup perjalanan pengguna secara holistik.

Kenaikan jiwa dianalogikan dengan kemampuan baru desainer untuk mensintesis estetika dan fungsionalitas, menciptakan produk-produk yang menyatu dengan lancar ke dalam kehidupan pengguna. Pelajaran yang didapat dari Graphic Design memberikan nuansa unik dalam karya-karya Product Designer, membuatnya berbeda dalam lanskap yang padat.

Kebangkitan dan Transendensi: Identitas yang Dicitrakan Ulang

Setelah menjalani perjalanan metaforis dari neraka dan kembali, jiwa muncul dengan transformasi—terlahir kembali, lebih bijaksana, dan seimbang. Jiwa melepaskan kulit lamanya untuk merangkul identitas baru, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman tersebut. Demikian pula, desainer yang telah melampaui disiplin asal mereka, kini memiliki kumpulan keterampilan multidimensi yang menggabungkan seni bercerita dengan ilmu kegunaan.

Perpindahan desainer dari Graphic Design ke Product Design lebih dari sekadar pergeseran; ini adalah evolusi dari semangat kreatif. Ini mewujudkan siklus kekal kematian dan kelahiran kembali, seperti perjalanan jiwa melalui Inferno, di mana setiap ujian meninggalkan tanda yang tak terhapuskan. Dalam kedua kasus, hasilnya adalah perpaduan harmonis antara lama dan baru, kelahiran kembali ke dalam ranah kemungkinan yang lebih luas.

Quote oleh Dheoryan Putra Arsi, bahwa perjalanan seorang Graphic Designer dapat diibaratkan dengan perjalanan Dante melalui Inferno

Kesimpulan: Perjalanan Transformasi Seorang Desainer

Perjalanan dari Graphic Designer menjadi Product Designer mencerminkan penurunan metaforis jiwa ke Inferno dan kembali dengan kemenangan untuk mencapai ketinggian baru. Melalui krisis identitas, eksplorasi, dan kelahiran kembali yang akhirnya, transformasi seorang desainer adalah bukti ketahanan semangat kreatif.

Seperti jiwa yang kembali dari perjalanan neraka, terlahir kembali dan diperkaya, demikian pula desainer muncul sebagai pencipta yang transenden, siap untuk menciptakan pengalaman bermakna yang resonan di seluruh disiplin.

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait sharing-sharing MPeople lainnya? Kunjungi blog kami di sini! Atau subscribe newsletter kami untuk dapat update terbarunya di email Anda.

Dheoryan Putra Arsi - Product Designer, MTARGET