Social Media Influencer: Definisi dan Tips Kerja Sama untuk Anda

Istilah social media influencer menjadi sangat populer dewasa ini. Dalam digital marketing, pemanfaatan social media influencer telah banyak dipakai. Artikel ini akan membahas mengenai social media influencer serta tips kerja sama dengan mereka.

Popularitas social media tidak dapat diragukan lagi. Jumlah user-nya yang selalu meningkat dari tahun ke tahun membuka kesempatan bisnis, bahkan lapangan pekerjaan baru dengan memanfaatkan social media sebagai platform untuk berbisnis. Bermunculan istilah istilah atau pekerjaan baru seperti affiliate atau social media influencer.

Jumlah user social media tercatat sebanyak 4.76 miliar pada akhir 2022 dengan pertumbuhan sebanyak 137 juta user dalam 12 bulan terakhir. -Datareportal

Istilah social media influencer menjadi sangat populer saat ini. Dalam digital marketing, pemanfaatan social media influencer telah banyak dipakai. Artikel ini akan membahas mengenai social media influencer serta tips kerja sama dengan mereka.

Apa Itu Influencer?

Influencer merupakan sebuah bidang profesi baru yang mulai dikenal melalui internet. Pekerjaannya berkaitan dengan pemasaran suatu produk. Anda bisa disebut sebagai influencer jika memiliki sejumlah pengikut dan kekuatan untuk mempengaruhi mereka terkait keputusan pembelian produk.

Lebih dari itu, influencer adalah orang yang berperan dalam pembentukan kesan terhadap suatu brand. Ia dapat menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan customers. Dalam hubungan yang sempurna, influencer dapat mendatangkan dampak baik di kedua sisi. Influencer marketer yang mampu melakukan influencer marketing sedang marak digunakan.

Dalam memilih influencer juga Anda harus berhati-hati dan menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Terdapat social media influencer dan tipe-tipe lainnya. Apa itu? Kita akan membahasnya dalam artikel ini. Namun, sebelum itu mari bahas tipe dan tingkatan dari influencer.

Tingkatan Influencer

Tingkatan influencer ini dibagi berdasarkan seberapa luas mereka bisa melakukan persebaran atau reach. Ini terbagi berdasarkan followers yang mereka miliki dalam social media channels yang mereka geluti.

Nano-influencers: 1000 - 10.000 followers

Micro-influencers: 10.000 - 50.000 followers

Mid-tier influencers: 50.000 - 500.000 followers

Macro-influencers: 500.00 - 1.000.000 followers

Mega-influencers: 1.000.000+ followers

Dari sini Anda bisa melihat dan memperkirakan berapa harga yang harus Anda bayar jika menggunakan mega-influencers seperti Justin Bieber dan nano-influencers yang memiliki followers 1.000 - 10.000. Hal yang harus Anda perhatikan adalah kebutuhan Anda dalam menggunakan influencer ini.

Apa Itu Social Media Influencer?

Social media influencer merupakan influencer yang aktif di platform media sosial. Misalnya Anda memiliki pengaruh di Instagram, maka Anda adalah Instagram Influencers.

Saat ini, social media platforms yang paling populer adalah Instagram dan TikTok. Umumnya, social media influencers memiliki akun di kedua platform tersebut dan aktif membagikan konten setiap harinya.

Saat sedang menjalin kerja sama dengan brand tertentu untuk membangun influencer campaign, para social media influencer akan sering membagikan konten promosi. Di luar itu, mereka fokus membangun citra diri dengan tujuan untuk meraih lebih banyak pengikut dan mendapat tawaran kerja sama dari brand.

Namun, tak jarang juga para influencer ini memberikan promosi gratis terhadap produk-produk yang mereka suka di social media accounts mereka.

Tips Kerja Sama dengan Social Media Influencer

Sebelumnya kami telah menyebutkan, bahwa kerja sama dengan social media influencer dapat mendatangkan dampak baik bagi perusahaan. Keberadaan influencer dapat memperluas jangkauan market Anda, sekaligus menyampaikan feedback akan produk Anda.

Maka, menjadi penting bagi Anda untuk menjalin kerja sama yang sehat dengan mereka. Ini dia beberapa tips dari kami untuk menjalin kerja sama yang baik dengan social media influencer.

1. Perhatikan Niche Bisnis Anda

Saat memilih social media influencer, Anda harus menyesuaikannya dengan niche bisnis Anda. Jika Anda ingin menjual produk-produk kecantikan, pertimbangkan nama-nama beauty influencer. Begitupun jika Anda berfokus di produk lain, sesuaikan dengan social media influencer yang hendak Anda ajak kerja sama.

Hal tersebut bertujuan untuk merealisasikan target penjualan Anda dan menyasar target audience yang tepat. Bayangkan jika Anda meminta seorang binaragawan mempromosikan menu gorengan yang bisnis Anda jual. Apakah ia bisa menyampaikan keunggulan produk Anda, mengingat pengetahuan dan keyakinannya terkait makanan sehat?

2. Pastikan Target Market Anda

Setiap social media influencer memiliki segmen pengikut yang berbeda. Untuk itu, Anda perlu menyesuaikannya dengan target market Anda. Apakah Anda ingin menyasar lebih banyak customer perempuan atau laki-laki, di rentang usia berapa, dengan tingkat ekonomi seperti apa, dan lain sebagainya.

Jika Anda menawarkan masker wajah racikan kepada pengikut influencer kelas atas yang terbiasa memakai produk high-end, kecil kemungkinan mereka akan tertarik dengan produk Anda. Begitupun sebaliknya, jika influencer yang Anda pilih memiliki pengikut yang sebagian besarnya terdiri dari anak-anak, akan kurang cocok jika Anda menawarkan produk yang terlalu fancy.

3. Buat Mereka Menyukai Produk Anda

Kunci utama keberhasilan seorang social media influencer dalam mempengaruhi pengikutnya adalah dengan memberi penilaian yang baik terhadap suatu produk. Hal ini bisa dilakukan dengan script, namun apakah pengguna internet masa kini masih sepolos itu? Rasanya tidak.

Jadi, akan lebih baik jika Anda berhasil menemukan influencer yang memang menyukai produk Anda secara personal. Dengan begitu, mereka menjadi lebih tulus dan natural saat melakukan review produk di hadapan pengikutnya.

Selain itu, ketika Anda berhasil mendapatkan influencer yang menyukai produk Anda, di masa yang akan datang ketika Anda sudah tidak bekerja sama lagi, kemungkinan mereka akan mereferensikan produk Anda secara gratis.

4. Pilihlah Influencer yang Tepat

Selesai dengan niche dan target market, Anda harus membuat mereka menyukai produk Anda dan memilih influencer yang tepat. Anda tidak boleh terpaku pada followers yang mereka miliki. Karena, saat ini banyak sekali influencer yang memiliki followers tidak organik, atau mereka membeli follower-follower itu. Bagaimana cara Anda mengatasinya?

Anda bisa meminta portfolio dari mereka. Di dalamnya, Anda dapat melihat berapa likes, share, reach, dan metrik lain ketika mereka melakukan posting konten di akun mereka. Dengan melihat hal tersebut, Anda bisa melihat apakah dengan follower tersebut mendapatkan engagement yang pas, atau malah follower dan engagement memiliki gap yang besar.

Ini yang harus Anda perhatikan ketika memilih influencer. Karena, ketika Anda bekerja sama dengan influencer yang memiliki follower tidak organik, siap-siap budget Anda akan hilang begitu saja tanpa menghasilkan apapun.

5. Buat Perjanjian Tertulis

Satu tips terakhir dari kami, selalu buatlah perjanjian atau kontrak tertulis yang disepakati kedua belah pihak sebelum memulai kerja sama. Hal ini penting untuk menghindari perselisihan di masa mendatang. Anda harus berhati-hati, mengingat kekuatan yang dimiliki para social media influencer dalam berbalik menyerang brand Anda.

Mengukur Efektivitas dari Social Media Influencer Marketing

Meskipun saat ini penggunaan influencer sangat masif, bisnis Anda tidak bisa mengikutinya tanpa mempertimbangkan apa yang bisa Anda dapatkan dari sini. Untuk itu, Anda harus mengukur efektivitas ketika Anda mengeluarkan budget untuk influencer campaign atau marketing.

Anda bisa menilai apakah investment berjalan dengan baik dan menghasilkan dengan menghitung return on investment (ROI) dari setiap campaign atau kerjasama yang Anda lakukan dengan influencer.

Dalam influencer marketing, ROI yang baik adalah 3% dan diatasnya. Ini merupakan rata-rata dari ROI yang didapatkan dari tiap industri. Lalu, bagaimana cara menghitung ROI untuk setiap campaign yang Anda jalankan?

Anda bisa menghitung Profit : Investment (Spend) x 100. Hasilnya adalah ROI yang Anda dapatkan dari budget yang Anda keluarkan. Ini contohnya:

Jika Anda mengeluarkan budget sebesar Rp500.000 untuk sebuah campaign dan mendapatkan profit sebesar Rp2.000.000, maka hasil dari ROI Anda adalah 25%. Anda harus memastikan di setiap campaign Anda berakhir apakah campaign seperti ini layak dilanjutkan atau tidak.

Kesimpulan

Sebelum Anda memulai strategi ini atau mulai mencari influencer untuk membantu bisnis Anda berkembang, hal yang diperlukan adalah Anda melihat bagaimana perkembangan dan hal yang harus diperhatikan di dalamnya. Selaraskan dengan kebutuhan Anda dan alasan Anda menggunakan strategi ini.

Jangan sampai Anda menggunakannya karena tren sedang berada di sana, namun Anda malah membuang-buang budget bisnis Anda yang seharusnya bisa Anda alokasikan untuk hal lain.

Baca Juga

Demikian mengenai social media influencer. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar digital marketing di blog kami. Mulai email marketing campaign dengan kami, daftarkan diri Anda di sini sekarang juga.

(V.V)