4 Alasan Email Masuk ke Kotak Spam dan Bagaimana Memperbaikinya

Siapapun tentu tidak ingin email yang dikirimkan masuk ke kotak spam. Selain email kita terdeteksi memiliki reputasi yang buruk, juga akan menurunkan prosentase email open rates. Hal ini adalah mimpi buruk bagi marketer yang ingin mengirimkan email marketing-nya. Alih-alih ingin memberikan informasi seputar promo atau produk terbaru, justru email yang dikirimkan masuk ke kotak spam.

Umumnya, email memiliki potensi untuk masuk ke kotak masuk utama sebesar 85%. Sangat bagus bukan? Tapi bukan berarti email yang kita kirimkan terbebas dari kotak spam. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah ketahui terlebih dahulu mengapa email dapat masuk ke kotak spam. Berikut beberapa alasannya:

  1. Tidak Menyertakan Alamat Kantor
    Ini adalah hal yang paling dasar yang harus ada di setiap Anda mengirimkan email marketing. Meskipun sebenarnya terlihat sepele, tapi dengan menyertakan alamat kantor akan membuat email Anda dipercaya oleh penerima karena terdapat alamat perusahaan. Sangat aneh bukan ketika Anda sebagai pembaca menerima email dari sebuah perusahaan, justru tidak menyertakan alamat kantornya sendiri?

  2. Belum Melakukan Otentikasi Domain
    Ini adalah kasus yang paling sering ditemukan, khususnya ketika Anda menggunakan layanan webmail. Otentikasi domain khususnya pada SPF dan DKIM, akan sangat penting agar email domain yang Anda gunakan dapat dipercaya oleh email penerima, sehingga akan mengurangi potensi email tersebut masuk ke kotak spam. Selain itu, hal ini akan memberikan reputasi baik pada email domain Anda, dan juga pada reputasi layanan webmail itu sendiri. Untuk melakukan pengaturan otentikasi domain, Anda dapat membacanya disini dan baca juga mengapa pengaturan SPF dan DKIM itu penting.

Baca Juga
  1. Tingkat Engagemet Pada Email yang Rendah
    Hal ini dapat dilihat pada berapa prosentase email open rates yang telah dikirimkan. Jika Anda memiliki email open rates yang rendah, dipastikan tingkat email engagement Anda juga cukup rendah dan hal tersebut dapat menyebabkan email masuk ke kotak spam. Mengapa? Karena jika email engagement rendah, maka dipastikan subscriber mengabaikan email atau bahkan mungkin menghapus email Anda. Intinya, email Anda diabaikan dikarenakan subscriber tidak melihat email yang dikirimkan cukup menarik sehingga mereka mengabaikannya. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi reputasi pengiriman.

  2. Tidak Ada Tautan “Berhenti Berlangganan”
    Entah seberapa penting email yang Anda kirimkan, jangan pernah lupakan untuk selalu mencantumkan tautan berhenti berlangganan. Ini sangat penting sekali karena jika Anda tidak mencantumkannya, email berpotensi untuk dilaporkan sebagai spam. Atau jika subscriber menginginkan dirinya berhenti berlangganan dari Anda, maka lakukan pemberhentian berlangganan. Tapi akan lebih baik apabila email sudah dilengkapi dengan tautan untuk berhenti berlangganan.

Itu adalah beberapa penyebab yang sering ditemukan pada email yang masuk ke kotak spam. Banyak beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar email tidak masuk ke kotak spam karena hal tersebut tentu akan sangat merugikan. Tapi, bagaimana jika email sudah terlanjur masuk ke kotak spam? Anda dapat memberitahukan kepada subscriber untuk memindahkan email yang Anda kirim untuk masuk ke kotak pesan utama atau daftarkan email Anda ke dalam whitelist. Namun bagaimana jika email masih saja masuk ke kotak spam? Pasti akan sangat menjengkelkan. Mungkin permasalahan Anda adalah belum melakukan otentikasi domain.

Otentikasi domain sangatlah penting agar domain email Anda dapat dikenali oleh penerima ketika mengirim email menggunakan layanan webmail. Anda dapat melakukan otentikasi domain dengan melakukan pengaturan SPF dan DKIM, agar domain email Anda terverifikasi dan juga pengiriman terhindar dari kotak spam. Baca disini untuk mengetahui mengapa otentikasi domain dengan pengaturan pada SPF dan DKIM sangatlah penting. Selamat mencoba!

Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(Y.P)