Mengenal Apa itu IoT, Manfaat dan Juga Contohnya

Pernahkah Anda menggunakan atau setidaknya pernah mendengar soal kulkas pintar Samsung yang tidak hanya berfungsi untuk menyimpan bahan makanan, melainkan juga merekomendasikan resep? Atau Anda mungkin tahu sistem e-tilang yang telah berlaku. Itu adalah contoh dari Internet of Things (IoT). Nah, apa itu IoT, apa manfaatnya, dan seperti apa contoh penerapannya? Ikuti terus artikel ini!

Apa Itu IoT?

IoT merupakan akronim atau singkatan dari internet of things. Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah sistem integrasi antara benda-benda yang ditanamkan komponen teknologi dengan jaringan internet. Secara kasar, IoT dapat merujuk pada objek yang memiliki sensor, seperti sensor cahaya atau sensor jarak, yang kemudian data hasil pengukurannya dapat dikirim ke server. Lebih kompleks lagi, data-data tersebut dapat diolah dan dikembalikan ke objek yang bersangkutan untuk menciptakan reaksi output.

Agar lebih terstruktur, berikut akan kami jelaskan komponen utama dalam sebuah sistem IoT.

1. Sensor dan/atau Aktuator

Sensor merupakan perangkat IoT yang berfungsi untuk mengambil data. Contohnya seperti sensor cahaya, sensor suhu, sensor jarak, sensor gerak, sensor sentuhan, dan lain sebagainya. Data-data pengukuran yang Anda dapatkan dari sensor kemudian akan dikelola dan dijadikan acuan untuk aktuator bekerja.

Aktuator sendiri merupakan perangkat yang digunakan untuk memberi hasil keluaran atas aturan yang telah ditetapkan terkait data dari sensor. Contohnya seperti solenoid valve yang akan terbuka ketika suhu terukur melebihi batas ambang atas, atau misalnya switch yang akan menyalakan lampu jika intensitas cahaya di bawah batas ambang.

2. Microcontroller

Microcontroller merupakan perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dan mengatur cara kerja sensor serta aktuator melalui pemrograman. Beberapa contoh microcontroller yang paling populer di antaranya Arduino, ESP8266, LoRA, dan sebagainya. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan perangkat komputer sepert Raspberry Pi.

3. Konektivitas

Semua perangkat yang telah Anda hubungkan dan kode yang telah Anda programkan di dalamnya tidak akan berjalan tanpa adanya konektivitas. Itu juga alasan mengapa sistem ini disebut Internet of Things (IoT). Kata 'internet' di situ mengacu pada kebutuhan akan koneksi internet. Ini dapat diperoleh melalui jaringan seluler, Wi-Fi, LAN, WAN, dan sebagainya.

4. Server

Pertanyaan selanjutnya, di mana Anda akan menyimpan data-data dari perangkat yang terpasang setelah dikirimkan melalui koneksi internet? Jawabannya adalah server. Ini dapat berupa cloud server maupun physical server. Adapun server yang digunakan akan memengaruhi sistem pengelolaan data yang Anda gunakan.

5. Pengelolaan Data

Berbicara soal pengelolaan data, ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan. Metode-metode ini masih akan dibagi lagi berdasarkan tindakan Anda, apakah itu pengiriman data, penerimaan data, dan pengelolaan di dalamnya.

Contoh: HTTP, REST API, SERP, dsb.

6. User Interface (UI)

Terakhir, Anda membutuhkan UI untuk memantau dan mengontrol data-data yang Anda dapatkan dari sistem. Biasanya ini dapat berupa website, page, bot Telegram, dan paling banyak adalah aplikasi mobile.

Manfaat Internet of Things (IoT)

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam rumah maupun pekerjaan, IoT memiliki banyak sekali manfaat. Tiga manfaat utama menggunakan IoT adalah sebagai berikut.

1. Mengotomatiskan Pekerjaan

Pertama, IoT memang diciptakan untuk membuat semuanya menjadi otomatis. Anda tidak perlu lagi melakukan pengukuran secara manual pada objek-objek yang telah dipasangi IoT. Contohnya pada perkebunan atau pertanian. Jika sebelumnya Anda perlu melakukan penyiraman rutin, dengan IoT Anda bisa membuatnya secara otomatis.

Anda dapat mengatur jadwal dan intensitas penyiraman berdasarkan waktu, suhu, dan kelembapan. Dengan begitu, Anda bahkan tidak perlu lagi datang ke kebun atau lahan pertanian setiap hari hanya untuk menyiram tanaman.

2. Meningkatkan Produktivitas Kerja

Dengan kondisi yang kami sebutkan di atas, produktivitas kerja Anda pun akan turut meningkat. Anda jadi punya banyak waktu dan tenaga luang untuk mengerjakan hal-hal lain. Jika sebelumnya Anda selalu fokus pada pengerjaan di lapangan, kini Anda memiliki kesempatan untuk lebih banyak memikirkan strategi bisnis dan marketing terkait bisnis hasil kebun dan tani tersebut.

3. Menciptakan Fleksibilitas Kerja

Tidak hanya otomatis, IoT memiliki UI seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Dengannya, Anda bisa melakukan pemantauan data dan mengendalikan aktuator. Misalnya, Anda mengatur batas ambang suhu penyiraman di atas 28 derajat celcius. Anda bisa mengubahnya sewaktu-waktu melalui UI yang ada ke angka berapapun yang Anda inginkan. Dengan begitu, intensitas penyiraman yang terjadi pun akan turut berubah.

Agar lebih canggih lagi, beberapa sistem IoT dilengkapi dengan kamera. Hasilnya, Anda tidak hanya mendapat data berupa angka hasil pengukuran, melainkan kondisi sebenarnya di lapangan.

Contoh IoT dan Penerapannya

Berikut ini kami sajikan daftar contoh penerapan IoT dalam berbagai bidang kehidupan.

  • Rumah: smart door, smart kitchen, smart lamp, smart household
  • Kota: smart lamp, smart dustbin, smart city
  • Transportasi: smart traffic, smart car, smart bicycle, smart parking
  • Kesehatan: jam tangan kesehatan, operasi jarak jauh, smart insulin pen
  • Pertanian/Perkebunan: pemantauan dan pengendalian siram dan pupuk tanaman pada greenhouse, hidroponik, lahan terbuka
  • Peternakan: pemantauan suhu dan tekanan metana pada kandang, nutrisi pada kolam koi, dll.
  • Bisnis: semua contoh IoT di atas dapat dijadikan ladang bisnis, seperti pada penyedia jasa pembuatan IoT.
Baca Juga

Itu dia beberapa hal yang dapat kami sampaikan mengenai apa itu IoT beserta manfaat dan contoh-contohnya. Terus dapatkan informasi menarik lainnya seputar bisnis dan teknologi di blog kami. Jika Anda ingin memulai email marketing campaign dengan kami, silakan daftarkan diri Anda di sini.

(V.V)