Jenis-Jenis Internet Protocol dan Hubungannya dengan Email Marketing
Pekerjaan seorang digital marketer menuntut Anda untuk mempelajari hal-hal teknis seputar internet. Salah satu yang paling mendasar adalah protocol, yaitu serangkaian aturan proses transfer data dalam internet. Untuk itu, artikel kali ini akan mengupas segala hal mengenai internet protocol yang perlu Anda ketahui.
Jaringan Komputer
Internet merupakan bagian dari jaringan komputer. Oleh karena itu, sebelum mempelajari internet protocol, kami ingin memberi sedikit gambaran mengenai jaringan komputer.
Jaringan komputer merupakan serangkaian sistem yang sangat kompleks. Inisiasi awalnya adalah untuk memindahkan data dari komputer A ke komputer B. Namun, dalam prosesnya, data tersebut harus melalui serangkaian sistem dengan fungsi yang berbeda-beda. Hal ini bahkan menjadi lebih kompleks lagi dengan semakin banyaknya pengembang perangkat dan layanan di luar sana.
Agar lebih jelas, kami akan memberi skenario pengiriman email seperti yang biasa Anda lakukan sebagai email marketer.
Ilustrasi Jaringan Komputer dalam Email Marketing
Anda adalah pengguna MacBook Air M2 yang hendak melakukan pengiriman email newsletter ke 1.000 orang penerima. Anda menggunakan MTARGET SMTP Relay untuk mendukung proses pengiriman tersebut.
Sementara itu, di sisi penerima, Anda melihat domain email yang berbeda-beda. Sebagian menggunakan Gmail, sebagian lagi menggunakan custom domain dari penyedia yang tidak Anda ketahui. Begitu pun Anda tidak tahu perangkat apa yang mereka pakai untuk membuka email. Mungkin sebagian menggunakan laptop dan sebagian lainnya menggunakan smartphone.
Nah, pada skenario di atas, MacBook Air M2, MTARGET SMTP Relay, Gmail, laptop, dan smartphone adalah contoh ‘tahapan’ yang harus dilalui sebuah email untuk berpindah dari perangkat komputer Anda ke perangkat komputer penerima. Inilah yang disebut sebagai jaringan komputer.
Networking Model
Dilatarbelakangi pertumbuhan teknologi yang kian pesat, perangkat dan layanan yang harus dilalui sebuah data dalam jaringan komputer pun kian bervariasi. Maka, untuk menyelaraskan aturan yang harus diikuti oleh vendor (pengembang perangkat dan layanan), dibuatlah yang namanya networking model. Fungsinya sebagai acuan standar jaringan komputer global.
Pertama kali, International Organization for Standardization (ISO) mencetuskan networking model yang diberi nama Open System Interconnection Layer (OSI Layer). Namun, model itu kini sudah tidak lagi digunakan dan diganti dengan TCP/IP. Anda dapat melihat perbedaannya pada gambar di bawah ini.
TCP/IP
Saat ini, networking model yang berlaku adalah TCP/IP versi terbaru yang terdiri dari 5 layer. Kelima layer itu adalah Application Layer, Transport Layer, Network Layer, Data Link Layer, dan Physical Layer. Masing-masing layer tersebut memiliki fungsi dan protokol masing-masing yang akan menjadi pembahasan utama kita nanti.
Internet Protocol dalam TCP/IP
Pada gambar di atas, Anda melihat beberapa contoh protokol yang mengatur tiap-tiap layer jaringan. Internet Protocol (IP) sendiri merupakan salah satu jenis protokol yang berada di Network Layer. Selanjutnya, kami akan menjelaskan masing-masing protocol jaringan di tiap-tiap layer.
1. HTTP dan HTTPS
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan salah satu contoh protocol jaringan yang mengatur Application Layer. HTTP digunakan pada web browser untuk request tampilan konten dari web server. Anda bisa melihat contoh penerapannya pada search column di browser Anda. Saat Anda mengetikkan alamat URL atau masuk ke situs website, secara otomatis akan ada tambahan http atau https di bagian depan URL.
Itu menunjukkan bahwa tampilan halaman yang saat ini Anda lihat diakses melalui layanan aplikasi web browser. Ada pun penambahan huruf S pada HTTPS berarti Secure. Ini adalah pengembangan dari HTTP yang dilengkapi jaminan keamanan data.
Sejak 2014, Google menetapkan HTTPS sebagai standar protocol jaringan untuk pemeringkatan situs web. Oleh karena itu, hampir semua website kini menggunakan HTTPS. Bahkan jika Anda mencoba masuk ke situs yang masih menggunakan HTTP, Anda akan diarahkan ke halaman security warning.
2. SMTP
Masih di Application Layer, ada yang namanya Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). Ini adalah protocol pengiriman email yang memungkinkan sebuah pesan terkirim dari satu alamat ke alamat lainnya. Dengan adanya SMTP, Anda dapat mengirim email ke alamat penerima di email server yang berbeda.
Protocol ini juga berfungsi untuk memastikan pesan yang Anda kirimkan dapat sampai dengan selamat ke folder inbox penerima. Juga, mendukung email delivery secara masal dalam satu waktu ke banyak penerima sekaligus
Jika diasumsikan sebagai pengiriman surat konvensional, SMTP ibarat kurir yang harus menentukan rute terbaik menuju alamat tujuan. Proses ini termasuk ketika surat harus singgah dan melewati beberapa titik server.
3. FTP
File Transfer Protocol (FTP) merupakan application protocol yang berfungsi untuk transfer file dari satu mesin ke mesin lain. Biasanya FTP digunakan saat proses upload (mengirim data dari komputer ke server) dan download (mengirim data dari server ke komputer). Ada pun fungsi-fungsi lain dari FTP di antaranya sebagai berikut.
- Mengunggah file dari halaman website ke web server dan/atau dari web hosting ke internet.
- Mengunduh dan mengunggah file ke dan dari FTP server.
- Mengirim file yang berukuran besar dengan cara membaginya menjadi dua partisi.
- FTP biasanya berjalan pada layanan aplikasi FileZilla, GFTP, dan WINSCP.
4. DNS
Domain Name System (DNS) adalah salah satu jenis protocol yang digunakan untuk menerjemahkan alamat domain dalam URL menjadi alamat IP. Ini diperlukan karena komputer tidak dapat mengenali alamat domain.
Untuk itu, ada yang namanya DNS server, yaitu daftar berisi domain dan alamat IP-nya masing-masing. Jadi, ketika Anda memasukkan alamat domain, prosesnya akan berlanjut ke DNS server di mana client harus memindai dan mencocokkan alamat domain tersebut.
5. TCP
Saat Anda mengakses suatu halaman website dengan koneksi yang buruk, biasanya informasi yang muncul tidak lengkap. Beberapa tulisan di tengah paragraf mungkin hilang atau gambar tidak dapat dibuka. Pada kondisi inilah dibutuhkan yang namanya Transmission Control Protocol (TCP).
TCP merupakan salah satu contoh transport protocol yang paling populer. Ia biasanya bekerja bersama HTTP untuk menjamin kesempurnaan data yang dikirimkan. Fungsi utama TCP yang paling terkenal disebut dengan TCP Error Recovery.
Jadi, saat Anda meng-input-kan alamat URL atau mengeklik situs tertentu, client akan terlebih dahulu mengirim request ke server untuk membentuk koneksi. Setelah disetujui oleh server, maka proses dilanjutkan dengan pengiriman data. Nah, pengiriman data ini tidak dilakukan sekaligus, melainkan dengan pembagian segmen.
TCP memecah data yang hendak dikirimkan ke dalam beberapa segmen berdasarkan Sequence Number (SEQ). Selanjutnya server akan mengirimkan data-data tersebut sesuai urutannya. Jika di tengah proses pengiriman terjadi kegagalan pada satu atau beberapa SEQ, maka client harus meminta server untuk mengirimkan kembali segment yang hilang. Proses itulah yang disebut sebagai TCP Error Recovery.
6. UDP
Sama dengan TCP, User Datagram Protocol (UDP) juga termasuk salah satu transport protocol yang paling populer. Yang membedakan keduanya adalah jenis data dan komunikasi yang dilakukan. Anda butuh UDP saat:
- Melakukan komunikasi yang cepat.
- Transfer data tidak perlu pembentukan koneksi.
- Tidak butuh recovery untuk data yang hilang.
Contoh komunikasi yang menggunakan UDP: Telepon
Saat Anda melakukan komunikasi via telepon, Anda mungkin mendapat gangguan yang menyebabkan suara Anda atau lawan bicara terputus. Sekarang bayangkan jika data suara yang gagal dikirim itu dipulihkan dan menyusul beberapa saat kemudian. Hasilnya justru akan mengganggu bukan?
Nah, pada saat seperti itulah Anda tidak membutuhkan TCP melainkan UDP. Dalam proses itu, client juga tidak perlu meminta pembentukan koneksi dengan server. Setelah input URL, client hanya perlu menanyakan alamat IP dan meminta koneksi ke ke alamat tersebut. Pengiriman data pun bisa langsung dilakukan.
7. IP
Internet Protocol (IP) menjadi satu-satunya protokol paling terkenal yang ada di Network Layer. Untuk menjelaskan konsep kerjanya, kami akan menggunakan analogi kantor pos.
Saat Anda mengirim surat melalui kantor pos, Anda harus menuliskan alamat tujuannya dengan spesifik, dari negara sampai ke nomor rumah. Setelah itu, semua pekerjaan diserahkan ke pihak pos. Pertanyaannya, bagaimana kurir bisa menemukan alamat tujuan surat Anda?
Pertama-tama, kurir akan mengirimkan surat tersebut ke kantor pos terdekat dengan alamat tujuan Anda. Misalnya, jika Anda mengirim surat dari Jakarta ke Semarang, maka surat Anda terlebih dahulu akan di-drop di kantor pos Semarang. Daerah tujuan ini masih akan dipecah lagi menjadi lebih kecil, misalnya Kecamatan Tembalang, Semarang.
Setelahnya, baru kurir dapat mengirim langsung ke rumah tujuan dengan menyeleksi alamatnya dari tingkat kelurahan sampai ke yang paling spesifik di tingkat nomor rumah. Pada proses pengiriman data, alamat itu disebut dengan network address dan host address.
- Network Address: Alamat yang lebih umum/luas.
- Host Address: Alamat yang lebih spesifik.
Seperti itulah IP bekerja mengirimkan data seperti email dengan melihat IP address tujuannya. Oleh sebab itu pula, IP address tiap perangkat atau akun haruslah unik.
8. Ethernet
Ethernet merupakan salah satu protocol yang berada di Data-Link Layer. Pada layer ini, data yang dikirim adalah frame. Untuk itu, Ethernet berfungsi sebagai pembentuk frame tersebut dengan proses enkapsulasi.
Pada gambar di atas, Anda dapat melihat bahwa setiap paket data yang dikirimkan harus ditambahi Ethernet header dan Ethernet trailer. Frame data yang lengkap ini kemudian bisa dikirimkan ke Physical Layer.
Di physical, prosesnya berbalik, menjadi dekapsulasi. Setelah perangkat menerima sinyal bits yang terdeteksi sebagai Ethernet frame, ia akan membuang Ethernet header dan Ethernet trailer hingga menyisakan IP packet.
9. OSPF
Open Shortest Path First (OSPF) merupakan protokol pada dynamic routing yang mengatur proses distribusi data antar router. OSPF dimanfaatkan untuk mengelola distribusi data pada skala jaringan yang luas guna meminimalisir kegagalan. Protokol ini juga berperan dalam pencarian rute terpendek dalam pertukaran data.
10. BGP
Border Gateway Protocol (BGP) adalah salah satu jenis routing protocol yang berperan dalam pertukaran informasi antar Autonomous System (AS). BGP dan OSPF dapat dipakai secara bergantian maupun dikombinasikan. Dalam pertukaran informasinya, BGP memanfaatkan TCP sehingga tidak perlu lagi yang namanya fragmentasi dan sequencing.
SMTP: Protocol Email Marketing Paling Populer
Sejak tadi, kita sudah belajar banyak tentang macam-macam internet protocol. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui pula, salah satu jenis protokol paling populer dalam digital marketing ialah SMTP. Bahkan, berbagai layanan dukungan email marketing turut menyediakan SMTP Relay service. Mengapa demikian?
SMTP Relay Service
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa SMTP memungkinkan Anda berkirim email dengan alamat lain dengan domain yang sama atau berbeda, di dalam atau di luar server. SMTP Relay membantu Anda memisahkan domain dan server ketika mengirim bulk email. Ini juga memungkinkan Anda mengirim massive email tanpa terdeteksi sebagai spam.
Mengapa SMTP Relay Penting dalam Email Marketing?
Dengan menggunakan email services seperti SMTP server atau SMTP relay yang tepat, email deliverability Anda meningkat sehingga kegiatan email marketing yang Anda lakukan tidak sia-sia. Berikut adalah beberapa manfaat dan keuntungan lain menggunakan SMTP Relay service.
- Memungkinkan Anda menjangkau target audiens yang lebih luas.
Tanpa SMTP, Anda hanya bisa mengirim pesan ke email addresses dengan domain yang sama. Padahal, saat menjalankan email marketing, audiens Anda bisa memiliki email domain yang berbeda-beda.
- Memungkinkan Anda mengirim email marketing yang efektif dan efisien.
Dengan SMTP, Anda bisa mengirim sejumlah besar email messages dalam satu waktu dengan jaminan pesan sampai ke folder inbox penerima dengan selamat. Cara ini lebih efektif dari pada strategi marketing lainnya seperti social media marketing.
- Memungkinkan Anda melacak performa email marketing Anda.
SMTP Relay service umumnya memiliki fitur pelacakan metrik yang bisa Anda pakai untuk melihat status email Anda. Apakah penerima membuka email tersebut, berapa waktu yang mereka habiskan untuk membacanya, klik pada URL atau Call-to-Action (CTA) button yang mereka lakukan, apakah mereka menggunakan mobile devices atau desktop, dan sebagainya.
Rekomendasi SMTP Relay Service Terbaik
Berikut kami berikan rekomendasi SMTP Relay service terbaik yang dapat membantu kegiatan email marketing Anda.
1. Google Workspace (G Suite)
Google sangat terkenal dengan layanan emailnya yang bernama Gmail. Namun, jika Gmail ditujukan untuk penggunaan personal, Google Workspace atau yang dulunya bernama G Suite ini diperuntukan bagi keperluan profesional.
Secara keamanan dan kualitas layanan, Anda tidak perlu meragukan standar Google. Hanya saja, kelemahannya di sini adalah limit yang tersedia. Anda hanya bisa mengirim maksimal 2.000 email ke 10.000 penerima tiap harinya.
2. MTARGET
Kami menyediakan layanan SMTP Relay yang mendukung kegiatan email marketing Anda. Layanan SMTP Relay kami memiliki infrastruktur lokal yang memenuhi regulasi hukum dan standar keamanan. Kami juga menyediakan server personal yang bisa Anda kelola sendiri sesuai kebutuhan jumlah pengiriman email harian Anda. Dengan email templates yang lengkap, Anda juga dapat melakukan marketing automation yang memudahkan kegiatan email marketing Anda.
Untuk menguji kualitas layanan kami, Anda bisa melakukan request demo di sini. Dan jika Anda tertarik mempelajari lebih dalam mengenai SMTP, silakan kunjungi artikel-artikel seputar SMTP di blog kami.
3. Mailjet
Salah satu SMTP Relay service paling populer saat ini adalah Mailjet. Layanan ini menawarkan email marketing yang didukung oleh Transactional SMTP untuk marketer pemula. Mereka juga menyediakan API yang memastikan email Anda terhindar dari filter anti-spam.
Demikian mengenai internet protocol dan jenis-jenisnya. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar protokol SMTP di blog kami atau terima update artikel reguler dengan subscribe newsletter kami.
Jangan lupa, Anda bisa mencoba gratis layanan email marketing kami, di sini.
(V.V)