5 Cara Mengamankan Server untuk Bisnis Fintech Anda!

Sertifikat Secure Sockets Layer (SSL), protokol HTTP Secure, dan firewall adalah beberapa tools dan teknologi yang digunakan untuk menerapkan keamanan server. Beberapa tools ini adalah tools yang dapat Anda gunakan untuk mengamankan server fintech Anda dari berbagai cybercrime yang bisnis Anda. Berikut adalah 5 cara mengamankan server untuk bisnis fintech.

1. Manage User

Setiap server memiliki pengguna root yang dapat menjalankan perintah apa pun. Karena kekuatan yang dimilikinya, root bisa sangat berbahaya bagi server Anda jika jatuh ke tangan yang salah. Ini adalah praktik luas untuk menonaktifkan login root di SSH sama sekali.

Karena pengguna root memiliki kekuatan paling besar, hacker memusatkan perhatian mereka untuk mencoba membobol password pengguna tertentu itu. Jika Anda memutuskan untuk menonaktifkan pengguna ini sepenuhnya, Anda akan menempatkan penyerang dalam kerugian yang signifikan dan menyelamatkan server Anda dari potensi ancaman.

Untuk memastikan orang luar tidak menyalahgunakan hak akses root, Anda dapat membuat akun pengguna terbatas. Oleh karena itu, Anda dapat mengelola sebagian besar tugas sebagai akun pengguna terbatas dan menggunakan akun root hanya jika diperlukan agar bisnis fintech Anda aman.

2. Tentukan Kadaluarsa Kata Sandi

Kemudian, Anda juga bisa melakukan pengaturan yang bisa mengatur kadaluarsa kata sandi pengguna yang dalam hal ini merupakan nasabah Anda. Anda bisa menetapkan persyaratan untuk pengguna agar mengganti password secara berkala, misal setiap beberapa minggu atau bulan. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan server bisnis fintech Anda.

3. Gunakan Secure File Transfer Protocol

Untuk mentransfer file ke dan dari server tanpa bahaya peretas yang membahayakan atau mencuri data, sangat penting untuk menggunakan File Transfer Protocol Secure (FTPS). Ini mengenkripsi file data dan informasi otentikasi Anda.

FTPS menggunakan saluran perintah dan saluran data, dan pengguna dapat mengenkripsi keduanya. Ingatlah bahwa itu hanya melindungi file selama transfer. Segera setelah mereka mencapai server, data tidak lagi dienkripsi. Untuk alasan ini, mengenkripsi file sebelum mengirimnya menambah lapisan keamanan untuk server fintech Anda.

4. Gunakan SSL

Amankan web Anda dengan Secure Socket Layer (SSL) yang menjaga informasi yang dikirimkan antara dua sistem melalui internet. SSL dapat digunakan baik dalam komunikasi server ke klien maupun server ke server. Program mengacak data sehingga informasi sensitif (seperti nama, ID, nomor kartu kredit, dan informasi pribadi lainnya) tidak dicuri saat transit.

5. Gunakan HTTPS

Situs web yang memiliki sertifikat SSL memiliki HTTPS di URL, yang menunjukkan bahwa situs tersebut aman. Dengan menggunakan HTTPS, data nasabah Anda akan lebih aman ketika mereka sedang mengakses server fintech di internet. Untuk itu, mulailah untuk menggunakan HTTPS pada website Anda.

Dapatkan tips dan trik menarik lainnya di blog kami. Ingin memulai menggunakan produk kami? Daftarkan diri Anda di sini. Jangan lupa subscribe ke email newsletter kami di sini untuk mengetahui artikel, produk, event, dan promosi baru kami.

(A.D)