Leader's Beacon: How To Be A World-Class Product Designer?

Product Design merupakan satu dari banyak elemen penting dalam membuat sebuah product yang ramah untuk user yang dapat memenuhi user needs & solve their problem, juga mempertimbangkan dari sisi business untuk perusahaan dapat terus berkembang. Untuk menjadi world-class product designer, kita perlu memiliki beberapa set skill, creativity, dan pemahaman mendalam terkait kebutuhan user  dan kebiasaan mereka untuk menyelesaikan masalah mereka.

Ada beberapa hal lain yang perlu dilakukan oleh seorang Product Designer untuk dapat bersaing, selain mempertajam skills, networking juga sangat penting untuk dilakukan dengan Product Designers lain. Selain kita bisa belajar set of skills dari mereka, kita dapat tahu bagaimana cara kerja dan culture pada setiap perusahaan.

Kita tahu bahwa setiap perusahaan bahkan setiap tim di dalam satu perusahaan, bisa memiliki cara kerja yang berbeda. Ada banyak komunitas Product Designer maupun UX yang dapat kita explore, ikut serta dalam events, hingga berpartisipasi dalam design competitions, yang mana itu semua bisa menciptakan koneksi baru dan mendapatkan exposure terhadap ide-ide baru dan design methodology.

Selain itu, selalu update dengan tren product design, UX, maupun best practices bisa meningkatkan kreativitas seorang Product Designer untuk membuat sebuah product yang inovatif dan impactful design.

Berikut beberapa tips & strategi yang dapat membantu kita menjadi World-Class Product Designer:

Develop a strong foundation in design principles

Sangat penting untuk memiliki pemahaman terkait design principles, ini akan mendorong kita untuk berpikir secara luas ketika membuat sebuah product, apakah product yang kita buat memudahkan user atau tidak.

Sesederhana pemilihan typography dan warna, bagaimana persepsi orang akan terbentuk dari apa yang kita buat. Ada banyak hal yang bisa dipelajari terkait design principles, seperti bagaimana kita improve design dengan white space, hierarchy, contrast, dan sebagainya.

Understand the psychology of design

Sangat penting untuk memiliki pemahaman psikologi design, dengan ini kita dapat dengan lebih mudah memahami kebiasaan user dan proses berpikir user untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan user. Dengan memahami bagaimana user berinteraksi dengan product, kita akan mendapatkan insight untuk mengoptimalkan user experience dan membuat product yang intuitive, engaging, dan effective.

Selain menciptakan sebuah product yang menarik secara visual dan mudah digunakan, faktor dalam psikologi design yang dapat mempengaruhi emosi dan motivasi user dalam menggunakan product juga sangat perlu dipertimbangkan. Karena semakin mudah kita men deliver value dengan baik, maka akan semakin terikat user dengan product kita.

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari terkait the psycology of design, salah satunya dari lawsofux di mana kita dapat mempelajari Gestalt Theory, atau dari Growth Design di mana kita akan mempelajari banyak psycology of design dari berbagai use case yang ada.

Knowing product management best practices

Product mnagement merupakan critical point dari suksesnya sebuah product, dan hal ini merupakan knowledge yang sangat relevan untuk Product Designer. Mengetahui bagaimana product management dapat membantu Product  Designer memahami keseluruhan product lifecycle, dari proses ideation design hingga product launch & improvement.

Pemahaman ini kan memberikan Product Designer kemudahan dalam berkolaborasi dengan Product Managers (PM), Engineers, dan Stakeholders untuk memastikan product sesuai dengan kebutuhan user dan business goals. Product management juga dapat membantu Product Desinger untuk memprioritaskan features atau products, dan membuat keputusan terkait elemen-elemen penting untuk membuat sebuah product yang sesuai. Dengan memahami product management, seoprang Product Designers dapat membuat design yang lebih efektif yang align dengan business objectives.

Embrace feedback & criticism

Hal yang sangat penting dilakukan oleh Product Designer didalam team adalah melakukan feedback & criticism session secara reguler. Dengan melakukan ini, setidaknya akan berdampak kedua hal, pertama sebagai Product Designer secara personal dan skill akan improve dengan berbagai feedback dan criticism, kedua dari sisi product akan terbentuknya product yang lebih baik dari iterasi yang dihasilkan oleh feedback & criticism.

Feedback & criticism bisa datang dari mana saja, bisa dari sesama Product Designer, Tech Team, Sales Team, bahkan dari sisi user. Dalam melakukan sesi ini, penting untuk kita to keep open mind, tujuan lain akan memudahkan identify areas for improvement, mengetahui blind spots, dan mendapatkan perspektif dari berbagai sudut pandang. Pada akhirnya, by embracing feedback & criticism, kita akan dapat membuat product yang jauh lebih efektif dan works untuk user yang memenuhi kebutuhan user dan menyelesaikan masalah mereka.

Keep learning & practice, and stay passionate about design

Penting untuk keep learning & practice dengan tujuan sharpening skills & knowledge terkait Product Design dan area pendukung lain seperti Tech dan Business. Pekembangan industri yang pesat, banyak perubahan yang terjadi terkait Product Design, akan membuat kita harus stay up to date dengan trends, tools, & technique. Artinya mendalami professional development akan sangat penting, seperti mengambil course, berpartisipasi dalam event, bergabung dengan community, aktif dalam berdiskusi dan discovery, dsb.

Bagaimana pun hal yang paling penting dalam meniti karier sebagai Product Designer adalah passion. Ketika kita passionate terkait apa yang kita kerjakan, kita akan lebih termotivasi, mendorong diri untuk berkembang lebih jauh, dan tetap dapat menghasilkan product yang melebihi ekspektasi. Stay curious, stay hungry, and stay passionate about design adalah kunci untuk membantu kita sebagai Product Designer untuk terus secara continuity growth.

Selain beberapa tips & strategi di atas, yang dapat Product Designer lakukan untuk dapat menjadi “world-class”, ada beberapa karakteristik dari seorang Product Designer, antara lain:

  1. Emphaty, seorang Product Designer harus memiliki emphaty untuk memahami kebutuhan user, bagaimana kita dapat memposisikan diri kita sebagai user, artinya kita akan dapat pemahaman lebih banyak terkait user.
  2. Curiosity, seorang Product Designer sudah seharusnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan selalu ingin mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan skills & knowledge.
  3. Creativity, seorang Product Designer harus memiliki kreativitas yang tinggi, dan mampu come up dengan solusi yang inovatif untuk masalah yang ada.
  4. Attention to detail, seorang Product Designer harus selalu memperhatikan detail, hingga detail-detail terkecil sekalipun. Attention to detail yang akan membedakan kualitas antara Product Designer.
  5. Collaboration, seorang Product Designer mampu berkolaborasi secara efektif dengan orang lain di dalam design team maupun team lain, dan harus selalu untuk open to feedback & criticism.

Secara garis besar, untuk menjadi “world-class” Product Designer, membutuhkan talent, hardwork, dan continous learning. Untuk mencapai level of expertise dari “world-class” Product Designer, kita harus memahami secara mendalam terkait design principles, product management, user needs, dan business goals.

Baca Juga

Selain itu, penting untuk memiliki communication skills, ability untuk bekerja cross-functional teams, dan mampu memanage waktu dengan baik. Continual learning menjadi salah satu part paling penting, untuk tetap dapat up to date dengan latest design trend & technologies. Dengan penuh dedikasi, passion, dan komitmen, Product Designer dapat menjadi world-class people dan membuat sebuah impact yang signifikan di dalam company dan dunia product design.

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait leadership lainnya? Kunjungi blog kami di blog kami.