7 Plugin Landing Page WordPress untuk Memudahkan Anda

Landing page merupakan sebuah halaman online yang sangat penting dan difungsikan sebagai marketing channel dengan tujuan yang sangat spesifik. Beberapa contoh penggunaan landing page yang paling umum di antaranya untuk peluncuran produk, pengadaan event, dan informasi penawaran khusus untuk menarik perhatian calon pelanggan.

Adapun cara membuat landing page ini cukup bervariasi. Mulai dari yang rumit menggunakan teknik pemrograman, hingga dengan metode drag-and-drop melalui tools yang ada. Salah satu tool yang cukup populer selain milik kami adalah WordPress. Bedanya, untuk membuat landing page Wordpress, Anda butuh plugin yang dapat memudahkan prosesnya.

Berikut adalah beberapa plugin untuk membuat landing page di WordPress beserta penjelasannya.

1. Plugin Elementor

Plugin yang pertama ini menyediakan interface dalam bentuk drag-and-drop builder untuk penggunanya. Di dalamnya, terdapat banyak pilihan template yang menarik dan responsif. Anda dapat memilih sendiri mau menggunakan yang mana sesuai kebutuhan Anda.

Jika tidak menemukan yang cocok, Anda bisa membuat custom landing page dengan fitur insert elemen yang tersedia. Selain itu, ada juga banyak widget yang dapat Anda gunakan. Misalnya tombol, contact form, dan lain sebagainya.

Kelebihan Elementor:

  • Interface drag-and-drop yang mudah digunakan.
  • Banyak pilihan template landing page yang menarik. Anda bisa memilih tema landing page dan langsung membuatnya tanpa perlu mendesainnya.
  • WYSIWYG editor yang memberikan pengalaman visual langsung saat mengedit landing page.
  • Banyak widget dan elemen yang dapat digunakan, termasuk fitur efek animasi.

Kekurangan Elementor:

  • Beban plugin cukup berat sehingga dapat memperlambat performa website.
  • Beberapa fitur premium membutuhkan biaya tambahan.

Contoh Penggunaan Elementor:

  • Pembuatan halaman produk atau layanan.
  • Pembuatan halaman online untuk acara atau promosi.
  • Pembuatan halaman untuk program afiliasi atau pemasaran.

2. Beaver Builder

Sama seperti plugin sebelumnya, Beaver Builder juga menyediakan editor visual drag-and-drop untuk memudahkan pembuatan halaman landing. Anda dapat memilih template yang tersedia, melakukan kustomisasi terhadapnya, atau membangun dari awal. Tidak hanya widget, plugin ini juga menyediakan modul yang dapat Anda gunakan untuk memperluas fungsionalitas landing page.

Kelebihan Beaver Builder:

  • Editor drag-and-drop yang responsif dan mudah digunakan.
  • Banyak widget yang dapat digunakan, termasuk fitur opt-in dan modul gambar.
  • Integrasi dengan WooCommerce dan Gravity Forms.
  • Menyediakan preview tampilan landing page mobile dan desktop secara real-time.

Kekurangan Beaver Builder:

  • Harga premium yang cukup tinggi.
  • Dalam penggunaan yang lebih kompleks, beberapa fitur lebih sulit untuk ditemukan.

Contoh Penggunaan Beaver Builder:

  • Pembuatan product page.
  • Pembuatan event announcement page.
  • Pembuatan online page untuk blog atau situs berita.

3. Thrive Architect

Sebagai plugin, Thrive Architect menawarkan banyak fitur untuk membantu pengguna membuat landing page. Masih dengan fitur yang serupa dengan plugin sebelumnya, Anda akan menjumpai drag-and-drop editor, pilihan templates yang bervariasi, widget yang cukup lengkap, hingga fitur A/B testing.

Plugin ini juga memiliki integrasi dengan banyak layanan email marketing dan e-commerce. Artinya, Anda dapat menautkan langsung landing page ke email Anda, sehingga pengunjung yang Anda harapkan dapat masuk dengan mudah.

Kelebihan Thrive Architect:

  • Banyak pilihan landing page templates yang menarik, Anda bisa membuat desain landing page yang unik.
  • Drag-and-drop editor yang mudah digunakan.
  • Menyediakan fitur A/B testing yang dapat mengukur tingkat keberhasilan campaign.
  • Integrasi dengan layanan email marketing dan e-commerce.

Kekurangan Thrive Architect:

  • Harga premium yang cukup tinggi.
  • Beban plugin yang cukup berat dan dapat memperlambat performa website.

Contoh Penggunaan Thrive Architect:

  • Pembuatan landing page untuk produk atau layanan.
  • Pembuatan landing page untuk acara atau promosi.
  • Pembuatan landing page untuk program afiliasi atau pemasaran.

4. Leadpages

Satu hal paling mencolok dari Leadpages yang membedakannya dengan plugin lainnya adalah fitur pembuat pop-up dan pengoptimalan konversi. Kedua fitur ini dapat meningkatkan fungsionalitas landing page Anda sebagai lead generation yang menarik banyak pengunjung hingga menjadi potential customers dan selanjutnya berkonversi menjadi customers bisnis Anda.

Hal-hal lainnya akan mirip dengan banyak plugin lainnya, yaitu sebuah drag-and-drop editor yang cocok untuk pemula atau awam dalam dunia web development. Pilihan template yang disediakan juga cukup bervariasi, lengkap dengan menu kustomisasi.

Kelebihan Leadpages:

  • Banyak tersedia pilihan templates halaman yang menarik dan siap pakai.
  • Menyediakan fitur A/B testing.
  • Integrasi dengan layanan email marketing dan e-commerce.
  • Menyediakan fitur untuk membuat pop-up dan alert.

Kekurangan Leadpages:

  • Harga premium yang cukup tinggi.
  • Beban plugin yang cukup berat dan dapat memperlambat performa website.

Contoh Penggunaan Leadpages:

  • Pembuatan halaman landing untuk produk/layanan.
  • Pembuatan halaman landing untuk event atau promosi.
  • Pembuatan halaman landing untuk program afiliasi atau marketing.

5. OptimizePress

OptimizePress termasuk salah satu plugin yang menyediakan integrasi dengan layanan email marketing dan optimasi conversion rate. Plugin ini memungkinkan Anda membuat landing page dengan cepat dan mudah melalui editor drag-and-drop dan pilihan templates siap pakai yang disediakan.

Fitur-fitur editornya sendiri terdiri dari pengaturan layout halaman, penambahan elemen seperti gambar, teks, dan ikon, hingga hal-hal lainnya yang diperlukan. Sebut saja contohnya penambahan link, pengaturan warna, optimasi SEO, dan sebagainya.

Kelebihan OptimizePress:

  • Menyediakan banyak template landing page yang siap pakai.
  • Banyak widget yang dapat digunakan, termasuk formulir, tombol, dan efek animasi.
  • Integrasi dengan layanan email marketing dan e-commerce.
  • Menyediakan fitur pengoptimalan konversi yang canggih.

Kekurangan OptimizePress:

  • Harga premium yang cukup tinggi.
  • Dalam penggunaan yang lebih kompleks, beberapa fitur lebih sulit untuk ditemukan.

Contoh Penggunaan OptimizePress:

  • Pembuatan halaman online untuk product/services.
  • Pembuatan halaman online untuk promosi event.
  • Pembuatan halaman online untuk affiliate campaign.

6. Landingi

Ini merupakan plugin yang cukup populer untuk membantu membuat landing page di WordPress. Interface Landingi berbentuk drag-and-drop dengan banyak pilihan template siap pakai, serta fitur A/B testing dan analisis konversi.

Kelebihan Landingi:

  • Banyak template yang menarik dan siap pakai.
  • Editor drag-and-drop yang mudah digunakan.
  • Menyediakan banyak widget dan elemen yang dapat digunakan.
  • Integrasi dengan WooCommerce dan Gravity Forms.

Kekurangan Landingi:

  • Beban plugin yang cukup berat dan dapat memperlambat performa website.
  • Harga premium yang cukup tinggi.

Contoh Penggunaan Landingi:

  • Pembuatan halaman untuk menampilkan produk atau layanan.
  • Pembuatan halaman untuk menginformasikan gelaran acara atau seasonal promotion.
  • Pembuatan halaman untuk blog atau situs berita.

7. WP Profit Builder

Plugin ini menyediakan banyak template yang sudah siap pakai, dan Anda, sebagai pengguna dapat memodifikasi konten serta tata letak menggunakan antarmuka drag-and-drop. WP Profit Builder juga menyediakan banyak widget yang dapat Anda gunakan seperti formulir, tombol, dan lainnya.

Kelebihan WP Profit Builder:

  • Tersedia template yang menarik dan siap pakai.
  • Editor drag-and-drop yang mudah digunakan.
  • Menyediakan banyak widget dan elemen seperti call-to-action button.
  • Menyediakan fitur A/B testing yang canggih.

Kekurangan WP Profit Builder:

  • Beban plugin yang cukup berat dan dapat memperlambat performa website.
  • Dalam penggunaan yang lebih kompleks, beberapa fitur lebih sulit untuk ditemukan.

Contoh Penggunaan WP Profit Builder:

  • Pembuatan page untuk produk atau layanan.
  • Pembuatan page untuk acara atau promosi.
  • Pembuatan page untuk program afiliasi atau pemasaran.

Semua plugin di atas memiliki fitur yang berbeda-beda. Pilihlah plugin yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

Perlu Anda ketahui juga, bahwa WordPress hanya salah satu tool yang ada. Selain itu, masih banyak landing page builder lain yang dapat Anda pilih. Bahkan, jika Anda ingin lepas dari seluruh pembuatannya, Anda bisa memilih untuk menggunakan jasa pembuatan landing page dari agensi dan semacamnya.

Baca Juga

Demikian artikel kali ini membahas beberapa plugin yang dapat digunakan pada landing page Wordpress. Jika Anda tertarik mengetahui lebih banyak soal marketing channel yang satu ini, Anda bisa membaca artikel di blog kami. Atau jika Anda tertarik membuat landing page secara mudah, cepat, dan terintegrasi dengan berbagai tools email marketing yang ada, daftarkan diri Anda di sini agar kami dapat membantu.

(V.V)