9 Strategi LinkedIn Marketing untuk Kembangkan Bisnis Anda
Social media marketing—termasuk Facebook, Instagram, TikTok, hingga LinkedIn marketing—bukanlah hal baru dalam dunia bisnis digital. Dari bisnis rumahan hingga perusahaan raksasa memakai media ini sebagai saluran pemasaran mereka. Uniknya, tiap media platform memiliki ciri khas penggunanya masing-masing. Sehingga, strategi marketing yang diterapkan pun berbeda-beda.
Sebuah platform media sosial mungkin sangat cocok untuk bisnis X, namun kurang cocok untuk bisnis Y. Begitu pula, sebuah bisnis mungkin sangat berhasil di platform media sosial A, namun kurang mendapat atensi di media sosial B.
Nah, di artikel ini kami akan mengulas mengenai LinkedIn marketing, penggunaan LinkedIn untuk strategi pemasaran. Mulai dari strategi menggunakan LinkedIn untuk marketing , juga model bisnis seperti apa yang tepat menyelami media ini. Langsung saja ke poin-poin strategi utamanya di bawah ini.
1. Kenali Bisnis Anda
Langkah paling awal yang harus Anda lakukan sebelum menjalankan LinkedIn marketing strategies adalah mengenal kembali arah bisnis Anda. Jika harus diberi label, LinkedIn sendiri paling banyak dimanfaatkan untuk B2B company seperti penyedia layanan IT, digital marketing, dan sebagainya.
Namun bukan berarti B2C company langsung dikecualikan dalam strategi social media marketing yang satu ini. Semuanya akan kembali pada intensi marketing yang Anda miliki. Jika memang tujuan bisnis Anda dapat dicapai dengan cara ini, artinya Anda bisa menjalankannya. Untuk memudahkan dalam penentuannya, Anda mungkin harus melanjutkan ke poin berikutnya.
2. Kenali Audiens Anda
Seperti yang sempat kami singgung di atas, setiap social media platform memiliki segmen audiens yang berbeda-beda. Maka dari itu, Anda perlu mengenali segmen audiens bisnis Anda terlebih dahulu. Mulailah dengan menjawab pertanyaan sederhana ini: "Apakah target audiens yang Anda tuju ada di LinkedIn?"
Jika jawabannya tidak, maka Anda tidak perlu melanjutkan ke poin selanjutnya. Namun, selalu ada pengecualian untuk setiap hal. Anda boleh saja tetap menjalankan LinkedIn marketing meskipun segmen pengguna Anda tidak ada di sana, hanya jika Anda ingin mencoba strategi yang sama sekali baru untuk audience targeting yang juga baru.
Satu hal yang perlu Anda pertimbangkan adalah risikonya. Meskipun tidak butuh biaya besar, marketing efforts yang Anda kerahkan mungkin tidak sebanding dengan hasilnya. Tapi, lagi-lagi tidak ada yang salah dari mencoba. Kami kembalikan pada keputusan Anda.
3. Pelajari LinkedIn Influencers dan Bisnis yang Sukses
Ada ungkapan populer yang mengatakan bahwa kita harus belajar dari pengalaman. Tidak harus pengalaman pribadi, Anda bisa belajar dari pengalaman orang lain. Salah satu contohnya di LinkedIn marketing ini. Sebelum menjalankan milik Anda sendiri, Anda bisa mempelajari terlebih dahulu strategi milik influencer atau bisnis lain yang sukses di LinkedIn.
Lihat dengan baik apa saja yang mereka lakukan untuk mencapai kesuksesan saat ini. Anda bisa menganalisis langsung dari halaman profil mereka, unggahan-unggahannya, atau lebih jauh lagi bertanya langsung pada pengelola akun tersebut.
Silakan kunjungi beberapa akun LinkedIn influencer atau bisnis yang serupa dengan bidang perusahaan Anda. Lakukan analisis dan catat persamaan serta perbedaannya. Dengan begitu, Anda bisa melihat mana kiranya strategi yang dapat Anda terapkan untuk bisnis Anda sendiri dan mana yang tidak.
4. Perluas Koneksi Anda
Cara kerja LinkedIn sama dengan media sosial pada umumnya, di mana pengguna akan dapat melihat unggahan dari pengguna lain di timeline mereka hanya jika keduanya sudah saling terkoneksi. Maka dari itu, menjadi penting bagi Anda untuk memperluas koneksi di LinkedIn. Utamanya, untuk menjangkau orang-orang yang Anda targetkan untuk melihat konten marketing Anda.
Tentunya, ini tidak perlu serta merta Anda lakukan dalam sekali kerja. Anda bisa melakukannya secara bertahap sembari tetap konsisten pada unggahan konten-konten Anda. Dengan begitu, mereka bisa melihat bahwa akun LinkedIn Anda aktif dan mungkin menaruh ketertarikan terhadapnya. Anda sendiri pun dapat memantau hubungan seperti apa yang terjalin dengan para audiens tersebut.
5. Buat Business Page dan Lakukan Optimasi Profil
Anda boleh saja melakukan kegiatan LinkedIn marketing di akun personal Anda. Apalagi, jika yang ingin Anda pasarkan dan promosikan adalah bisnis milik Anda sendiri. Ini bahkan akan lebih bagus jika Anda merupakan seorang influencer yang memiliki banyak koneksi bagus.
Namun, di sisi branding akan jauh lebih baik jika Anda mau membuat business page atau halaman LinkedIn khusus yang merepresentasikan bisnis Anda. Anda bisa mengelolanya untuk membagikan konten-konten marketing yang nantinya bisa Anda bagikan melalui akun pribadi Anda. Tidak hanya baik di segi brand awareness, jangkauan target audience bisnis Anda pun akan lebih luas dengan metode ini.
Satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan dalam mengelola akun LinkedIn, baik personal maupun bisnis, adalah optimasi profil. Profil yang baik akan mendatangkan engagement yang lebih baik juga. Untuk memulainya, Anda bisa melihat poin-poin penting di bawah ini.
Foto Profil
Mungkin Anda juga sudah tahu, bahwa impresi LinkedIn cukup berbeda dengan Instagram dan Facebook. Jika dua platform social media itu lebih santai dan kerap digunakan untuk membagikan pengalaman-pengalaman pribadi dengan gaya penceritaan yang santai, LinkedIn cenderung lebih formal.
Untuk alasan itu, foto profil LinkedIn Anda juga perlu disesuaikan. Pada akun pribadi, Anda bisa memasang foto diri yang solid, dengan angle menghadap kamera, mengenakan pakaian dan background yang proper, juga ekspresi ramah-percaya diri yang mendukung.
Sementara itu, untuk profil halaman bisnis, Anda bisa pasang logo brand sebagai profile picture. Di bagian cover, sesuaikan dengan identitas dan visi-misi bisnis Anda.
Title/Headline
Banyak pemula yang salah memahami guna Title/Headline pada profil LinkedIn. Tidak seperti Instagram bio yang boleh diisi dengan quotes favorit atau kalimat-kalimat motivasi, ini harus menunjukkan job title atau bidang keahlian Anda.
Sebagai contoh, Anda bisa mengisinya dengan "Email Specialist | B2B SaaS Email Marketing" atau dengan format yang agak berbeda seperti "Content Strategist | Help B2B Maximize Profitability | Open for Sharing".
Di akun bisnis, Anda bisa mengisinya dengan produk atau bidang layanan yang Anda tawarkan. Lebih spesifik lagi, Anda bisa menambahkan unique selling point yang bisnis Anda miliki. Contohnya seperti profil LinkedIn kami di bawah ini.
Bio
Bio merupakan bagian yang paling susah diisi dari profil LinkedIn. Ini adalah penjelasan singkat tentang siapa Anda atau bisnis Anda, apa yang Anda kerjakan atau tawarkan untuk audiens, juga bagaimana Anda bisa memberi benefit bagi mereka. Anda bisa membuat formatnya seperti deskripsi singkat atau list layanan yang Anda miliki.
Jangan lupa, untuk mengoptimasinya Anda memerlukan kata kunci yang harus Anda susun di dalam bio Anda. Sehingga, ketika pengguna LinkedIn mencari profil yang berhubungan dengan bisnis Anda dan sesuai dengan kata kunci yang Anda targetkan, bisnis Anda dapat dengan mudah ditemukan.
6. Publish Konten Berkualitas secara Konsisten
Apa kunci dari strategi social media marketing yang baik? Betul, bahwa lima poin di atas juga termasuk jawabannya. Namun, jika harus dicari satu yang paling utama, ialah konten. Konten yang Anda unggah adalah penentu dari kelangsungan dan keberhasilan kegiatan marketing Anda.
Pertama, Anda perlu membuat konten yang berkualitas. Kualitas di sini ditentukan dari relevansi isi konten Anda dengan business value yang ingin Anda tunjukkan. Ini juga harus mengandung format bahasa dan visual yang sesuai dengan masing-masing audiens di platform media sosial.
Di LinkedIn sendiri, paling sesuai jika Anda menggunakan gaya bahasa semi formal, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Mengenai bentuknya, Anda bisa membuatnya bervariasi, seperti unggahan artikel dengan gambar pendukung, LinkedIn carousel, video singkat, polling, hingga LinkedIn newsletter.
Isinya sendiri, Anda bisa membuat konten informasi yang terkait dengan bisnis Anda atau materi lain yang lebih menarik. Misalnya membuat thought leadership content yang diisi oleh para leader tiap divisi di perusahaan Anda.
Setelah kualitas konten Anda dipastikan, selanjutnya adalah soal konsistensi. Katakanlah Anda memiliki konten yang sangat baik, yang telah mengikuti best practice dan memenuhi semua standar dan kriteria konten marketing. Pertanyaannya, akankah semua itu berarti jika Anda tidak melakukan update unggahan secara konsisten?
Jawabannya tidak. Audiens mungkin akan mengira akun LinkedIn Anda sudah tidak aktif jika Anda membiarkannya kosong untuk waktu lama. Unggahan Anda pun akan menurun kesempatannya untuk muncul di timeline orang lain jika Anda tidak konsisten dengan jadwal posting Anda.
7. Manfaatkan LinkedIn Analytics
Seperti semua strategi digital marketing lainnya, pemantauan metrik adalah hal yang cukup krusial. Ada banyak hal yang bisa Anda dapatkan melalui kegiatan ini. Salah satunya Anda bisa mendapat insight berharga tentang strategi yang telah Anda jalankan selama ini. Apakah target audiens Anda menyukai konten Anda, apakah Anda mendapat hasil yang Anda harapkan, baik itu di sisi awareness, engagement, sampai ke tahapan lead generation dan penentuan deals.
Cara pemantauannya mudah saja, Anda bisa memanfaatkan fitur LinkedIn Analytics. Ini ada di halaman profil Anda. Di dalamnya, Anda bisa melihat pembagian segmen audiens yang selama ini menaruh ketertarikan besar pada konten-konten Anda.
Anda dapat melihat dari persebaran asal daerah, industri, dan bidang pekerjaan. Anda juga bisa melihat engagement metrics berupa likes, comments, clicks, shares, total follower & follower gain, reach, impressions, dan rata-rata engagement rate untuk setiap post.
8. Jalankan LinkedIn Ads
Strategi yang telah kami sebutkan di atas adalah bagian dari kerja keras berbiaya rendah. Keseluruhannya hanya tentang konsistensi pengelolaan kegiatan Anda di LinkedIn. Di luar itu, Anda mungkin tertarik mencoba strategi berbayar yaitu LinkedIn Ads. Ini adalah iklan yang Anda pasang untuk halaman bisnis Anda di LinkedIn.
LinkedIn marketing strategy yang satu ini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapat tujuan yang diharapkan. Dengan strategi yang tepat, iklan Anda dapat muncul di timeline pengguna yang memiliki relevansi dengan bisnis Anda.
9. Promosikan Akun LinkedIn Anda
Strategi terakhir yang bisa Anda coba untuk meningkatkan pencapaian pemasaran Anda adalah melalui promosi akun. Anda bisa melakukannya melalui platform lain yang lebih personal seperti email marketing atau social media lain yang telah lebih banyak mendapat audiens.
Untuk melakukan promosi akun melalui email marketing, kami dapat membantu Anda membuatkan konten email yang baik serta mengaturkan proses pengirimannya. Pelajari lebih lanjut tentang layanan email marketing kami di sini atau hubungi tim kami.
Itu dia beberapa strategi LinkedIn marketing yang dapat Anda jalankan untuk meningkatkan performa bisnis Anda. Anda bisa mempelajari hal-hal lain seputar LinkedIn maupun digital marketing lain di blog posts kami. Daftarkan diri Anda di sini untuk memulai email marketing campaign dengan layanan kami.
(V.V)