WhatsApp Marketing: Definisi, KPI, dan Strateginya

Menyusul email, WhatsApp masih menjadi marketing channel yang cukup digemari. Hal ini didukung dengan penggunaan WhatsApp sebagai aplikasi chat utama di Indonesia. Di seluruh dunia sendiri, WhatsApp mencapai 2 miliar active users bulanan. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya WhatsApp marketing itu dan bagaimana strateginya serta metrik-metriknya?

Apa Itu WhatsApp Marketing?

Ini adalah salah satu strategi digital marketing yang seluruh prosesnya berlangsung di WhatsApp. Ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan konversi bisnis Anda.

Saat membicarakan marketing menggunakan WhatsApp, Anda juga bisa mengarah pada sebuah layanan digital. Kini, ada banyak perusahaan yang menyediakan layanan WhatsApp marketing untuk membantu kerja para marketers seperti Anda, termasuk kami. Anda dapat mencoba layanan WhatsApp marketing kami di sini.

Cara Kerja WhatsApp Marketing

WhatsApp marketing umumnya dijalankan melalui aplikasi WhatsApp Business atau WhatsApp Business API. Untuk praktiknya sendiri, ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk membangun sebuah komunikasi dengan pengunjung melalu WhatsApp. Berikut di antaranya.

1. Daftar Langganan

Perusahaan mengumpulkan nomor telepon pelanggan dan calon pelanggan mereka untuk membuat daftar langganan. Daftar ini kemudian digunakan untuk mengirim pesan dan promosi melalui WhatsApp.

2. Pesan Langsung

Perusahaan dapat mengirim pesan langsung ke pelanggan atau calon pelanggan mereka. Pesan ini dapat berupa tawaran khusus, informasi produk atau layanan, atau bahkan pesan sambutan.

3. Kelompok Diskusi

Perusahaan dapat membuat kelompok diskusi di WhatsApp dengan pelanggan atau calon pelanggan mereka. Kelompok ini dapat digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan dan memberikan informasi tentang produk atau layanan baru.

4. Pengiriman Pesan Massal

Perusahaan dapat menggunakan layanan pengiriman pesan massal untuk mengirim pesan dan promosi kepada ribuan pelanggan atau calon pelanggan sekaligus.

Namun, perlu diingat bahwa WhatsApp memiliki aturan ketat tentang penggunaan aplikasi untuk pemasaran. Perusahaan harus mematuhi kebijakan privasi WhatsApp dan memastikan bahwa mereka hanya mengirim pesan kepada pelanggan yang telah memberikan izin untuk menerima pesan dari mereka. Jika tidak, perusahaan dapat dikenakan sanksi oleh WhatsApp.

WhatsApp Marketing Key Performance Indacator (KPI)

Sebetulnya tidak ada aturan terikat dalam menentukan KPI sebuah strategi digital marketing, termasuk WhatsApp marketing. Ini bergantung pada marketing funnel yang ingin Anda masuki. Berikut adalah beberapa contoh metrik yang bisa Anda pantau.

1. Jumlah Pelanggan WhatsApp

KPI pertama adalah jumlah pelanggan yang terhubung ke akun WhatsApp bisnis Anda. Ini menunjukkan seberapa besar pasar yang bisa Anda jangkau melalui aplikasi ini. Anda dapat memperoleh data ini melalui fitur WhatsApp Business API yang menyediakan informasi tentang jumlah pelanggan, pesan yang berhasil dikirim, dan pesan yang terbaca.

2. Jumlah Chat Terkirim

Selanjutnya, ada jumlah pesan terkirim yang perlu Anda pantau. Ini menunjukkan tingkat marketng effort yang telah Anda lakukan. Pasalnya, sebelum bisa berbicara mengenai tingkat ketertarikan pelanggan terhadap pesan Anda, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui besarnya usaha Anda untuk menarik minat mereka.

3. Open Rate

Seperti semua marketing channel lainnya, channel ini mensyaratkan pemantauan nilai open rate. Ini akan menunjukkan performa pesan-pesan yang Anda kirimkan. Tentang seberapa menarik konten Anda di mata pelanggan, juga bagaimana pelanggan-pelanggan lama melihat bisnis Anda.

4. Click Through Rate

Pada pesan-pesan promosi yang Anda kirimkan, idealnya Anda menyertakan sebuah tautan di dalamnya. Itu bisa saja mengarah ke website atau landing page bisnis Anda. Ini diperlukan sebab pembacaan pesan bukanlah tujuan akhir Anda pada marketing menggunakan WhatsApp. Anda menggunakan fitur chat WhatsApp untuk mengarahkan pelanggan ke tindakan selanjutnya, seperti pembelian atau pendaftaran.

5. Engagement Rate

Tingkat keterlibatan pelanggan atau customer engagement adalah KPI berikutnya. Ini mengukur seberapa sering pelanggan Anda berinteraksi dengan bisnis melalui WhatsApp. Keterlibatan pelanggan dapat diukur dari jumlah pesan yang diterima, jumlah pesan yang dibalas, dan jumlah pesan yang dibaca oleh pelanggan.

6. Live Chat Statistics

Pada metrik live chat statistic, Anda akan memantau jumlah pesan yang Anda kirimkan, yang sampai, yang dibuka, dan yang ditanggapi. Ini juga akan berlanjut ke seberapa panjang obrolan yang terjadi antara Anda dan pelanggan. Juga, tentang jenis pesan yang mendapat respons lebih tinggi atau lebih rendah.

7. Live Chat Respons Time

Waktu respons adalah KPI yang tak kalah penting. Hal ini mengukur seberapa cepat bisnis Anda merespons pesan dari pelanggan. Semakin cepat bisnis merespons pesan dari pelanggan, semakin baik hubungan yang terjalin dengan pelanggan.

8. Chat to Conversion Rate

KPI selanjutnya adalah tingkat konversi pesan. Ini mengukur seberapa efektif pesan yang Anda kirimkan dalam menghasilkan tindakan dari pelanggan, seperti pembelian produk atau layanan Anda. Anda dapat mengukur ini dengan menghitung jumlah pesan yang dikirimkan dan tindakan apa yang diambil oleh pelanggan setelah menerima pesan tersebut.

Strategi WhatsApp Marketing

Ketika melakukan marketing melalui WhatsApp, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan, yaitu sebagai berikut.

1. Pelajari Opt-In Rules WhatsApp

Ini adalah prinsip dasar, Anda harus mempelajari aturan-aturan yang ada sebelum memulai sesuatu. WhatsApp sendiri memiliki aturan pengguna yang cukup ketat untuk penggunaan bisnis.

Berikut beberapa peraturan WhatsApp Business yang harus Anda patuhi:

  • Untuk memulai percakapan, perusahaan Anda harus mendapatkan consent pengguna. Ini bisa berarti mereka menghubungi Anda terlebih dahulu atau memberikan nomornya melalui opt-in subscription form.
  • Opt-in subscription form harus menyertakan nama, logo, dan gambaran informasi yang akan pengguna terima.
  • Anda harus menginformasikan segala perubahan atau pembaruan informasi yang akan pelanggan Anda terima. Jika pelanggan tidak menyukainya, mereka berhak membatalkan langganan.
  • Jika pengguna menghubungi perusahaan Anda melalui WhatsApp dalam rangka mendapat dukungan pelanggan, ini tidak dihitung sebagai opt-in. Anda tidak boleh menanggapi pesan tersebut kecuali terkait solusi yang pengguna minta.

2. Buat Akun WhatsApp Business

Setelah memahami dan menyetujui peraturan yang ada, Anda dapat memulai kegiatan WhatsApp marketing. Anda harus terlebih dahulu mengunduh, menginstal, dan membuat akun WhatsApp Business. Mengenai tata caranya, Anda bisa langsung masuk saja ke sini dan ikuti seluruh instruksinya.

Note: Anda bisa saja menggunakan WhatsApp Messenger untuk melakukan marketing campaign. Namun, mengingat fitur-fiturnya, kami menyarankan agar Anda menggunakan versi yang dikhususkan untuk kebutuhan bisnis saja.

3. Setting Akun Anda

Akun WhatsApp Business Anda berhasil dibuat! Sekarang, waktunya untuk melakukan setting akun. Dimulai dari menambahkan nama dan deskripsi yang mewakili business profile Anda. Anda dapat menambahkan informasi mengenai produk atau layanan yang perusahaan Anda tawarkan.

Jangan lupa tambahkan profile picture, kami sarankan untuk menggunakan logo perusahaan Anda. Lalu, agar lebih menarik, Anda juga bisa menambahkan katalog foto produk Anda beserta masing-masing deskripsinya. Terakhir, setting lokasi dan jam kerja Anda sehingga pelanggan dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menghubungi Anda.

4. Konfigurasi Chat WhatsApp Anda

Tidak hanya akun, Anda perlu melakukan konfigurasi sistem chat Anda. Dimulai dari mengaktifkan pesan otomatis, yaitu pesan yang dikirimkan secara otomatis oleh WhatsApp berdasarkan trigger tertentu. Silakan Anda ikuti langkah-langkah beirkut.

  • Buka menu "More Options" > "Business Tools" > “Away Message".
  • Masukkan pesan otomatis yang ingin Anda kirimkan.
  • Jadwalkan kapan pesan itu harus dikirim.
  • Pilih siapa saja yang akan mendapatkan pesan ini.

Tips: Anda bisa mengatur pesan otomatis untuk dikirimkan segera setelah seorang pengguna menghubungi Anda. Tujuannya untuk memberi tahu mereka bahwa WhatsApp marketing Anda masih beroperasi dan Anda akan segera membalas pesan mereka.

Selanjutnya, Anda bisa juga mengatur balasan cepat untuk jenis pertanyaan tertentu seperti pada chatbot. Caranya, Anda bisa mendata beberapa pertanyaan yang paling sering pelanggan Anda ajukan. Jika ini Anda lakukan di awal, Anda bisa menggunakan referensi dari internet atau berdasarkan hipotesis yang Anda buat sendiri.

Fitur ini dapat Anda aktifkan dengan mengetuk menu "More options" > "Business tools" > “Quick replies". Di situ Anda akan diminta membuat kata kunci dan memasukkan balasan yang telah Anda buat. Jika sudah, Anda dapat memeriksanya dengan mengetikkan “/” dan melihat apakah daftar balasan cepat yang Anda buat berhasil muncul.

5. Gunakan WhatsApp Business API

Strategi ampuh yang terakhir adalah menggunakan WhatsApp Business API. WhatsApp Business App sendiri sudah cukup bagus dengan kelengkapan fitur-fitur canggihnya. Namun, menggunakan WhatsApp Business API dapat memberi Anda keunggulan lain, terutama di sisi integrasi.

Tim customer service Anda bisa mengelola WhatsApp Business account Anda dari berbagai device dan platform yang berbeda. Anda juga bisa menghubungkannya dengan marketing channel lain. Pelajari lebih lanjut tentang layanan WhatsApp Business API di sini.

Baca Juga

Demikian mengenai WhatsApp marketing. Dapatkan informasi menarik lainnya mengenai WhatsApp dan penerapannya dalam marketing strategy di blog kami. Untuk berlangganan WhatsApp Business API dengan kami, silakan hubungi tim kami atau daftarkan diri Anda di sini untuk mencoba layanan gratis kami.

(V.V)